Metode penelitian ini adalah cross sectional study. Responden penelitian adalah 44 orang ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang menyusui secara ekslusif di Puskesmas Lubuk Buaya Padang yang masuk kriteria inklusi dan ekslusi. Kadar magnesium dalam ASI diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Kota Padang. Asupan energi ibu di dapatkan melalui wawancara dengan menggunakan Semi QuantitativeFood Frequency Questionare (SQ-FFQ).Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar magnesium dalam ASI adalah 4,8 mg/dl ± SD dan rata-rata asupan energi ibu 2196,6 KKal/hari ± SD. Terdapat hubungan yang signifikan kadar magnesium dalam ASI dengan penambahan berat badan bayi (p=0,04), dan terdapat hubungan yang signifikan asupan energi ibu dengan penambahan berat badan bayi (p=0,014)
Kadar glukosa darah sewaktu (GDS) akseptor KB adalah hasil pemeriksaan darah akseptor KB dalam keadaaan sesaat yang diambil dari darah kapiler dan diukur dengan alat ukur digital. Kategori GDS berdasarkan Sumber dari American Diabetes Association (ADA) 2014 adalah, Normal : kurang dari 200 mg/dL dan Diabetes : sama atau lebih dari 200 mg/dL. Kadar GDS dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah riwayat DM dalam keluarga. Riwayat DM keluarga ini dapat berasal dari orang tua maupun kakek dan nenek. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Yang dilaksanakan pada periode Januari sampai Februari 2021 di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jumlah sampel sebanyak 40 responden yang dipilih secara Consecutive Sampling. Data yang dikumpulkan melalui kuisioner dan pemeriksaan kadar GDS, kemudian hasil pemeriksaan akan dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square. Adapun hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat DM keluarga dengan status DM pada akseptor KB di Puskesmas Lubuk Buaya Padang dengan p=0,046 Kata kunci : Kadar Gula Darah Sewaktu, Riwayat Diabetes Mellitus, Akseptor KB
ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain.Menurut laporan tahun 2019 WHO, ± 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan ± 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.Survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan. Kegiatan pengabmas dilaksanakan hari Rabu tanggal 17 Maret 2021 pukul 10.00 Wib, tempat pelaksanaan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang . Peserta yang hadir jumlah 17 orang ibu yang mempunyai anak usia 0-6 Bulan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut terjadinya peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 0-6 Bulan dalam pemberian ASI ekslusif. Diharapkan bagi ibu agar nantinya mereka bisa dapat memberikan ASI selama 6 bulan dan memberikan ASI dengan baik dan benar dan suami turut serta dalam mendukung pemberian ASI eksklusif kepada anaknya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.