Sistem biofilter anaerobik merupakan salah satu alternatif teknologi yang dapat diaplikasikan untuk menangani limbah cairRumah Potong Ayam (RPA). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi karakteristik limbah cair RPA dan 2) mengkaji efisiensi penyisihan kadar BOD dan COD dengan sistem biofilter anaerobik menggunakan media batu apung.Penelitian dilaksanakan selama 10 hari dengan adanya variasi volume reaktor yaitu 30 cm x 30 cm x 60 cm, 25 cm x 25 cm x 60 cm, and 20 cm x 20 cm x 60 cm. Penelitian dilaksanakan secara duplo sehingga dibutuhkan 6 buah reaktor yang terbuat dari bahan akrilik. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah nilai suhu, pH, kadar BOD, dan COD limbah cair RPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar BOD dan COD awal limbah RPA berturut-turut mempunyai nilai 1,65 mg/L dan 2,60 mg/L, dimana nilai ini melebihi baku mutu air limbah menurut Peraturan Gubernur Jatim Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/ atau Kegiatan Usaha Lainnya. Penyisihan kadar BOD pada limbah cair RPA dengan menggunakan reaktor biofilter anaerobik bermedia batu apung sebesar 94%, sedangkan penyisihan kadar COD mencapai 96%.
Air limbah domestik umumnya mengandung zat pencemar seperti Biological Oxigen Demand (BOD), Chemical Oxigen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan partikel tercampur. Zat pencemar ini biasanya melebihi standar baku mutu.air limbah domestik berdasarkan peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 52 tahun 2014. Teknologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknologi Moving Bed Biological Reactor (MBBR). Tujuannya yaitu mengkaji kemampuan MBBR bermedia kaldness terhadap penurunan beban pencemar pada limbah cair domestik. Air limbah domestik yang dijadikan sebagai sampel penelitian bersumber dari daerah Gembong RW 5 Surabaya. Penelitian dilakukan selama 7 hari untuk mengetahui seberapa besar efisiensi MBBR dalam menurunkan beban pencemar tersebut. Masa aklimatisasi berlangsung selama 18 hari untuk mencapai kondisi steady state. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode grafik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pembacaan hasil analisis. Parameter limbah yang dianalsisi yaitu BOD5, COD dan TSS. Hasil pengamatan awal limbah cair domestik sebelum terolah adalah pada kadar BOD sebesar186,24 mg/L, kadar COD sebesar 352 mg/L dan kadar TSS sebesar 400 mg/L. Dari hasil pengamatan dilapangan diperoleh efisiensi penyisishan BOD5 adalah 83,3%, efisiensi COD sebesar 84,2% dan efisiensi penyisishan TSS sebesar 90%.
Limbah rumah potong ayam (RPA) umumnya mengandung zat pencemar seperti Biological Oxygen Deman (BOD), Chemical Oxygen Deman (COD) dan Amonia yang tinggi. Umumnya senyawa pencemar tersebut terbentuk dalam pencernaan lipid. Kandungan ammonia pada limbah rumah potong ayam umumnya melebihi baku mutu yang sudah ditetapkan. Biofilter anaerob merupakan salah satu metode pengolahan limbah cair yang dapat diterapkan untuk mengolah air limbah RPA. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengkaji kemampuan beban hidrolik media dalam menurunkan senyawa amonia pada air limbah RPA. Beban hidrolik media yang digunakan terdiri dari tiga variasi yaitu diantaranya 0,006 m3/m2media.hari, 0,009 m3/m2media.hari dan 0,015 m3/m2media.hari. Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu media karbon aktif untuk menurunkan beban pencemar ammonia pada air limbah RPA dengan sistem biofilter anaerob tercelup aliran upflow. Reaktor yang digunakan dalam percobaan ini adalah terdiri dari 3 reaktor dengan ukuran berbeda-beda. Efisiensi penyisihan kandungan amonia disimpulkan bahwa penerapan beban hidrolik media 0,006 m3/m2media.hari mampu menyisihkan senyawa ammonia lebih dari 95%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.