Manajemen pasien dengan risiko jatuh merupakan salah satu tujuan keselamatan pasien, dan pada Rumah Sakit Islam Unisma Malang, masih menempati urutan ke empat dari seluruh kejadian yang tidak di inginkan (KTD). Sejak dimulainya program patient safety bulan Januari 2013 belum ada suatu kebijakan atau program manajemen pasien risiko jatuh termasuk Standar Prosedur Operasional (SPO). Penelitian ini merupakan bentuk kaji tindak manajemen risiko pasien jatuh di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Kajian diawali dengan analisis akar masalah, penetapan solusi terpilih dan uji program. Uji program dilakukan terhadap penerapan screening pasien dengan risiko jatuh. Instrumen menggunakan observasi dan form screening pasien jatuh. Hasil menunjukkan sebagian besar petugas atau perawat telah melaksanakan dengan baik program manajemen pasien jatuh yang meliputi: screening, pemasangan gelang identitas risiko jatuh, edukasi pasien dan keluarga tentang menggunakan leaflet edukasi, pengelolaan pasien risiko jatuh, penanganan pasien jatuh dan pelaporan insiden. Penetapan kebijakan dan impementasi prosedur yang diikuti supervisi dan monitoring lebih menjamin keterlaksanaan program. Kata Kunci: Kejadian tidak diinginkan (KTD), manajemen risiko pasien jatuh, patient safety
This study aims to determine the effect of compensation and job satisfaction of nurses and midwives to organizational commitment in Hasta Brata Keywords: compesation, job satisfaction, and organisasional commitmentAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja perawat dan bidan terhadap komitmen organisasional di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu Malang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study, pada 37 responden perawat dan bidan kontrak di semua bagian keperawatan RS Bhayangkara Hasta Brata Batu. Intrument penelitian menggunakan kuesioner PSQ (Pay Satisfaction Questionnaire) pada variabel kompensasi, kuesioner MSQ (Minnesota Satisfaction Questionare) pada variabel Kepuasan kerja, dan kuesioner OCS (Organizational Commitment Scale) pada variabel komitmen organisasi. Teknik analisis data menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh siqnifikan baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional perawat dan bidan di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu.Kata Kunci: kompensasi, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional Di era persaingan antar rumah sakit yang kian kompetitif dewasa ini, perhatian dan peningkatan jasa pelayanan rumah sakit selalu menjadi perhatian utama baik di lingkungan internal ataupun eksternal rumah sakit. Pertumbuhan jumalah rumah sakit yang semakin banyak menuntut internal rumah sakit berusaha untuk meningkatkan
ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dampak era globalisasi di bidang kesehatan dan keluhan pasien terhadap variasi rawat inap di rumah sakit, sehingga diperlukan konsep pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yaitu clinical pathway (CP).Tujuan: untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun parsial dari pengetahuan dan sikap dokter dan perawat terhadap kesiapan untuk berubah dalam menerapkan CP di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang. Manfaat CP antara lain cost effective dan membangun kolaborasi antara klinisi, manajemen kasus, perawat, farmasi dan profesi kesehatan lain. Untuk menerapkan CP dengan benar diperlukan perubahan perilaku baik individu (dokter dan perawat) maupun grup. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil keseluruhan populasi atau sensus, yaitu sebanyak 119 responden, 44 responden dari kelompok dokter dan 75 responden dari kelompok perawat, dan menggunakan kuesioner tertutup. Hasil: Secara simultan pada kelompok perawat pengetahuan dan sikap berpengaruh signifikan terhadap kesiapan berubah dalam menerapkan CP, sedangkan pada kelompok dokter tidak berpengaruh. Secara parsial, pada kelompok dokter yang berpengaruh signifikan terhadap kesiapan untuk berubah adalah sikap, sedangkan pada kelompok perawat pengetahuan. Kesimpulan: Kelompok dokter yang berpengaruh dominan adalah sikap terhadap CP, sedangkan kelompok perawat adalah pengetahuan. Kata Kunci : Clinical Pathway, Pengetahuan, Sikap, Kesiapan untuk berubah. ABSTRACT This research was based on impact of globalization era in health and complain from inpatient in hospital for variation of cost with same disease and the same class, for those reason it is needed a concept in health service for improving quality of health service, that called clinical pathway (CP). Objectives: To know the influence partially or simultanly of knowledge and attitude of phycisian and nurse to readiness to change for implementing clinical pathway in General Hospital Region "Kanjuruhan" Kepanjen Malang. The benefit of CP are cost effective and to build collaboration between clinician, case management, pharmacy, and health proffesion. It is needed behavior change individually or group to implementation CP in proper way. Knowledge and attitude of physician and nurse are needeed to improve readiness to change for implementing CP in hospital. Methode: Research's design is cross sectional study. The correspondence of this study is total population, 119 correspondence. There are two group of them, physician group (44 correspondence) and nurse group (75 correspondence), with closed quetionnaire. Result:Simultaneously in nurse group, knowledge and attitude are significant influence readiness to change, but in physician group is not significant. Knowledge is partially influence readiness to change in physician group, attitude is partially influence in nurse group. Conclusion: The most influenced variable to readiness to change is attitude in physician group and knowledge in nurse group.
Kerja sif yang dilakukan pada malam hari atau dengan sistem kerja yang berubah-ubah dapat mengganggu fungsi kognitif dan irama sirkadian. Dokter yang menjalani kerja sif lebih dari 24 jam memiliki risiko lebih tinggi melakukan kesalahan medis akibat penurunan fungsi kognitif. Irama sikardian dapat diketahui dari pola sekresi kortisol. Untuk mengetahui perbedaan pola kerja sif dengan gangguan fungsi kognitif dan kadar kortisol saliva pada residen Kedokteran Emergensi, maka dilakukan penelitian di IGD RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada kurun waktu Juni hingga Juli 2016. Desain penelitian adalah observasional dengan pendekatan potong lintang. Sebanyak tiga puluh residen Kedokteran Emergensi memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kerja sif 12 jam dan kerja sif lebih dari 24 jam. Skala MoCA-Ina digunakan untuk menilai gangguan fungsi kognitif. Cortisol Awakening Response (CAR), total kortisol dan laju penuruan kortisol saliva digunakan untuk mengetahui pola sekresi kortisol. Uji T tidak berpasangan dan Uji Mann Whitney digunakan untuk membedakan kedua kelompok. Didapatkan hasil berupa perbedaan bermakna nilai MoCA-INA antara kelompok kerja sif 12 jam dan kerja sif lebih dari
Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a clinical symptom consisting of a group of chronic, progressive, and ongoing respiratory conditions. Meniere's Disease (MD) is a disorder of the inner ear characterized by hearing loss, tinnitus, and vertigo. Objective: Cases of COPD and MD in the elderly. Case: A 72-year-old man came to the primary clinic with the main symptoms of acute shortness of breath and vertigo. On physical examination there was an increase in the respiratory rate and wheezing in both lung fields and on the chest X-ray there was empphysematous lung. Neurological examination revealed hearing and balance problems. The patient was diagnosed with COPD and MD, with a history of active smoking for 30 years, and did not regularly visit the hospital. In this case, comprehensive interventions were carried out including Patient Centered, Family Focused, and Community Oriented. Conclusion: COPD and MD are chronic diseases that can cause acute symptoms and can recur, so that if they occur in the elderly it can reduce quality of life and mortality. Comprehensive intervention is needed to prevent the recurrence of dyspnea, vertigo, and complications.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.