Kabupaten Sleman memiliki 19 titik lokasi penambangan rakyat yang belum memiliki ijin dari pemerintah. Kegiatan penambangan menghasilkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai kelayakan ekonomi dan lingkungan sebagai dasar untuk memberikan ijin bagi kegiatan pertambangan rakyat tersebut. Penentuan kelayakan ekonomi dan lingkungan menggunakan metode pengharkatan. Kelayakan ekonomi kegiatan penambangan menggunakan 3 parameter sebagai dasar evaluasi, baik untuk penambangan di bukit maupun di sungai. Parameter kegiatan penambangan di bukit adalah umur tambang, potensi pasar dan pemanfaatan bahan galian, dan benefit cost ratio (BCR). Sedangkan parameter kegiatan penambangan di sungai adalah perbandingan cadangan terhadap penggunaan bahan galian (PCPBG), potensi pasar dan pemanfaatan bahan galian, dan benefit cost ratio (BCR). Adapun parameter kelayakan lingkungan adalah jenis dampak yang dihasilkan dari kegiatan penambangan, yaitu Dampak Penting Hipotetik (DPH), Dampak Tidak Penting Hipotetik 1 (DTPH 1), dan Dampak Tidak Penting Hipotetik 2 (DTPH 2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek kelayakan ekonomi terdapat 10 titik lokasi tidak layak, 5 titik lokasi kurang layak, dan 4 titik lokasi layak. Sedangkan dari aspek kelayakan lingkungan terdapat 12 titik lokasi tidak layak, 4 titik lokasi kurang layak, dan 3 titik lokasi layak.
Penilaian indeks risiko lingkungan TPA Sampah Kopi Luhur menghasilkan nilai 575,3536, tergolong kategori bahaya sedang, sehingga tindakan yang disarankan adalah meneruskan TPA dan melakukan rehabilitasi menjadi lahan urug terkendali secara bertahap. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan proses landfill mining pada timbunan sampah yang sudah tidak aktif dan merancang sistem lahan urug TPA dengan sistem controlled landfill. Metodologi dalam penelitian yaitu metode survey dan pemetaan serta pengukuran terhadap komposisi sampah. Penambangan lahan urug dan perancangan lahan urug baru menggunakan sistem controlled landfill mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaam Umum No.3/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang proses landfill mining pada sel sampah yang sudah tidak aktif dan merancang lahan urug sampah dengan menggunakan sistem controlled landfill di TPA Sampah Kopi Luhur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan sampah lama di TPA Sampah Kopi Luhur terdiri dari 9,09 % Bahan Berbahaya Beracun (B3), 12,91 % biodagredable dan 58% non-biodegradable. Komposisi sampah tersebut menjadi acuan dalam melakukan landfill mining dan proses rehabilitasi TPA Sampah Kopi Luhur menjadi lahan urug terkendali diterapkan setelah melakukan landfill mining. Area lahan urug baru dengan sistem controlled landfill mempunyai panjang 198 m dan lebar 65, yang mempunyai 3 lapisan dengan ketebalan sampah 5 m. Selain itu, lahan urug dilengkapi dengan fasilitas perlindungan lingkungan seperti lapisan dasar, sistem drainase, jaringan pengumpul lindi dan sistem pengendali gas. Penerapan sistem controlled landfill tersebut menjadikan lahan urug baru mempunyai umur pakai selama 6,6 tahun.
masih secara tradisional dan belum melakukan pengolahan terhadap air limbah hasil proses amalgamasi sehingga berpotensi terjadi pencemaran di kawasan tersebut. Perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kadar pencemaran pH, TSS dan merkuri (Hg) pada air limbah dan pada badan perairan, menghitung efektifitas dengan menggunakan metode Fitoremediasi dengan sistem batch untuk menurunkan kadar pH, TSS dan merkuri (Hg), serta menentukan arahan pengelolaan lingkungan yang dapat direkomendasikan di daerah penelitian. Pengambilan sampling air limbah berdasarkan metode purposive sampling. Nilai efektifitas diperoleh dengan membandingkan air limbah awal dengan air limbah yang sudah dilakukan pengolahan. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai Pij untuk air sungai A1, A2, dan A3 termasuk dalam tercemar ringan sedangkan nilai Pij untuk air sumur 1 termasuk dalam tercemar sedang dan air sumur 2 termasuk baik. Kualitas air limbah hasil proses amalgamasi memiliki kandungan TSS sebesar 5380 mg/L dan merkuri sebesar 0,24482 mg/L. Sedangkan hasil untuk kualitas air sungai kandungan TSS A1 110 mg/L, A2 1812 mg/L dan A3 494 mg/L sementara untuk merkuri A1 0,0001 mg/L, A2 0,02262 mg/L, dan 0,02282 mg/L. Kualitas airtanah untuk air sumur 1 kandungan TSS 66 mg/L dan merkuri 0,02206 mg/L, sedangkan untuk air sumur 2 kandungan TSS 18 mg/L dan merkuri sebesar 0,00021 mg/L. Metode Fitoremediasi dengan sistem batch memiliki nilai efektifitas untuk kandungan TSS tanaman eceng gondok sebesar 99,646 % dan merkuri 99,714 %. Sedangkan tanaman kangkung memliki nilai efektifitas untuk kandungan TSS sebesar 99,758 % dan merkuri 99,783 % selama 18 hari.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.