Oxidative stress in metabolic syndrome (MS) results in vascular endothelial damage, generates inflammatory reactions, and increases the risk of impaired kidney function. Black cumin seed oil (BCSO) is thought to be able to improve the immune response and protect damage to the kidneys. The purpose of this study was to determine the effect of BCSO on TNF-α and creatinine levels in patients at risk of metabolic syndrome with standard therapy at the Jetis I Public health center (PHC). This study uses stored biological material (BM) of patients at risk of outpatient metabolic syndrome in Jetis I PHC, Bantul, for the period July 2017 to July 2018. Researchers used 61 blood specimens of patients at risk of MS, 30 of patients at risk of MS with a combination of standard therapy +BCSO, and 31 patients at risk of MS with standard + placebo combination therapy. The administration of BCSO has been done for 20 days. On the 21st day, a blood sample was taken. Blood creatinine levels were measured by the Jaffe method. TNF-α levels were determined by the enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method in the Clinical Pathology Laboratory of the Faculty of Medicine UGM. Differences in TNF-α levels and creatinine levels between groups were analyzed using independent samples ttest (95% confidence level). TNF-α levels did not differ between the two groups (p> 0.05). The TNF-α levels of the BCSO group were 101.43 ± 22.89 nmol/ml, and the placebo group 106.73 ± 30.03 nmol/ml. There was no statistically significant difference in creatinine levels between the two groups (p <0.05), but it was clinically significant. The creatinine content of the BCSO group was 1.16 ± 0.19 mg/ml, and the placebo group was 1.35 ± 0.32 mg/ml with a p value> 0.05, but it was clinically significant. Based on the results of this study, it can be concluded that the administration of BCSO additional therapy has no effect on TNF-α levels but has an impact on creatinine levels in patients at risk of metabolic syndrome in Jetis I primary care center, Bantul Yogyakarta.
Diabetes Melitus (DM) terjadi karena sebagian besar disebabkan oleh resisten insulin di dalam tubuh. Penggunaan obat baik kombinasi dan tunggal dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat. Interaksi obat merupakan bagian dari Drug Related Problems (DRPs). Interaksi obat terjadi jika obat yang dikonsumsi mengubah efek dari obat lain yang dapat menaikkan maupun menurunkan efek suatu obat. Pengambilan data melalui rekam medik pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang dilakukan secara prospektif dengan teknik pengambilan data secara total sampling sebanyak 31 pasien sesuai kriteria inklusi. Data dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan literatur Medscape, Stockley’s Drug Interaction 8th edition, Drug Interaction Fact dan kejadian interaksi obat dinilai menggunakan Drug Interaction Probability Scale (DIPS). Analisa data menggunakan SPSS univariat dan bivariat menggunakan Mann-whitney. Dari 31 pasien DM tipe 2 didapatkan penggunaan obat antidiabetik kombinasi sebanyak 93,5% dan yang berpotensi mengalami interaksi obat sebesar 90,3%, Analisa data menggunakan Mann-whitney didapatkan nilai P = 0,050 yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan obat oral kombinasi dan tunggal dengan DRPs kategori interaksi obat dengan obat. Pada penelitian ini didapatkan nilai P = 0,050 yang berarti terdapat hubungan antara profil penggunaan obat dengan DRPs kategori interaksi obat dengan obat.
Diabetes melitus merupakan refleksi nutrisi, emosi, dan fungsi endokrin dengan kadar glukosa darah yang tinggi melebihi batas normal, hal ini terjadi ketika sel beta pankreas menghasilkan insulin atau mengalami defisiensi insulin. Prevalensi berkisar 150 juta jiwa di Indonesia menempati urutan ke -4 dunia sehingga diperkirakan akan meningkat di tahun 2025. Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa seperti gangguan fisik, psikologis dan sosial. Komplikasi akibat diabetes melitus dapat diminimalisir dengan pengendalian kadar glukosa darah. Terapi farmakologi yang sering digunakan pada diabetes melitus tipe 2 adalah penggunaan kombinasi oral dengan insulin. Tingginya angka kejadian dan resiko komplikasi diabetes melitus maka sangat diperlukan pengobatan yang rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas pada pasien diabetes melitus tipe 2 ditinjau dari penggunaan terapi kombinasi oral dengan insulin serta pengaruhnya terhadap kadar gula darah di instalasi rawat jalan RS Mitra Bangsa Pati. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional secara prospektif, dengan metode total sampling yang mengambil data secara purposive. Responden yang terlibat sebanyak 30 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis menggunakan uji regresi linier untuk mengetahui pengaruh rasionalitas penggunaan terapi kombinasi oral-insulin terhadap kadar gula darah pasien. Teknik pengumpulan data menggunakan rekam medik pasien sebelum dan sesudah kontrol ke rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian rasionalitas penggunaan terapi kombinasi oral dengan insulin didapatkan 12 pasien (40%) menerima pengobatan secara rasional terdiri dari 56,7% tepat indikasi, 80% tepat pasien, 56,7% tepat dosis, 56,7% tepat obat. Hasil uji statistik dari rasionalitas terhadap kadar gula darah didapatkan nilai Sig. 0,003 (Sig. 0,05) maka terdapat pengaruh yang signifikan antara rasionalitas penggunaan obat terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat jalan RS Mitra Bangsa Pati. Kata Kunci: Diabetes Melitus tipe 2, Rasionalitas, Kadar Gula Darah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.