The purpose of this study Literature review was to determine the effective communication in practice interprofesi collaboration will improve the quality of service. Literature review research method is done by performing a search at EBSCO publishing articles, Google Search, PubMed, Sciencedirect.com with the selected keywords that interprofessional Collaboration practice, effective communication, hospital, service quality. The search was performed by limiting the issue of 2005 - 2015. The results of the literature search that good quality services depend on professionals who work together in interprofessional teams. Communication interprofesional used is SBAR (Situation-Background-Assessment Recommendation).Keywords: effective communication, collaboration interprofesi, quality of service practices
Intervensi Untuk Mengatasi Mual AntisipatoriPada Pasien Kanker Yang Menjalani KemoterapiLitelatur ReviewDadi Hamdani.1 Anggorowati.2 Awal Prasetyo.31 Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia2 Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia3 Departemen Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, IndonesiaEmail: dadi_ham@yahoo.co.id AbstrakLatar Belakang: Gejala mual muntah merupakan salah satu efek samping yang berat akibat pemberian obat kanker yang membuat stres pasien. Akibatnya, 27% pasien memilih menghentikan siklus terapi sehingga berpengaruh terhadap harapan hidupnya. Tujuan Utama : Menjelaskan berbagai intervensi untuk mengatasi mual antisipatori yang dialami pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Metodologi : Basis data elektronik diidentifikasi dari EBSCO, Springer PubMed, Science Direct dan ProQuest dengan kata kunci: intervensi, mual, muntah, antisipatori, kanker dan kemoterapi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah artikel diterbitkan pada tahun 2009 – 2019, tersedia dalam teks lengkap, artikel menggunakan bahasa Inggris, dengan subyek manusia, desain RCT. Artikel terjaring adalah 7 artikel penelitian eksperimental yang kemudian dianalisis menggunakan PRISMA tanpa meta-analisis. Hasil : Sebanyak 7 artikel membahas tentang intervensi untuk menurunkan mual antisipatori terhadap pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Semua penelitian pada kelompok intervensi memiliki efek positif dalam mengurangi mual dan muntah secara bermakna dengan nilai signifikansi: Satu artikel behavioral treatment (p<0,05), satu artikel Program yoga (p<0.01), dua artikel progressive muscle relaxation (p<0,05), satu artikel akupresur (p<0,05), dua artikel hipnoterapi (p<0,05). Kesimpulan : Intervensi hipnoterapi, progressive muscle relaxation, yoga, akupresur dan behavioral treatment merupakan teknik mengurangi mual antisipatori yang dialami oleh pasien kanker yang menjalani kemoterapi.Kata Kunci: intervensi; mual antisipatori; kanker; kemoterapi. Interventions To Reduce Anticipatory NauseaIn Cancer Patients Undergoing ChemotherapyAbstractBackground: Symptoms of nausea vomiting are one of the severe side effects due to the administration of cancer drugs that stress patients. As a result, 27% of patients choose to stop the therapy cycle so that it affects their life expectancy. Main Purpose: Describe various interventions to reduce the successful anticipatory nausea of cancer patients who support chemotherapy. Methodology: Basic electronic transmission data from EBSCO, Springer PubMed, Science Direct and ProQuest with keywords: intervention, nausea, vomiting, anticipatory, cancer and chemotherapy. The inclusion criteria in this study were articles published in 2009 - 2019, available in full text, articles using English, with human subjects, RCT designs. Netted articles were 7 experimental research articles which were then analyzed using PRISMA without meta-analysis. Results: A total of 7 articles discussed interventions to reduce anticipatory nausea for cancer patients who supported chemotherapy. Some studies in the intervention group have a positive effect in reducing nausea and vomiting. One behavioral care article (p<0,05), one yoga program article (p<0.01), two progressive muscle relaxation articles (p<0,05), one acupressure article (p<0,05), two hypnotherapy articles (p<0,05). Conclusion: Interventions in hypnotherapy, progressive muscle relaxation, yoga, acupressure and behavioral treatment are sexual anticipatory reduction techniques involving cancer patients who experience chemotherapy.Keywords: intervention; anticipatory nausea; cancer; chemotherapy.
