Background : Pre-school age children often have picky eater behavior. Perception of picky eater usually describes as the strong preference of children for food, inadequate of dietary diversity, restrain of certain food groups and won’t try new food. One of factors that causes this behavior is history of complementary feeding.Objectives: This study purposes was to analyze correlation between history of complementary feeding and perception of picky eater behavior among children age 12-36 month oldMethods: This study was analytic observasional study with cross-sectional design. The research was conducted in Sidotopo Health Center Surabaya City. There were 75 children age 12-36 month old. The inclusion criteria are children who have no history of food allergies. Sample was chosen by simple random sampling. Data collected by interview using questionnaires included characteristics of children and mothers, history of complementary feeding and perceptions of picky eater behavior. The data was analyzed by chi-square test.Results: The result show that inappropriate history of complementary feeding in children was 66.7% and prevalensi perception of picky eater behavior in children was 48.7%. There was significant correlation between history of complementary feeding and perception of picky eater behavior (p<0.001). Conclusions : There was a relationship between history of complementary feeding and perceptions of picky eater behavior among children age 12-36 month. Children with inappropriate history of complementary feeding tend to have picky eater behavior.ABSTRAKLatar Belakang : Anak usia pra-sekolah sering mengalami perilaku picky eater. Persepsi perilaku picky eater digambarkan bahwa anak cenderung memiliki preferensi makanan yang kuat, konsumsi makanan yang kurang beragam, membatasi asupan beberapa kelompok makanan tertentu dan tidak mau mencoba makanan baru. Salah satu faktor yang melatarbelakangi picky eater adalah riwayat pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan riwayat pemberian MP-ASI dengan persepsi perilaku picky eater pada anak usia 12-36 bulan.Metode : Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik menggunakan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Surabaya. Sampel penelitian sebesar 78 anak berusia 12-36 bulan. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah anak tidak memiliki riwayat alergi makanan. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner meliputi karakteristik anak dan ibu, riwayat pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan persepsi perilaku picky eater. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat pemberian MP-ASI pada anak sebagian besar tidak sesuai yaitu 66,7% dan prevalensi persepsi perilaku picky eater pada anak sebesar 48,7%. Terdapat hubungan antara riwayat pemberian MP-ASI dengan persepsi perilaku picky eater (p<0,001).Kesimpulan : Terdapat hubungan antara riwayat pemberian MP-ASI dengan persepsi perilaku picky eater pada anak usia 12-36 bulan. Anak dengan riwayat pemberian MP-ASI yang tidak sesuai cenderung memiliki perilaku picky eater.
Latar Belakang: Stunting didefinisikan sebagai masalah utama kesehatan di Indonesia yang dikaitkan atas peningkatan risiko penyakit, kematian, dan perkembangan otak yang kurang optimal. Prevalensi stunting di Jawa Timur adalah 33,6% (di atas prevalensi nasional). Kecamatan Sumampir memiliki 1.399 kasus stunting. ASI eksklusif, makanan pendamping ASI yang tepat, dan pendidikan ibu dapat memberikan kontribusi dalam mendukung kesehatan anak yang dapat membantu dalam pencegahan stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara riwayat ASI eksklusif, riwayat makanan pendamping ASI, dan pendidikan ibu dengan stunting pada anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik simple random sampling. Sampel berjumlah 78 anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Surabaya. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner denganuji Chi-square yang digunakan untuk analisis data. Hasil: Hasil penelitian menjelaskan bahwa tidak ada keterkaitan signifikan antara riwayat ASI eksklusif (p=0,121), riwayat makanan pendamping ASI (p=0,185), dan pendidikan ibu (p=0,919) dengan kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan, namun sebagian besar anak stunting memiliki riwayat ASI tidak eksklusif (44,4%), memiliki ibu dengan jenjang pendidikan yang rendah (36,9%) dan memiliki riwayat pemberian MP-ASI yang tidak sesuai (42,3%). Kesimpulan: Terdapat banyak determinan stunting pada anak. Tidak hanya disebabkan oleh ASI eksklusif, pola makanan pendamping ASI, dan pendidikan ibu, namun juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti berat badan lahir, status gizi ibu, panjang badan lahir, hygiene dan sanitasi, dan lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.