Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam pengelolaan sampah utamanya berkaitan dengan belum adanya pola pengelolaan yang sesuai dan belum diaplikasikannya metode yang baik dalam pengelolaan sampah seperti metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Oleh karena itu diperlukan sebuah kajian atau penelitian yang bertujuan untuk mengetahui teknik atau metode yang tepat untuk menangani pengelolaan sampah di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pengelolaan sampah di sekolah dasar negeri Kota Bengkulu Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode focus group discussion (FGD) yaitu melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, rekaman dan video terhadap kepala sekolah, guru, siswa, dan penjaga sekolah. Sampel responden untuk kuesioner ditentukan menggunakan teknik probably sampling. Sedangkan sampel timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil pengambilan sampel timbulan didapatkan nilai timbulan sampah yang dihasilkan di SDN 02 Bengkulu adalah sebesar 2,222 liter/orang/hari atau 0,226 kg/orang/hari yang didominasi sampah sisa makanan, dan diikuti oleh sampah kertas kemudian sampah plastik di urutan kedua dan ketiga.
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta fungsinya dalam kehidupan tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan air bersih bagi permukiman menjadi salah satu persyaratan. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 13 Februari 2020 kondisi air sumur gali warga RT 13 RW 03 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh hasil kekeruhan 113 NTU, Ph 6,50 ; Besi (Fe) 4.830 mg/l; Mangan (Mn) 1.824 mg/l dan kesadahan 1,02 mg/L. Dari hasil pengukuran pada survey awal diketahui bahwa air sumur gali warga RT 13 RW 03 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu masih melebihi ambang batas yag dipersyaratkan oleh Permenkes RI No.32 tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar Fe sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan variasi ketebalan kombinasi cangkang bintaro dan biji kapuk 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta untuk mengetahui variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar besi (Fe). Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain post test only control group design, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya dan perbedaan ini dianggap sebagai akibat perlakuan. Hasil penelitian diperoleh variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar besi (Fe) adalah dengan ketebalan 50 cm yang dapat menurunkan kadar besi (Fe) hingga 67,74 % .Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya.
Kontainer (ember)/kontainer eksperimen dengan atraktan pakan ikan lele (PIL) merupakan tempat untuk nyamuk aedes aegypti bertelur/berkembang biak yang berfungsi sebagai alat pengendali larva aedes aegypti guna menurunkan populasi nyamuk aedes aegypti, bila PIL dimasukan kedalam air yang terdapat pada kontainer kira-kira dua hari akan mengeluarkan bau/aroma yang dapat menarik nyamuk aedes aegypti untuk bertelur. Nyamuk aedes aegypti merupakan vektor penyakit DBD yang meresahkan masyarakat, pengendaliannya dapat dilakukan pada nyamuk dewasa dan larvanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata kontainer eksperimen dan kontainer kontrol dalam mengendalikan larva untuk menurunkan populasi nyamukaedes aegypt. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment, rancangan yang digunakan posttest only with control design dengan 6 perlakuan, bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini kontainer (ember), air bersih dan Atraktan pakan ikan lele (PIL), dengan sampel sebanyak 2.400 sampel, data penelitian tidak berdistribusi normal maka untuk uji hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan jumlah larva aedes aegypti sebanyak 27.770, container yang menjadi tempat berkembangbiak sebanak 882 dan hasil uji Wilcoxon nilai Sig. 0.000 < 0.05, hipotesa diterima artinya ada perbedaan rata-rata kontainer eksperimen dengan kontainer kontrol sebagai pengendali larva dalam menurunkan populasi nyamuk aedes aegypti di Kota Bengkulu dan Kota Bandar Lampung. Selanjutnya penelitian ini perlu dilanjutkan dengan model perangkap nyamuk yang lain.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.