Perkembangan luas areal kelapa sawit di Indonesia setiap tahunnya cenderung meningkat. Sehingga terdapat banyak limbah biomassa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu teknologi pirolisis. Pirolisis adalah proses pembakaran tanpa oksigen untuk memproduksi Bio-oil, bio-char dan gas. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap Bio-oil, bio-char dan gas serta untuk mengetahui densitas, viskositas dan komposisi Bio-oil hasil dari pirolisis tandan kosong kelapa sawit. Pada penelitian ini digunakan variabel suhu pirolisis yaitu 500°C, 550°C dan 600°C. Hasil dari penelitian ini didapatkan yield Bio-oil terbesar 45% pada suhu 600°C, yield gas terbesar 29,86% pada suhu 500°C dan yield bio-char terbesar 32,71% pada suhu 550°C. Nilai densitas dan viskositas Bio-oil secara berurutan yaitu 0,9938-1,0083 g/cm3 dan 3,8407-5,7456 Cst. Nilai kalor bio-char sebesar (5,5069x10-6- 5,7859x10-6) Kcal/Kg. Selain itu, berdasarkan uji GCMS komposisi Bio-oil didominasi oleh senyawa fenol dan dekanoit.Kata kunci: Tandan kosong kelapa sawit (TKKS), pirolisis, Bio-oil, bio-char, gas
Abstrak- Logam Pb merupakan salah satu pencemar lingkungan dan dapat mengakibatkan kematian atau gangguan kesehatan dalam waktu singkat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah pencemaran Pb adalah dengan menggunakan arang aktif dari kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model kinetika yang sesuai pada proses adsorpsi Pb dengan melihat daya jerap arang aktif kulit pisang dalam berbagai variasi massa (1 g; 1,5g dan 2 g) dan waktu kontak (20 menit, 40 menit dan 60 menit). Analisa Kinetika didasarkan pada kinetika orde nol, orde satu dan orde dua serta menentukan kapasitas maksimum adsorpsi arang atif kulit pisang terhadap logam Pb. Persamaan yang digunakan dalam proses adsorpsi adalah persamaan adsorpsi Isoterm Langmuir dan Freundlich. Dari hasil analisa, waktu optimum adsorbsi terjadi pada waktu 60 menit. Kinetika adsorbsi logam Pb dengan arang aktif dari kulit pisang pada massa 1 dan 2 g mengikuti model kinetika orde 2, sedangkan pada massa 1,5 g mengikuti kinetika orde 0. Persamaan adsorpsi Langmuir lebih sesuai untuk isotherm adsorpsi pada penelitian ini. Adsorpsi Pb oleh kulit pisang yang sesuai dengan pola isotherm adsorpsi Langmuir mengindikasikan bahwa adsorpsi hanya berlangsung satu lapis (monolayer). Kapasitas adsorpsi maksimum ditunjukkan oleh nilai a yang besar, yaitu 1,4582 pada massa 1 g sedangkan kekuatan interaksi antara ion Pb2+ dengan kulit pisang terjadi pada massa 2 g yang ditunjukkan dengan nilai kL yang besarnya 0,409 Kata kunci : kinetika adsorpsi, arang aktif, kulit pisang, logam Pb Abstract- Lead metal is one of environment polluter and can cause decease or health problems in sort time. The way to solve this problem is with used the carbon active from banana peel. This research is intend to find the kinetics model that appropriate in Pb adsorption process by knowing absorption of banana peel carbon active within mass variations (1; 1,5 and 2 g) and contact time (20, 40, and 60 minutes). Kinetics analysis are based from orde zero,one, and two and find the maximum capacity of adsorption from banana peel carbon active to lead metal. Equation which using at the adsorption process are Langmuir and Freundlich isotherm equations. From the analysis results, optimum time is at 60 minutes.kinetics of Pb absorption with carbon active from banana peel in mass 1 and 2 gr following kinetics model orde 2, then in mass 1,5 g following kinetics model orde 0. Langmuir equation is more appropriate in this research. Pb absorption from the banana peel that appropriate to Langmuir isotherm system is indicates adsorption was occur in one layer (monolayer). Maximum adsorption capacity is showing by the bigger value from a, that is 1,4582 in mass 1 g then interaction power of Pb with the banana peel was occur in mass 2 gr which showing with the value of kL is 0,4090. Keywords : adsorption kinetics, carbon active, banana peel, Pb metal
Masyarakat membakar plastik untuk mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan, padahal sampah plastik jika dibakar akan menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) yang dapat menjadi racun bagi lingkungan. Sehingga dari itu dibutuhkan solusi untuk menanggulangi jumlah sampah plastik diantaranya dengan mengolah sampah plastik sebagai bahan bakar alternatif dengan pirolisis. Pirolisis merupakan suatu proses dekomposisi material dengan temperatur tinggi serta tanpa adanya O2. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan volume minyak di dalam sampah plastik berdasarkan jenis plastik yang diteliti serta mengetahui pengaruh suhu terhadap densitas, dan berat abu. Penelitian ini menggunakan dua jenis plastik yaitu jenis LDPE dan plastik campuran yaitu plastik bekas kemasan makanan dan minuman instan dengan massa setiap sampel yaitu 150 g dan perbandingan suhu 350˚C, 400˚C, 450˚C. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan suhu terhadap densitas pada plastik LDPE, semakin tinggi suhu maka densitas semakin tinggi sedangkan pada plastik campuran apabila semakin tinggi suhu maka semakin rendah densitas. Perbandingan suhu terhadap berat abu yang didapatkan adalah pada temperatur rendah wax cenderung terbentuk dari minyak pirolisis yang dihasilkan dimana semakin besar temperatur pada proses pirolisis wax yang dihasilkan akan berkurang sedangkan sisa abu/lapisan film dari plastik campuran ada di semua variasi suhu. Perbandingan suhu terhadap volume minyak yang diperoleh adalah suhu berbanding lurus dengan volume minyak yang diperoleh.Kata Kunci: pirolisis, LDPE, densitas, abu, volume minyak
Air sumur yang mengandung banyak besi akan membahayakan manusia. Penelitian adsorpsi Fe pada air sumur dengan menggunakan karbon aktif. Pada penelitian ini ampas kopi digunakan sebagai bahan untuk membuatarang aktif, selanjutnya arang aktif tersebut digunakan untuk menurunkan kadar Fe. Adsorpsi Fe pada 400 rpmmencapai optimum pada waktu kontak 20 menit. Sedangkan pada 500 rpm mencapai nilai optimum pada 15menit dan 600 rpm mencapai optimum pada 25 menit. Isoterm adsorpsi yang digunakan adalah isoterm Freundlich dengan R2 pada 400 rpm adalah 0.983, pada 500 rpm adalah 0,985 serta pada 600 rpm adalah 0,797. Dari persamaan Freundlich menunjukkan laju 400 rpm mempunyai kemampuan adsorpsi yang paling baikdengan nilai kF adalah 1.267. Diperoleh adsorpsi Fe dengan arang aktif dari ampas kopi pada laju 400 rpm mengikuti model kinetika orde 0, sedangkan pada laju 500 dan 600 rpm mengikuti kinetika orde 2.Kata kunci: ampas kopi, besi (Fe), karbon aktif, adsorpsi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.