This study is intended to identify the correlation between perception on tutoring services and Junior High School students' autonomy. This study was a correlational and expose facto study. The population of this study is the entire students of Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Yogyakarta amount to 506 students. Then, this study took 253 students as research sample which is determined by using proportional stratified random sampling. The data were obtained employing perception on tutoring services scale and students' autonomy scale. Cronbach's Alpha was used to examine the reliability and it obtained p = 0,743 for perception on tutoring services and p = 0,744 students' autonomy. To analyze the data, we employes statistical analysis. The results confirm that between perception on tutoring services and students' autonomy of Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Yogyakarta are positively correlated.Keywords: perceptions; tutoring services; learner autonomy; junior high school Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap layanan bimbingan belajar dengan kemandirian belajar peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dan expose facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta SMP Negeri 10 Yogyakarta yang berjumlah 507 orang. Sampel sejumlah 253 peserta didik ditentukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala persepsi terhadap layanan bimbingan belajar dan skala kemandirian belajar. Uji validitas instrumen menggunakan koefisien korelasi product moment. Uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, diperoleh p = 0,743 untuk variabel persepsi terhadap layanan bimbingan belajar, dan p = 0,744 untuk variabel kemandirian belajar. Teknik analisis menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi terhadap layanan bimbingan belajar dengan kemandirian belajar peserta didik SMP Negeri 10 Yogyakarta.Kata kunci: persepsi; layanan bimbingan belajar; kemandirian belajar; SMP Peserta didik SMP membutuhkan layanan bimbingan dan konseling (BK), terutama pada bidang layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier. Layanan BK dapat membantu peserta didik untuk memperoleh kesejahteraan lahir dan batin dalam proses pendidikan yang ditempuhnya, sehingga mencapai tujuan pendidikan. Seperti halnya layanan bimbingan belajar yang dapat membantu peserta didik dalam proses belajar agar peserta didik merasa nyaman dalam suasana belajar yang kondusif untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Untuk dapat memberikan bantuan yang tepat dan efektif, Guru BK perlu melakukan assessment (Nyutu & Gysbers, 2008).
Peran konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling berlandaskan nilai sosiokultural, sesuai dengan keadaan peserta didik dan kelompok yang memiliki pandangan serta kultur atau budaya yang berbeda. Konselor harus mampu secara lisan maupun tulisan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling berlandaskan nilai sosiokultural. Kompetensi konselor dalam memahami nilai sosiokultural dalam layanan bimbingan dan konseling dapat membantu peserta didik dalam kehidupan kekeluargaan dan gotong-royong yang merupakan modal landasan konseptual yang dapat dijadikan mediator guna memfasilitasi keberlangsungan layanan bimbingan dan konseling berwawasan sosial dan budaya yang sesuai dengan keadaan lingkungannya. Peserta didik sekolah menengah pertama memerlukan layanan bimbingan dan konseling berlandaskan nilai sosiokultural yang dapat membantu dalam memahami lingkungan sosial dan budaya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan pola asuh dan kepedulian orang tua terhadap kedisplinan belajar siswa kelas VIII F dan G di SMP negeri 5 kota jayapura. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument yang berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa, sampel penelitian ini sebanyak 52 siswa yang ditentukan dengan rumus Isaac dan Michael.dengan taraf kesalahan 5% selanjutnya teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Hasil penelitian ini terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel pola asuh orang tua diperoleh nilai sebesar +0.752 (X1) dengan sig 0.030 < 0,05. Variabel kepedulian orang tua mendapatkan nilai +0.473 (X2) dengan sig 0,015 < 0,05. Kesimpulan dari hasil penelitian terdapat hubungan yang positif dan signifikan pola asuh dan kepedulian orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII F dan G di SMP Negeri 5 kota Jayapura.
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui bagaimana Model Hubungan pembelajaran online di masa pandemi Covid – 19 terhadap kemandirian belajar, 2) untuk mengetahui seberapa besar dampak pembelajaran online di masa pandemi Covid – 19 terhadap kemandirian belajar, 3) untuk mengetahui seberapa erat hubungan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19 dengan kemandirian belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Cenderawasih, Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019, yang berjumlah 103 mahasiswa. Sampel penelitian ini menggunakan teknik Proporsionate Stratified Random Sampling yang berjumlah 85 siswa. Hasil pehitungan pada penelitian ini yaitu nilai konstanta sebesar 31.291 dan koefisien regresi prediktor sebesar 0,892 dengan persamaan regresi linier yaitu Y = 31,291 + 0,892. Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,374 diketahui bahwa pembelajaran online mempengaruhi kemandirian belajar sebesar 37,4%, sedangkan 62,6% variabel bebas belajar on line dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Sehingga penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran online terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Jayapura.
Orientasi layanan bimbingan konseling karir membantu masyarakat khususnya pemuda dan pemudi dalam kehidupan berkarir atau bekerja. Bimbingan konseling karir merupakan modal landasan konseptual yang dapat dijadikan mediator guna memfasilitasi keberlangsungan masyarakat dalam berkarir atau bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Pemuda pemudi yang tergabung dalam kegiatan karang taruna memiliki peran penting dalam memajukan daerah tempat tinggalnya. Pentingnya peran konselor dalam memberikan bimbingan konseling karir berlandaskan kegiatan karang taruna, disesuaikam dengan keadaan masyarakat atau pemuda pemudi yang memiliki cita-cita dan keinginan untuk maju dalam berkarir ataupun bekerja. Konselor harus mampu secara professional dalam memberikan bimbingan konseling karir kepada masyarakat berlandaskan kegiatan karang taruna di Kotagede Yogyakarta.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.