Pruritus vulvae merupakan gangguan yang ditandai dengan rasa gatal pada alat kelamin eksternal perempuan. Pruritus vulvae bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku tentang vulva higiene saat menstruasi dengan kejadian pruritus vulvae pada remaja putri kelas VII di SMP Negeri 1 Sepulu Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja putri kelas VII SMP Negeri 1 Sepulu Bangkalan sebanyak 98 orang. Sampel diperoleh sebanyak 79 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Variabel independen adalah pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi dan variabel dependenadalah kejadian pruritus vulvae. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.Uji statistik menggunakan Lambda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang vulva higiene (p=0,028 < α=0,05) dan perilaku tentang vulva higiene (p=0,006 < α=0,05) saat menstuasi dengan kejadian pruritus vulvae pada remaja putri kelas VII di SMP Negeri 1 Sepulu Bangkalan. Untuk itu, pengetahuan dan perilaku vulva hygiene pada remaja putri harus ditingkatkan, karena pengetahuan dan perilaku vulva hygiene yang baik, akan mengurangi kejadian pruritus vulvae.
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keragaman budaya dan sangat dikenal akan kekayaan tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat. Di Indonesia, banyak jenis rempah mudah dijumpai dan tumbuh liar di kebun dan pekarangan rumah. Pengobatan alternatif dikenal sebagai terapi komplementer. Terapi komplementer sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh. Ada banyak jenis metode dalam terapi komplementer ini. Resiko akan efek obat-obatan kimia lebih bisa ditekan. Oleh karena itu banyak masyarakat kita lebih condong untuk berobat ke pengobatan alternative herbal yang tentu saja lebih alami dan lebih aman. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat dengan metode workshop, yaitu kegiatan berbasis perubahan perilaku pada kelompok masyarakat dengan tema” Pemanfaatan Eco Enzyme Sebagai Bahan Aktif Natural Anti Mikroba Untuk Pembuatan Produk Sabun Dalam Mengatasi Miliaria Pada Bayi” ke ibu-ibu PKK RW 3 Kelurahan Keputran sebanyak 40 warga. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah bertambahnaya pengetahuai ibu-ibu PKK dari 40 responden yang sebelum diberikan pelatihan dengan sesudah diperikan pelatihan sudah bisa memehami ini warga mampu cara membuat sabun herbal yang aman yang digunakan untuk mengatasi miliaria pada anak. Kesimpulan Eco Enzyme sebagai bahan aktif yang alamiah bermanfaat dalam pembuatan sabun herbal dalam mengatasi miliaria pada Anak.
AbstrakPerubahan usia yang terjadi menyebabkan kemampuan fisik menjadi menurun salah satu penyebabnya adalah penurunan kekuatan fisik dalam fase tidur lansia. Cara pengobatan yang ditempuh dengan penggunaan konsumsiobat penenang dengan harapan cepat tertidur, namun mengkonsumsi obat jangka panjang dapat memberikan efek kimia di dalam tubuh, sehingga pemakaian obat–obatan terbuat dari bahan alam menjadi salah satu solusi dalam menunkan insomnia. Alternatif lainnya dengan melakukan olahraga. Salah satu olahraga yang direkomendasikan adalah yoga. Yoga yang dilakukan secara rutin dapat digunakan dalam menurunkan insomnia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah preeksperimental, dengan uji statistik yang digunakan yaitu uji chisquare. Hasil penelitian yang di dapatkan melalui perhitungan SPSS.20 menunjukkan nilai Asymp. Sig ( 2-sided ) sebesar 0,044. Nilai hasil uji statistik ini lebih kecil dari α=0,05. Sehingga dari hasil penelitian dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara terapi senam yoga yang rutin terhadap insomnia. Terapi senam yoga yang diberikan secara rutin secara efektif dalam menurunkan insomnia pada lansia. Kata kunci: terapi, senam, yoga, insomnia, lansia Abstract The age changes decreased physical abilities is one of the causes of decreasing in physical strength in the sleep phase of the elderly. The method of treatment is the use of sedative drugs to lead falling asleep quickly, but taking long-term drugs can have a chemical effect in the body, so the use of drugs made from natural ingredients is one solution in reducing insomnia. Another alternative is to do sports. One of the recommended sports is yoga. Yoga that is done regularly can be used to reduce insomnia. The method used in this research is pre-experimental, with the statistical test used is the chi-square test. The research results obtained through the calculation of SPSS.20 show the value of Asymp. Sig (2-sided) is 0.044. The value of this statistical test result is smaller than α = 0.05. So from the results of the study, it can be concluded that there is a significant relationship between routine yoga therapy toward insomnia. Yoga exercise therapy that is given regularly is effective in reducing insomnia in the elderly. Keywords: therapy, gymnastics, yoga, insomnia, elderly
Kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) berjudul Pencegahan Stunting Balita Melalui Emotional Demonstration “Jadwal Makan Bayi dan Anak” Di Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kotamadya Surabaya bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kader di wilayah kelurahan Siwalankerto. Selain itu emo demo itu untuk meingkatkan pengetahuan dalam melakukan sosialisasi kepada para ibu nantinya. Emo demo tentang jadwal makan bayi dan anak bertujuan untuk meningkatkan cakupan gizi pada bayi dan anak. Pemberian gizi pada bayi dan anak dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Melalui gizi yang cukup kepada bayi dan anak dapat diharapkan mampu menjadikan individu lebih optimal. Pelatihan emo demo yang diberikan kepada kader diharapkan dapat melatih para ibu nantinya dalam membuat jadwal makan sehingga semakin siap dalam memperiapkan masa depan anak. Dengan demikian jadwal pemberian makan pada bayi dan anak dapat tercapai
Stunting (dwarf) is a condition where toddlers have a leght or height that is less than age. This condition is measured by size or size which is more than minus two median, standar deviation of the child growth standar of yhe WHO. Stunting todllers include chronic nutrition problems caused by and lack of nutritional intake in infants. The type of research use is pre–experimental with one group design pretest post test design where the design is no control group. The population of this study were children under 59 month. Technique sampling use probability with purposive sampling method. Weight measurement were carried out before and afterthe supplementary food intervention of food other than the supplementary food. he results showed that changes in weight status of children under five according to age indicated that there was a change in weight status of children, namely 2 children became malnourished and 13 others were still in the category of acute malnutrition. The results showed that there were differences in the Weight for Age (WAZ) index status before and after complementary foods.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.