Pendahuluan : Kurang energi kronik (KEK) merupakan keadaan saat ibu mengalami kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu yang ditandai dengan badan lemah, wajah menjadi pucat, dan lingkar lengan atas (LILA) ≤ 23 cm. Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan terhadap kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan pendekatan kuantitatif melalui pengambilan sampel secara total sampling dengan 24 responden, kemudian mengisi lembar kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk melihat pola makan responden (jumlah, jenis, frekuensi makan). Hasil : Berdasarkan hasil uji chi square pada jumlah makan diperoleh nilai p value = 0,667 > nilai α = 0,05, kemudian pada jenis makan diperoleh nilai p value = 0,155 > nilai α = 0,05 dan frekuensi makan diperoleh nilai p value = 0,667 > nilai α = 0,05, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I. Kesimpulan : Dari penelitian ini tidak terdapat hubungan antara jumlah makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I, kemudian tidak terdapat hubungan antara jenis makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I dan tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I. Kata Kunci: Pola Makan, KEK, Ibu Hamil Trimester I, Food Frequency Questionnaire
Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang menjadi masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya sangat tinggi pada anak di bawah usia 5 tahun (balita). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian ASI ekslusif dan paparan rokok dengan kejadian pneumonia pada balita di RSUD Labuang Baji Makassar periode Januari 2018 – September 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel adalah teknik total sampling sebanyak 112 responden yang diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner kepada responden terkait pemberian ASI ekslusif dan paparan asap rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 112 sampel terdapat 48 balita (42,9%) telah diberikan ASI eksklusif dan 64 balita (57,1%) tidak diberikan ASI eksklusif. Sebagian besar balita mengalami pneumonia dalam penelitian ini terkena paparan asap rokok sebanyak 69 balita (61,6%). Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan paparan asap rokok dengan kejadian pneumonia pada balita. Adapun saran yaitu diharapkan tenaga kesehatan dapat mengedukasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya, melakukan program kampanye anti rokok dan diharapkan masyarakat berperan serta menurunkan angka kejadian pneumonia pada balita dengan memberikan asupan bergizi, ASI eksklusif dan berperilaku hidup bersih dan sehat.
Latar Belakang : Tumbuh kembang anak di Indonesia masih butuh atensi yang serius. Angka keterlambatan pertumbuhan serta perkembangan masih cukup tinggi yakni sekitar 5-10% mengalami keterlambatan perkembangan umum. Kekurangan gizi pada tahun-tahun pertama kehidupan menyebabkan sel otak berkurang 15-20%. Proses ini menyebabkan gangguan perkembangan seperti gangguan pada psikomotor, kognitif dan prilaku sosial. Tujuan Penelitian: untuk melihat gambaran perkembangan motorik halus pada bayi dengan ASI eksklusif di Puskesmas Salo Pinrang tahun 2021. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Adapun Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 135 sampel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS uji analisis univariat kemudian melihat gambaran berdasarkan dari hasil distribusi sampel. Hasil Penelitian: Diperoleh bahwa bayi yang memperoleh ASI eksklusif sebanyak 93 bayi (68.89%) dan yang tidak memperoleh ASI eksklusif sebanyak 42 bayi (31.11%). Dan diperoleh bahwa bayi yang memiliki motorik halus meragukan sebanyak 31 bayi (68.89%) dan bayi yang memiliki motorik halus sesuai sebanyak 104 bayi (77.04%). Kesimpulan : Sebagian besar bayi pada puskesmas Salo Pinrang sudah mendapatkan ASI eksklusif dan sebagian perkembangan motorik halus pada bayi di Puskesmas Salo Pinrang sudah sesuai.
ABSTRAKLatar Belakang: Kurang energi kronik (KEK) merupakan keadaan saat ibu mengalami kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu yang ditandai dengan badan lemah, wajah menjadi pucat, dan lingkar lengan atas (LILA) ≤ 23 cm (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Tujuan : Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan terhadap kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan pendekatan kuantitatif melalui pengambilan sampel secara total sampling dengan 24 responden, kemudian mengisi lembar kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk melihat pola makan responden (jumlah, jenis, frekuensi makan). Hasil: Hasil penelitian ini berdasarkan hasil uji chi square pada jumlah makan diperoleh nilai p value = 0,667 > nilai α = 0,05, kemudian pada jenis makan diperoleh nilai p value = 0,155 > nilai α = 0,05 dan frekuensi makan diperoleh nilai p value = 0,667 > nilai α = 0,05, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara jumlah makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I, kemudian tidak terdapat hubungan antara jenis makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I dan tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil trimester I.Kata Kunci : Food Frequency Questionnaire, Ibu Hamil Trimester I, KEK, Pola Makan.
Pendahuluan: Sekitar 810 wanita meninggal dikarenakan komplikasi kehamilan atau persalinan di setiap harinya. Salah satunya disebabkan oleh hipertensi yang menimbulkan komplikasi sekitar 2-3% kehamilan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan desain penelitian case control study. Sebanyak 116 sampel, dengan 58 sampel berada dalam kelompok kasus, dan 58 lainnya berada dalam kelompok kontrol. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Person Chi-square. Hasil: Uji hipotesis dengan metode Chi-square didapatkan nilai signifikansi (p) umur ibu sebesar 0.837, paritas 0.186, dan riwayat abortus 0.254. Hasil ini menunjukkan nilai signifikansi > 0.05, yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara umur ibu, paritas dan riwayat abortus dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan hasil nilai signifikansi (p) Lingkar Lengan Atas (LILA) 0.018. Hasil ini menunjukkan nilai signifikansi < 0.05, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara LILA dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara LILA dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Sedangkan umur ibu, paritas dan riwayat abortus tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Kassi Kassi dan Puskesmas Dahlia Kota Makassar Tahun 2019-2020.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.