Recent epidemiologic findings indicate that 1.8% of the Indonesian population "have extreme problems" and 19.5% "have problems" in various aspects of their ability to carry out daily activities. People with disability (PWD) have a high risk for poverty in Indonesia, and there are strong prejudices that presume unproductivity and dependency. Disability policies are integrated through a National Plan of Action. However, the existing number of human resources in the field of medical rehabilitation is still too low compared with the existing needs. This is true also for the budget for rehabilitation services. Several issues are identified that need action to improve the inclusion of PWD and to ensure their dignity including supporting a perception of PWD as active and equal citizens, assessing accurate data about the disability prevalence, strengthening organizations of PWD, building educational capacities for PWD, developing preventive strategies, and international cooperation.
Pasien penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) tampaknya mendapatkan manfaat dari program rehabilitasi paru. Penelitian ini mengkaji manfaat program rehabilitasi paru pada pasien rawat jalan yang menderita PPOK, dengan menggunakan St George Respiratory Questionnaire (SGRQ) dan six min walking distance test (6MWD), yang mengukur kualiti hidup kesehatan dan toleransi latihan fungsional sebagai hasil pengukuran utama. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif, terbuka, acak dengan kelompok kontrol paralel yang diberikan program rehabilitasi pasien rawat jalan pada 56 pasien penderita PPOK (52 orang laki-laki dan 4 orang perempuan). Kelompok aktif (n= 27) diberikan program edukasi dan latihan selama 6 minggu. Kelompok kontrol (n= 29) diperiksa secara rutin sebagai pasien medis rawat jalan. SGRQ dan 6MWD dilakukan pada saat awal penelitian dan setelah 6 minggu. Didapatkan hasil SGRQ dan 6MWD sebelum dan sesudah terapi. Berdasarkan statistik, SGRQ menurun dan skor 6MWD meningkat secara signifikan pada kelompok aktif dibandingkan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa program selama 6 minggu pada pasien rawat jalan ini secara signifikan telah meningkatkan kualiti hidup dan kapasitas fungsional pasien PPOK derajat ringan hingga sedang.
Comparison of the effects of treadmill and ergocycle exercise on the functional capacity and quality of life of patients with chronic obstructive pulmonary disease Abstrak Latar belakang: Latihan fisik diharapkan dapat memperbaiki kapasitas fungsional dan kualitas hidup pada penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penelitian ini bertujuan untuk menilai perbedaan antara latihan jentera dan sepeda statis terhadap perubahan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pada pasien PPOK stabil. Metode: Penelitian eksperimental dengan pengamatan berulang sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pada 44 subjek dengan PPOK yang datang ke poli Rehabilitasi Medik RS Persahabatan. Latihan sepeda statis dilakukan pada 22 subjek dan latihan jentera pada 22 subjek. Kapasitas fungsional dinilai dengan metode uji jalan 6 menit (UJ6M) dengan mengukur jarak berjalan dalam lintasan 30 meter bolak-balik selama 6 menit, dilakukan minggu I, V dan IX. Penilaian kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner St. George's Respiratory Questionnaire (SGRQ) pada minggu I dan IX dengan mengisi sendiri kuesioner yang diberikan kepada subjek. Program latihan dilakukan selama 8 minggu dengan dosis latihan berdasarkan hasil uji latih pada minggu I. Hasil: Latihan jentera dan sepeda statis menghasilkan perbaikan signifikan dalam hasil uji jalan 6 menit dan SGRQ sejak minggu I sampai IX. Latihan jentera lebih baik dalam meningkatkan jarak tempuh jalan 6 menit dibandingkan sepeda statis secara konsisten pada minggu I-V, V-IX dan I-IX (p < 0,001). Untuk nilai SGRQ, hasil kedua latihan tidak berbeda signifikan. Kesimpulan: Latihan jentera menghasilkan peningkatan kapasitas fungsional yang lebih besar dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok latihan sepeda statis pada subjek PPOK stabil. Sedangkan kualitas hidup tidak berbeda bermakna anara kedua jenis latihan.
Introduction: Therapeutic exercise is the main rehabilitation program in patients with ChronicObstructive Pulmonary Disease (COPD). Shortness of breath due to persistent obstruction causesdisability in the form of decreased functional capacity. Hairmyers is an isolated group of exercise torecondition the limb muscles without weights. The purpose of this study was to assess the efficacy oflow-intensity Hairmyres exercise in improving Six-Minute Walk Distance (6MWD).Methods: This is a pre-post interventional study held from January to April 2005. Hairmyres exerciseswere given to the patients (n=14) with moderate and severe COPD for eight weeks, five times a weekwith two exercises performed in front of the researcher. Six-Minute Walk Distance was measured before,at the end of the 4 th week, and after the exercise program.Results: Compared to the beginning, the 6MWD increased by 27 meters at the end of the 4th week and62.29 meters at the end of the program in moderate COPD patients, while the increase in severe COPDpatients were 39.71 and 76 meters, respectively. There was a significant difference (p <0.05) betweenthe first and the last measurement in both groups. This difference also surpassed the minimal clinicallyimportant difference (MCID) of 6MWD.Keywords: COPD, Hairmyers, Low-Intensity Exercise, 6MWD
Pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) sering mengalami kelemahan otot yang tidak terkait dengan penyakit utamanya saat masuk ICU. Kelemahan ini dapat berkembang menjadi sindroma klinis yang dikenal sebagai ICU-Acquired Weakness (ICU-AW). Saat ini belum didapatkan pengobatan spesifik yang efektif untuk ICU-AW sehingga pencegahan ICU-AW melalui kontrol faktor risiko terkait seperti imobilisasi menjadi sangat penting. Mobilisasi dini (MD) telah diketahui memiliki berbagai manfaat terhadap kemajuan perkembangan pasien dengan ventilasi mekanik maupun yang tidak menggunakan ventilasi mekanik. Sisi lain, pelaksanaan MD perlu mempertimbangkan kriteria keamanan dan hambatan dalam pelaksanaannya. Berbagai panduan dalam aplikasi pelaksanaan MD dapat ditemukan, yang bertujuan mendapatkan hasil yang maksimal dengan meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.