Budi daya jambu kristal berpotensi untuk dikembangkan karena dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani. Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai dengan total lahan seluas 3000 m2 yang dikhususkan untuk budi daya tanaman jambu kristal. Kualitas merupakan hal utama yang perlu diperhatikan oleh petani untuk meningkatkan pendapatan. Strategi produksi yang diterapkan petani di Desa Mekarmukti masih sangat sederhana. Petani mengaku bahwa mereka belum memahami cara membudidayakan jambu kristal dengan tepat. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan pelatihan teori yang relevan yaitu mengenai budi daya jambu kristal, peluang bisnis jambu kristal, dan perhitungan laporan laba rugi. Teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan yakni studi literature, observasi, dan wawancara. Dari evaluasi terhadap 13 peserta mengenai penyuluhan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa tingkat ketertarikan akan bisnis jambu kristal mencapai 100%. Menanggapi keinginan dari pihak masyarakat, diperlukan bentuk kerjasama lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Mekarmukti atas pendampingan yang berkelanjutan. Dengan adanya pemaparan tentang budi daya dan peluang bisnis jambu kristal, petani memiliki tambahan kecakapan dan pengetahuan untuk menghasilkan buah jambu kristal yang lebih berkualitas. Manfaat lainnya yaitu melalui pengetahuan mengenai perhitungan laporan laba rugi, petani dapat mengetahui keuntungan ataupun kerugian dari usahanya dengan lebih terperinci. Kegiatan ini perlu diperluas mengingat bahwa perkembangan budi daya jambu kristal di Desa Mekarmukti masih pada tahap awal, sehingga dukungan dari berbagai ahli sangat dibutuhkan.

In manufacturing companies, manual material handling (MMH) involves lifting, pushing, pulling, carrying, moving, and lowering objects, which can lead to musculoskeletal disorders (MSDs) among workers, resulting in high labor costs due to excessive overtime incurred for manual product preparation. The aim of this study was to show how ergonomic measures were used to reduce the risk of MSDs and to reduce operating costs in the warehouse department of an oil and gas service company. A preliminary study using the Nordic Body Map survey showed that the workers experienced pain in various parts of the body, indicating the presence of MSDs. The researchers then used methods such as the Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Rapid Entire Body Assessment (REBA), and National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) assessments to verify whether the MMH activities had an acceptable level of risk. The results revealed that certain manual material handling (MMH) activities were assessed as low–very high risk, with RULA scores ranging from 3 to 7 and REBA scores ranging from 4 to 11. An immediate solution was to replace the manual process with a semi-automatic process using a vacuum lifter. A feasibility study was conducted using the net present value (NPV), internal rate of return (IRR), and payback period to justify the economic viability of the solution. The analysis indicated that implementing the vacuum lifter not only mitigated the risk of MSDs but also reduced the operating costs, demonstrating its viability and profitability. Overall, this study suggests that implementing a vacuum lifter as an assistive device in the warehouse would be a beneficial investment for both the workers and the company, improving both well-being and finances.

<em>Quick Mold Change System</em> merupakan produk <em>auto clamping</em> di mesin injeksi. PT. Yamata Machinery adalah agen resmi produk QMCS merk Kosmek di Indonesia. Dalam pemasangan satu set clamping ada satu proses yang menyebabkan beberapa bagian tubuh karyawan mengalami rasa sakit setelah pemasangan. Proses tersebut adalah pemasangan <em>nipple </em>ke <em>manifold block</em>. Jika permasalahan tidak segera ditangani, maka dapat mengakibatkan cidera permanen dimkemudian hari Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab rasa sakit karyawan dan mecari solusi untuk meminimalkan atau menghilangkan keluhan. Metode yang digunakan adalah RULA yang berfungsi untuk menilai postur kerja. Kemudian dilanjutkan dengan KANO yang berfungsi mengkategorikan atribut yang memberikan kepuasan pelanggan dan dikombinasikan dengan QFD yang berfungsi untuk menerjemahkan customer needs kedalam respon teknis. Hasil analisa penyebab rasa sakit disebabkan postur kerja yang mempunyai skor penilaian RULA sebesar 7. Solusinya merubah postur kerja dari duduk membungkuk menjadi berdiri dan menggunakan alat bantu jig JXblock + meja + ragum yang ergonomi. Hasilnya nilai postur kerja menjadi 4, dari rasa sakit pada 10 bagian tubuh menjadi 1 bagian berdasarkan Nordic Questionare, Dampak lain adalah terjadi penurunan waktu pemasangan dari rata-rata 8.45 menit menjadi 2.35 menit.

Quality is an assessment of products that are in accordance with customer specifications and relate to the level of customer satisfaction. Quality is one of the factors that influence the competitiveness of a product in the market. One indicator of the quality of a product is the presence or absence of defects (defects) of the products produced. In this study the DMAIC method was applied to solve the problem in the process of filling the 40 gram seasoning flour packaging on a single line machine at PT XYZ. The use of the DMAIC method aims to reduce defects due to the instability of the seasoning flour filling process which causes a mismatch of product weights to the specified standards. The improvement phase includes setting the machine by adjusting the distance between the cup and scraper on a single line machine and by increasing the number of sampling. Sampling the weight of the product that was previously only once every hour by the QC operator, added to the sampling every half hour by the production operator and once an hour is still carried out by the QC operator.