Waste management in the community still uses the waste management paradigm which relies on the final approach (the gathering transport-discard paradigm) which is time to be abandoned and replaced with a new paradigm of processing that relies on reducing waste and handling waste through waste banks. The purpose of this community service is the socialization and establishment of a waste bank in an effort to manage household waste in RT.06 Bengkulu City Reduction Village. The methods used in this community service activity are socialization, technical training, mentoring, and monitoring the evaluation of waste bank activities. This activity is aimed at improving the understanding, knowledge, and skills of RT.06 residents. Kelurahan Penurunan as a partner in implementing the waste bank system. The establishment of this waste bank is an initial momentum in fostering the collective consciousness of the community to start sorting, recycling, and utilizing waste. This is important because waste has a selling point and environmentally sound waste management can become Indonesia's new culture. All activities in the waste bank system are carried out from, by, and for the community. Like conventional banks, waste banks also have a managerial system whose operations are carried out by the community. Waste banks can even provide economic benefits for the community.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok. Indonesia kecuali di tempat ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk diketahui faktor resiko kejadian penyakit Demam Berdarah (Dengue) di Kelurahan Kandang Kota Bengkulu. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif yaitu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang kepadatan jentik nyamuk dan lingkungan perumahan di wilayah Kandang Kota Bengkulu Tahun 2017 secara objektif kemudian di analisi. Kepadatan penghui rumah yang memenuhi syarat sebanyak 90,62% , Kepadatan jentik nyamuk nilai HI adalah 90,6%,CI 70,98% dan BI 78,23% dikatakan kepadatan tinggi. Pemberantasan sarang nyamuk yang kurang baik sebanyak 90,62%. Diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan yang sehat dan bersih supaya masyrakat lebih memperhatikan lingkungan sekitar rumah supaya tidak terkena penyakit Demam Berdarah Dengue.
Higiene sanitasi makanan merupakan upaya mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi. Fasilitas sanitasi jasaboga meliputi tempat cuci tangan, air bersih, jamban dan peturasan, kamar mandi dan tempat sampah. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2017, TPM memenuhi syarat hygiene sanitasi berjumlah 553 unit (53,69%). Tujuan Penelitian ini memperoleh gambaran secara deskriptif tentang personal hygiene penjamah makanan dan fasilitas sanitasi pada 10 Jasaboga di Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan mengunakan rancangan observasional. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara tentang personal hygiene sebanyak 20 penjamah makanan pada Jasaboga di Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Personal hygiene penjamah makanan 40% tidak memenuhi syarat. Fasilitas sanitasi berupa tempat cuci tangan 60% tidak memenuhi syarat, air bersih 70% tidak memenuhi syarat, jamban dan peturasan (urinoir) 70% tidak memenuhi syarat dan tempat sampah 100% tidak memenuhi syarat. Diharapkan pemilik dan karyawan pada jasaboga memiliki sertifikat hygiene sanitasi makanan, menyediakan dan menggunakan celemek dan sepatu kedap air selama beraktifitas bagi penjamah makanan. Pemilik juga harus menyediakan tempat sampah tertutup yang didalamnya dilapisi kantong plastik sesuai dengan jenis sampah sehingga memudahkan dalam pengangkutan sampah.
<p>Waste is something that is not used, not used, not liked or something that is discarded that comes from human activities and does not happen by itself. Waste sorting is the activity of grouping and separating according to the type of waste. Education or also called education is any planned effort to influence other people either individuals, groups, or the community so that they do what is expected by the education practitioners. Audio visual media is media that is able to display sound and images. This study aims to determine the Effects of Education Using Audio Visuals on Increasing Knowledge, Attitudes and Actions of Waste Sorting in Elementary School (SD) students in 19 Bengkulu City.This research method is a quasi experiment. The population of this study was 126 students who took 126 students in class V using simple random sampling and obtained 96 students consisting of class A 32 people, B 32 people and C 32 people. T-test statistical test results show the difference between knowledge, attitudes and actions before being given education and after being given education using audio visual (ρ = 0.00 <0.05).Conclusions there are significant differences between knowledge, attitudes and actions before and after being given education using audio visual.</p><p>Keywords: audio-visual education, knowledge, attitudes, actions</p>
Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam pengelolaan sampah utamanya berkaitan dengan belum adanya pola pengelolaan yang sesuai dan belum diaplikasikannya metode yang baik dalam pengelolaan sampah seperti metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Oleh karena itu diperlukan sebuah kajian atau penelitian yang bertujuan untuk mengetahui teknik atau metode yang tepat untuk menangani pengelolaan sampah di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pengelolaan sampah di sekolah dasar negeri Kota Bengkulu Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode focus group discussion (FGD) yaitu melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, rekaman dan video terhadap kepala sekolah, guru, siswa, dan penjaga sekolah. Sampel responden untuk kuesioner ditentukan menggunakan teknik probably sampling. Sedangkan sampel timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil pengambilan sampel timbulan didapatkan nilai timbulan sampah yang dihasilkan di SDN 02 Bengkulu adalah sebesar 2,222 liter/orang/hari atau 0,226 kg/orang/hari yang didominasi sampah sisa makanan, dan diikuti oleh sampah kertas kemudian sampah plastik di urutan kedua dan ketiga.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.