Systemic lupus erythematosus (SLE) is a complex autoimmune disease characterized by diverse clinical manifestations and a broad spectrum of disease course and prognosis. Often presenting over an extended period, delays in diagnosis can significantly influence patient management and survival, particularly when faced with rare complications such as digestive system manifestations. This case report uniquely highlights the diagnostic and therapeutic challenges posed by severe abdominal pain in a young woman suspected of SLE, with a symptom often masked by steroid therapy or immunosuppression. The diagnostic journey, which led to the identification of SLE as the cause of abdominal pain, involved differentiating SLE from various abdominal pathologies including abdominal vasculitis, gastrointestinal syndrome, antiphospholipid antibody syndrome, pancreatitis, urinary tract infections, and obstetric-gynecological abnormalities. This case underlines the critical need for accurate, timely diagnosis, and targeted therapy in managing SLE, emphasizing the potential implications of such complexities on patient outcomes.
Jampang English Village (JEV) merupakan program yang mendukung pembangunan 'Kampung Inggris Jampang'. Sebagai sarana pembelajaran bahasa Inggris, tutor-tutor di JEV dituntut untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris, akan tetapi tak sedikit dari mereka mendapat kesulitan-kesulitan dalam belajar dan membimbing bahasa Inggris, salah satunya dalam hal pengucapan kata atau pronunciation. Maka diperlukan kegiatan pendampingan atau pelatihan untuk meningkatkan kefasihan dalam pronunciation tersebut. Karena itu beberapa dosen dari Program Studi Sastra Inggris Universitas Pamulang, melakukan suatu program berupa Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berjudul “Meningkatkan Kefasihan Berbicara Bahasa Inggris dengan Praktik Pelafalan Kata Menggunakan Simbol Fonetik. Jampang English Village (JEV) bertujuan untuk memfasilitasi mitra PkM dalam memperkaya ragam metode pengajaran Bahasa Inggris khususnya metode pembelajaran yang dapat mendorong tutor –tutor di Jampang English Village (JEV) untuk dapat meningkatkan kemampuan mengucapkan setiap kata dalam Bahasa Inggris. Metode pelaksanaan PKM yaitu memberikan materi untuk melafalkan kata-kata bahasa Inggris dan melatih kemampuan percakapan bahasa Inggris dengan menggunakan simbol fonetik. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa pendampingan dan pembimbingan praktek pelafalan kata dengan menggunakan simbol fonetik dapat membantu peserta tutor untuk memahami konsep pelafalan kata dalam Bahasa Inggris secara akurat. Sehingga, kemampuan berbicara peserta tutor dapat meningkat.
Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan pembuatan bilingual children story book yang digunakan untuk meningkatan kemampuan membaca siswa dan membentuk karakter siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu penyadaran/peningkatan pemahaman terhadap pembuatan buku cerita anak dwi bahasa. Penulis melibatkan 50 siswa yang belajar Bahasa Inggris di Jampang English Village. Dalam proses pemerolehan data, penulis menggunakan kuesioner untuk memperoleh jenis kemampuan Bahasa dan tanya jawab kepada staf pengajar untuk memperoleh contoh pembentukan karakter anak. Hasil dari kegiatan adalah terdapat tiga kemampuan Bahasa anak setelah kegiatan membaca: pronunciation, pemahaman isi cerita dan pesan moral, juga kosakata dalam Bahasa Inggris. Di samping itu, terdapat 6 pembentrukan karakter anak: sopan santun kepada yang lebih tua, toleransi terhadap perbedaan, saling menyanyangi, menghindari penyakit hati, bersyukur dan menghargai waktu. Dapat disimpulkan bahwa membaca bilingual children story book dapat meningkatkan kemampuan membaca khususnya segi Bahasa dan pembentukan karakter anak.
Kemampuan berbahasa Inggris siswa, khususnya dalam bidang public speaking berpidato dalam Bahasa Inggris (speech) masih rendah. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan bahan ajar berupa buku dan video untuk mendukung proses pembelajaran berpidato dalam bahasa Inggris dan untuk mengetahui pengaruh positif dari kedua bahan ajar dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa khusunya berpidato. Penulis menggunakan bahan ajar berbentuk buku dan video pembelajaran pidato dalam Bahasa Inggris untuk mengetahui pengaruh positif bahan ajar tersebut terhadap meningkatnya kemampuan berpidato. Kegiatan melibatkan seluruh siswa di tingkat Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Nurul Quran, Bogor. Hasil kegiatan PkM, dapat disimpulkan bahwa modeling strategy melalui buku ajar dan video pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa inggris, khususnya kemahiran public speaking dalam berpidato Bahasa Inggris (speech), siswa dapat mengaplikasikan kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris dalam kehidupannya sehari-hari secara berterima dan efektif, dan siswa mendapatkan penguatan dalam membangun dan meningkatkan rasa percaya diri yang merupakan karakter penting untuk dimiliki. Karakter memiliki rasa percaya diri ini diharapkan dapat memberikan banyak dampak positif bagi para santri untuk menunjang prestasi akademik maupun non-akademik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.