Latar belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terutama budaya internet dan Cyber Society di kalangan mahasiswa memberikan peluang bagi dosen untuk dapat memanfaatkannya sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. Salah satu upaya adalah melalui pembelajaran blended learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan implemetasikan pembelajaran blended learning serta mengetahui dampaknya pada hasil belajar mahasiswa pada kuliah Fisiologi Tumbuhan. Metode: Penelitian ini merupakn jenis penelitian pengembangan dengan menggunakan desain pengembangan ADDIE yang terdiri atas beberapa tahapan yaitu 1) analysis, 2) design, 3) development, 4) implementation, dan 5) evaluation. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi semester 3. Teknik pengumpulan data berupa teknis tes (soal tes) dan non tes (kuesioner). Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil: Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan konten e-learning yang disusun oleh dosen cukup baik. Implementasi blended learning memberikan dampak positif terhadap hasil belajar mahasiswa dengan nilai rata-rata 70,54 (baik) dengan standar deviasi sebesar 3,12. Sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi yang positif yaitu sebanyak 66,67-95,24 % pada aspek layanan belajar, sebanyak 42,56 -100 % mahasiswa pada aspek aksesbilitas, dan 61,9-100 % mahasiswa pada aspek kualitas materi ajar. Kesimpulan: Implemetasi blended learning memberikan hasil belajar kepada mahasiswa secara lebih merata dan dalam kategori baik dan sebagian besar (52,38 – 100 %) mahasiswa memberikan penilaian yang positif terhadap pembelajaran blended learning pada aspek layanan belajar, aksesbilitas, dan kualitas materi ajar kecuali dalam hal kesukaannya pada tugas online dan partisipasi diskusi.
Abstract.One of the present major limitations of seedling production of kopyortype coconut using embryo culture is that only one seedling can be produced from a single embryo. Therefore, we report on the development of a new breakthrough technique for the production of double seedlings from a single embryo. The technique consists of four steps, viz. (i) germination; (ii) incision; (iii) splitting; and (iv) recovery. A histological study was carried out on the development of the halved embryo into a new shoot. The best recovery process was obtained when the incised embryo was split into two and recovered into Murashige and Skoog (MS) medium supplemented with 2 µM IBA and 15 µM kinetin. Following this protocol, an average of 56 shoots was successfully recovered from 30 zygotic embryos. The histological study also revealed that the meristem tissue of the halved embryo was able to produce a new meristem and primordial leaf. Most of the shoots then went on to produce normal seedlings and could be acclimatized successfully after having developed 2 or 3 leaves. This protocol is useful for routine seedling production of the kopyor-type coconut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.