Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitability dan likuiditas terhadap kebijakan dividen kas dengan firm size sebagai variabel moderasi pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018 yang berjumlah 173 perusahaan dengan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun sampel yang digunakan berjumlah 11 perusahaan dengan 5 periode (2014-2018). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu studi dokumentasi berupa laporan-laporan emiten yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis data dilakukan dengan pengujian Regresi Linier Berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitability yang diukur menggunakan Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas, likuiditas yang diukur menggunakan Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas dan firm size tidak berpengaruh terhadap hubungan profitability dan likuiditas dengan kebijakan dividen kas, sehingga firm size terbukti tidak mampu memoderasi pengaruh hubungan profitability dan likuiditas terhadap kebijakan deviden kas. Kata Kunci: Profitability, Likuiditas, Firm Size, Kebijakan Dividen Kas
UMKM are one of the most dominating types of business in Indonesia, but it is undeniable that during the COVID-19 pandemic it was also a business sector that was also affected. The use of digital financial reporting during the COVID-19 pandemic will make it easier for UMKM performers to unify everything that happens in business financial transactions and provide convenience for UMKM performers in conducting financial transactions such as payments, credit, and investments. Digital financial reporting is also used as the basis for tax payments. In addition, digital financial reporting will make it easier for UMKM performers to borrow capital from banks. This service aims to determine the knowledge of UMKM performers who are members of PPJI DPC Pekanbaru so that they can take advantage of financial reporting to support financial activities effectively and efficiently during the COVID-19 pandemic, facilitate the preparation of financial reports, and make it easier for UMKM performers to coordinate with related parties. The results obtained from this digital financial report training, all PPJI DPC Pekanbaru members can apply Si APIK's financial applications well.
Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi bangsa. Kelompok Wanita tani beringin indah merupakan salah satu kelompok tani RW.06 Kelurahan Sidomulya Timur Kecamatan Marpoyan Damai. Kelompok Wanita tani beringin indah yang ada di Kecamatan Marpoyan merupakan kelompok tani yang baru berdiri selama kurang lebih 2 tahun. Kelompok Wanita tani beringin indah melakukan pembayaran iuran bulanan bagi anggota dan iuran tak terduga. Iuran bulanan yang dilaksanakan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan bagi kelompok tani. Kelompok Wanita tani masih mengalami kesulitan dalam melakukan pengelolaan terhadap kas yang ada. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan penyampaian materi dan tanya jawab. Hasil dari kegiatan pengabdian ini, Setelah diadakan pelatihan, kepada kelompok Wanita tani mulai paham tentang cara memisahkan antara kas masuk dan kas keluar. Sehingga akan memudahkan dalam penyusunan laporan arus kas. Kelompok Wanita tani masih banyak membutuhkan pelatihan dan penyuluhan tentang bagaimana cara membuat laporan keuangan khususnya laporan arus kas
Riau termasuk dalam 5 provinsi terbesar penghasil nenas, dengan jumlah produksi buah nenas pada tahun 2020 sebanyak 214.277 ton. Desa Rimbo Panjang merupakan salah satu desa penghasil nenas di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sekitar 48% masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani nenas, dimana saat ini kebun nenas yang produktif lebih kurang 6000 ha dengan jumlah produksi nenas segar hampir 7 ton perhari di musim panennya. Hasil panen nenas tersebut kemudian dijual kembali atau diolah untuk menghasilkan produk lainnya, seperti keripik nenas, wajik nenas, dodol nenas dan sirup nenas. Dari hasil produksi buah nenas tersebut baru daging buahnya saja yang dimanfaatkan, sehingga timbul limbah kulit nenas. Untuk memanfaatkan kulit nenas tersebut diadakan pelatihan dan pengembangan SDM Desa Rimbo Panjang dalam memanfaatkan kulit nenas menjadi pupuk organik. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada peserta pelatihan menyatakan bahwa materi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan peserta dan diharapkan adanya pelatihan berkelanjutan untuk pengembangan SDM Desa selanjutnya. Kata kunci: Pelatihan, Sumber Daya Manusia (SDM), Kulit Nenas
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.