Abrasi pantai menimbulkan kerusakan secara fisik dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem karena adanya perubahan bentang alam wilayah pesisir. Jika hal ini terjadi maka akan menggenangi wilayah daratan secara meluas, bahkan sampai pada pemukiman penduduk dalam satu wilayah yang dekat dengan pantai. Keberadaan mangrove dengan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan abrasi sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember tahun 2021, yang berlokasi di Dusun Passahakue, Desa Pasimarannu, Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan di Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai pada Program Studi Ilmu Manajemen Sumber Daya Perairan, jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan sumber data yang terdiri dari Data Primer maupun Data Sekunder sebagai pendukung, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara accidental sampling, observasi lapangan, membagikan kuesioner dan melakukan wawancara. Jumlah populasi sebanyak 257 orang sedangkan jumlah sampel 72 orang dengan selang kepercayaan 10%. Berdasarkan hasil analisis yang yang dilakukan, rata-rata yang diperoleh untuk peran masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove guna mitigasi abrasi pantai adalah 2.88 termasuk dalam kategori “cukup baik”.
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai daya dukung Pantai Timur untuk kegiatan pariwisata di Kabupaten Bulukumba. Pada Pantai Timur diperoleh tiga kegiatan wisata bahari, yaitu pantai wisata rekreasi, snorkeling dan selam. Kategori wisata / rekreasi pantai sesuai dengan luas total panjang yang digunakan sekitar 1.696 m dapat menampung 68 orang / hari, pariwisata snorkeling sekitar 71.605 m² dapat menampung 286 orang / hari dan menyelam pariwisata sekitar 98.534 m² mampu menampung 394 orang / hari. Dengan demikian total wisata yang dapat ditampung oleh aktivitas pariwisata secara keseluruhan sekitar 748 orang / hari Kata kunci : daya dukung, wisata bahari, pantai timur, Kabupaten Bulukumba I. PENDAHULUANPengelolaan kawasan wisata bahari merupakan kegiatan yang memadukan dua sistem yang kompleks, yaitu sistem pariwisata yang didominasi oleh kegiatan manusia, dan sistem alam bahari (Nurifdinsyah dan Pakpahan, 1998). Rahantoknam (2009) mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata dikategorikan berhasil didasarkan pada empat aspek, yaitu mempertahankan kelestarian lingkungannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut, menjamin kepuasan pengunjung, meningkatkan keterpaduan dan unity pembangunan masyarakat di sekitar kawasan dan zona pengelolaannya.Pengelolaan kawasan wisata pesisir merupakan kegiatan yang memadukan antara dua sistem yang kompleks, yaitu sistem pariwisata yang didominasi oleh kegiatan manusia dan juga sistem alam pesisir (Nurifdinsyah dan Pakpahan, 1998). Dengan demikian pengelolaan kawasan pesisir sangat bergantung pada sumberdaya alam, ini berarti bahwa keberhasilan yang berkelanjutan dari pariwisata pesisir sangat ditentukan oleh integritas dan kualitas ekosistem alamnya. Rahantoknam (2009) mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata yang baik dan berhasil bila secara optimal didasarkan kepada empat aspek yaitu mempertahankan kelestarian lingkungannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan ter-
The excess unsold fish catches are used by fishermen's wives to increase income by processing them into salted fish. The purpose of this study is to determine the influence of socioeconomic factors on the income of salted fish businesses. The research was carried out from April to May 2022 located in Penjajap Village, Pemangkat District, Sambas Regency. This research is a quantitative descriptive study using multiple linear analysis methods using SPSS 26 software. The results showed that 1). Socioeconomic factors such as the level of education, the number of dependents, the length of business, and the number of workers partially (partially) affect the income of salted fish entrepreneurs while the socioeconomic factors of age do not affect the income of salted fish entrepreneurs in Pemangkat District, Sambas Regency; 2). Socioeconomic factors such as age, level of education, number of dependents, length of business, and the number of workers together (simultaneously) affect the income of salted fish entrepreneurs in Pemangkat District, Sambas Regency.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.