Latar belakang: Pencegahan pencemaran air limbah domestik di kota-kota besar seperti di Kota Surabaya dapat dilakukan jika masyarakat memiliki komitment yang sama untuk melakukan pengolahan secara mandiri. Masyarakat umumnya langsung membuang limbah ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Secara umum air limbah domestik mengandung banyak zat pencemar yang dapat membuat lingkungan menjadi berubah peruntukannya. Pengolahan air limbah domestik dengan sistem filtrasi maupun dengan sistem Anaerobic Baffled Reactor (ABR) hanya diterapkan pada satu sistem pengolahan diantara dua pengolahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji kemampuan reaktor kombinasi dengan filtrasi dan ABR dalam mereduksi kadar BOD dan COD pada air limbah domestik. Metode: Teknologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kombinasi teknologi filtrasi dan ABR dalam mereduksi zat pencemar pada limbah domestik. Keunggulan dari kedua penerapan teknologi ini adalah nilai peningkatan efisiensi yang relatif besar meskipun waktu dalam pengumpulan data yang singkat. Media filtrasi yang digunakan yaitu media bioball dan karbon aktif, sedangkan pada teknologi ABR menggunakan sistem tersuspensi dengan memanfaatkan 4 kompartemen sebagai pemisah antar ruang. Proses pengambilan data dilakukan selama 5 hari setelah masa seeding dan aklimatisasi guna mendapatkan hasil yang maksimal. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel yang memuat data penurunan kadar pencemar dan efisiensi. Hasil: Penggunaan dua teknologi sekaligus memberikan pengaruh terhadap hasil yang diperoleh yakni untuk kadar BOD5 nilai efisiensinya adalah 79% dan efisiensi COD sebesar 68%. Simpulan: Kombinasi teknologi filtrasi dan ABR mampu menurunkan beban pencemar BOD5 dan COD, namun hanya parameter COD yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Limbah laundry mengandung kandungan deterjen dan fosfat yang menyebabkan pencemaran lingkungan, eutrofikasi dan gangguan kesehatan cukup serius pada manusia. Alternatif teknologi pengolahan limbah laundry yang ramah lingkungan salah satunya menggunakan Effective Microorganism (EM). Pemanfaatan limbah sayur sebagai EM dilakukan karena sayuran yang mengalami pembusukan mempunyai banyak mikroorganisme yang terkandung. Mikroorganisme dalam sayuran dianggap dapat melakukan penurunan limbah organik. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji efisiensi penurunan kadar COD dan fosfat pada air limbah laundry menggunakan EM limbah sayur. Jumlah reaktor terdiri dari 4 reaktor dimana pemberian dosis EM secara berturut-turut yaitu 0%, 5%, 10% dan 15%. Hasil penelitian menunjukan efisiensi tertinggi kadar COD dengan dosis 0%, 5%, 10% dan 15% adalah 10.2%, 43.9%, 51% dan 59.9%. Sedangkan untuk kadar fosfat efisiensi penurunan tertinggi dengan dosis 0%, 5%, 10% dan 15% secara berturut- turut yaitu sebesar 0.7%, 53.2%, 56.5% dan 65.2%. Dosis yang efektif untuk menurunkan COD dan fosfat pada limbah laundry adalah 15%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.