This paper presents Automated Guided Vehicle (AGV) to move cardboard from one place to another using modul communication method as communication medium between AGV. In previous agv usage agv operation is done automatically with human monitoring to allow agv to operate within its working area and no accident occurs between agv. In this study, the input signal value of the received signal strength indicator (RSSI) method is used to control and regulate the alternate workspace. The test results show that the use of the received signal strength indicator (RSSI) method can optimize AGV work with work orders that are run interchangeably when some agv go to the same point. Furthermore, Line Follower system can accelerate the operation of Automated Guided Vehicle (AGV) on the determination of the operation path.
The burning process of fuel from the main engine in ships impacts on air and sea pollution. Afterward, in overcoming the air pollution from the result burning in industry usually use electronic precipitator (ESP) by using electric field to precipitate gas pollutant from burning result. Thus, the aim of this research is making the concept of ESP (Electrostatic Precipitator) which can be used to reduce pollutant from the result burning in the main engine. Afterward, this research is used experiment as its method. The results of this study shows that before using the ESP tool, the NO2 levels is 7.70 mg/Nm3, while after using ESP Nitrogen Oxide (NO2) levels dropped to 3.85 mg/Nm3. Before using the ESP, the data on emissions gas had SO2 levels of 72.3 mg/Nm3, while after using ESP the levels of Nitrogen Oxide (NO2) dropped to 39.6 mg/Nm3. The level of Nitrogen Oxide (NO2) in gas emissions drops to 50% while the level of Sulfur Dioxide (SO2) in emission gas drops to 45.2%.
The Bung Tomo Training Ship with a weight of 12 S7 GT, a LWT of 899 tons and a LOA of 63 m, is the only training ship owned by Surabaya Merchant Marine Polytechnic. This ship was made in 2 017 with a capacity of 300 people. The existence of the ship is very important for the learning process at Surabaya Merchant Marine Polytechnic because it is used by cadets to sail practice every Saturday and Sunday. Damage to the ship's machinery can be caused by poor planning and implementation and is known after the ship has begun to operate. To prevent greater damage or disturbance to the Bung Tomo Training Ship, an analysis of the failure of the machinery maintenance system is needed. This research aims to obtain analysis of the failure of machinery on the Bung Tomo Training Ship by using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) through identification of the causes of failure, the impact caused and possible remedial measures to prevent greater damage. Several components with high RPN are deserve to be a concern or top priority in machinery maintenance of the Bung Tom o Training Ship, namely: sea water pump, freshwater pump, pipeline, OWS, freshwater cooling, sea water cooling pump, and fresh water generator.
Tujuan utarna dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sejauh mana pengaruh standar pelayanan terhadap kepuasan peserta diklat pelaut di Politeknik Pelayaran Surabaya. Kualitas pelayanan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu tangibles,reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Dengan penelitian ini diharapkan akan didapatkan gambaran yang cukup detail mengenai sejauh mana kepuasan peserta diklat di Politeknik Pelayaran Surabaya dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut diatas. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang mengambil sampel dari populasi dari peserta diklat yang ada di Poltekpel Surabaya dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sedangakan untuk teknik analisis datanya menggunakan uji reabilitas, uji validitas dan pengujian dengan analisis regresi linier berganda. Implikasi penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk terus meningkatkan kepuasan peserta diktat terhadap semua layanan yang diberikan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya selama mengikuti diklat disini.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penggunaan simulasi mesin penggerak utama berbasis Flash berpengaruh positif terhadap kemampuan taruna Politeknik Pelayaran Surabaya dan (2) mendapatkan perbedaan kemampuan taruna antara kelas yang menggunakan simulator berbasis Flash dengan kelas yang menggunakan real engine simulator, dan kelas yang menggunakan metode ceramah Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif untuk mendiskripsikan pengaruh penggunaan media berbasis flash dengan penggunaan engine simulator dalam mata kuliah mesin penggerak utama. Dalam hal ini yang diukur adalah kemampuan taruna untuk memahami system kerja dari mesin penggerak utama menggunakan media flash dibandingkan dengan kemampuan taruna dalam memahami mesin penggerak utama menggunakan enginesimulator.. Teknik Pengumpulan data (a). Angket kognitif, angket ini menggunakan sebuah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan penggoperasian mesin penggerakutama. Angket ini berbentuk pertanyaan objektif terdiri atas 15 soal dengan 5 pilihan jawaban untuk setiap soal. Angket ini ditujukan pada taruna sebagai penilaian setelah pembelajaran. (b) Angket afektif, angket ini menggunakan pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada taruna ketika melakukan tes unjuk kerja dalam mengoperasikan mesin penggerak utama. Penilaian ini dimulai dari awal kali atau persiapan memulai praktikum hingga akhir praktikum berupa kesimpulan yang taruna dapatkan setelah melalui proses pembelajaran. Bentuk penilaian angket ini berupa skor terendah hingga skor tertinggi dengan rentang 1 sampai dengan5. (c) Angket Psikomotorik angket ini berupa penilaian unjuk kerja dari peneliti terhadap kemampuan taruna dari sisi psikomotorik. Penilaian ini dilakukan secara obyektif terhadap kemampuan taruna dalam mengoperasikan mesin penggerak utama. Berdasarkan penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan (1) penggunaan simulasi mesin penggerak utama berbasis Flash berpengaruh positif terhadap kemampuan tarunaPoliteknik Pelayaran Surabaya. Hipotesis tersebut didukung dengan adanya data hasil uji kemampuan kognisi yang didapatkan dari post tes, dimana nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 80,7. (2) ada perbedaan kemampuan antara kelas yang menggunakan simulator Flash dengan kelas yang menggunakan real engine simulator, dan kelas yang menggunakan metode ceramah. Hal ini dibuktikan dengan uji t atau uji beda dari hasil pos tes kemampuan kognisi taruna di masing-masing kelas. Berdasarkan nilai uji t, didapatkan sig 0,00 pada masing-masing.kelas,
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.