Kata Kunci:Interprofesional Education (IPE); collaboration; interprofessional collaboration Pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi tuntutan bagi pemberi pelayanan kesehatan di era global. Pelayanan kesehatan yang bermutu dapat dicapai dengan praktek kolaborasi. Pendidikan terintegrasi yang dicetuskan sebagai media kolaborasi menurut WHO adalah Interprofesional Education (IPE). IPE merupakan proses dimana sekelompok peserta didik atau tenaga kesehatan dengan latar belakang berbeda belajar bersama dalam jangka waktu tertentu pada masa pendidikan, dengan interaksi sebagai tujuan utamanya, untuk kolaborasi dalam menyediakan pelayanan preventif, promotif, rehabilitataif, dan pelayanan kesehatan lainnya (WHO, 2010). Konsep pembelajaran IPE dapat diterapkan dalam 3 kegiatan yaitu pada pembelajaran di Rumah Sakit, akademik, dan komunitas. Pembelajaran IPE di Rumah Sakit yang berjalan baik diharapkan dapat menghasilkan profesional di bidang kesehatan yang mampu berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain, sehingga dapat berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Literature review ini untuk mengetahui apakah IPE dapat membangun kemampuan perawat dalam berkolaborasi dengan tim kesehatan lain. Literature review ini dilakukan dengan melakukan penelusuran artikel publikasi pada EBSCO, Googlesearch, PubMed, Sciencedirect.com dengan kata kunci yang dipilih yaitu interprofessional education (IPE), collaboration, interprofessional collaboration (IPC). Penelusuran dilakukan dengan membatasi terbitan dari tahun 2010-2015. Dari hasil penelusuran literatur bahwa IPE secara efektif dapat membangun kemampuan perawat dalam berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Diharapkan pelaksanaan IPE dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan persiapan yang lebih maksimal lagi, mengingat institusi kesehatan merupakan penyedia utama calon tenaga kesehatan professional. PENDAHULUANTenaga kesehatan merupakan tenaga profesional yang memiliki tingkat keahlian dan pelayanan yang luas dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang berfokus pada kesehatan pasien. Tenaga kesehatan memiliki tuntutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu di era global seperti saat ini. Pelayanan bermutu dapat diperoleh melalui praktik kolaborasi antar tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah perawat, dokter,
Background: Patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis suffer changes in lifestyle, which cause physical and psychosocial problems, particularly anxiety. Progressive Muscular Relaxation is considered as an intervention to reduce anxiety.Objective: This study aims to examine the effect of progressive muscular relaxation in in reducing anxiety in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis.Methods: This study used a quasi-experimental design involved 78 respondents, with 38 randomly assigned in the intervention and control group. The progressive muscular relaxation was performed on 14 muscle groups for 4-week period. Hamilton Anxiety Rating Scale was used to measure anxiety. Univariate, bivariate and multivariate analyses were performed for data analyses.Results: The results showed a statistically significant difference in anxiety values between the intervention and control group with p-value 0.000 (<0.05).Conclusion: There was a significant effect of progressive muscular relaxation in reducing anxiety in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. The results of this study is expected to be one reference in making the progressive muscular relaxation as a nursing intervention in reducing anxiety in patients undergoing hemodialysis.
The purpose of this research is to study Literature review to determine whether the Surgical Safety Checklist can improve patient safety in the hospital in collaboration with other health team. This research method is the publication of the article searches on Google Scholar, PubMed, Ebscho with selected keywords ie Surgical Safety Checkliat, collaboration, Patient Safety. The search was performed by limiting the issue of 2006-2015. Results of literature search showed that the IPE can effectively build the ability of nurses to collaborate with other health professionals. IPE expected implementation can be implemented on an ongoing basis with the preparation over the maximum again, considering the health institution is a major provider of professional health personnel candidates.Keywords: surgical safety checklist, collaboration, patient safety
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.