Kesiapsiagaan adalah upaya-upaya yang memungkinkan pemerintah, masyarakat dan individu merespon secara cepat situasi bencana secara efektif dan salah satu cara meningkatkannya yaitu melalui focus group discussion. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan adanya pengaruh sebelum dan sesudah dilakukannya metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi di SMK Alo’oa Kota Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini seluruh siswa di SMK Negeri 1 Alo’oa sebanyak 200 siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas X dan XI sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik probability sampling jenis systematic random sampling. Data Instumen penelitian menggunakan skala kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang di kembangkan oleh LIPI. Data diolah dengan uji Wilcoxon test dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil Penelitian menunjukkan pengaruh metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan siswa menghadapi bencana gempa meningkat dengan nilai p value sebesar (0.001) dengan nilai hasil ≤ 0,05., Artinya ada pengaruh metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi
Use of coercion on people with mental illness is a deeply embedded practice around the world. Not only does the practice raise human rights issues, it also leads to further mental, physical, and emotional harms. In Indonesia, ‘pasung’ is a common practice of physical restraint, which involves lay people using a variety of illegal methods to tie a person. In this article, we explore the meanings families attach to their actions when using pasung by asking the question: to what extent does the use of pasung by families emerge from socioculturally prescribed norms and conventions? To explore this question, we conducted and analysed eight interviews with family members from Nias Island, Indonesia using Giorgi's descriptive phenomenological method. Our findings reveal that pasung emerges in the disjunction between sociocultural demands and the family's capacity to meet these demands. Struggling to understand the behaviour of a family member with mental illness, the family tries to cope with neighbourhood reactions to ever more visible behavioural signs alongside managing their everyday life. These struggles, in turn, make their social situation increasingly stressful, which initiates a process of depersonalization as a response. Moreover, the prevailing sociocultural values convey a need to act according to expected norms. As such, pasung materializes as a socioculturally accepted practice that allows families to take back control in stressful social situations. In sum, when families feel overwhelming emotional stress and a sense of powerlessness, they try to resolve their situation by using pasung to regain control and thus manage their lives.
Pemasangan infus adalah prosedur tindakan invasif yang dilakukan dengan cara memasukkan kateter intravena dengan tujuan pengobatan atau rehidrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekhnik distraksi dengan tingkat nyeri akibat pemasangan infus pada anak usia 3-5 tahun di RS Sultan Sulaiman dengan metode korelasi menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia pre sekolah (3-5 tahun) yang dirawat di ruang anak RS Sultan Sulaiman dengan rata-rata kunjungan 59 orang/bulan dan sampel sebanyak 38 anak diambil dengan teknik purposive sampling. Data dianalisa dengan uji analisis korelasi Chi-Square. Hasil penelitian sebagian besar responden dengan skala nyeri 3 sebanyak 21 responden (55,3%) dan sebagian besar responden yang melakukan pemberian teknik distraksi sesuai SPO sebanyak 25 perawat (65,8%). Berdasarkan uji analisa hubungan tingkat nyeri akibat pemasangan infus dengan teknik distraksi pada anak usia usia 3-5 tahun di RS Sultan Sulaiman ini ditandai oleh nilai P=0,000. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode yang lebih lengkap seperti observasi dan wawancara.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa Pemeriksaan kesehatan gratis, Senam jantung sehat untuk lansia, Pijat baby, Facial, Yoga ibu hamil, Tindik baby, Edukasi Kesehatan. Terselenggaranya Kegiatan ini bekerjasama SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara dengan Stake Holder Yayasan Adiba Humairoh dan Mata Pena Madani.
Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit khususnya pada balita yang dapat meningkatkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit di Kota Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu, populasi penelitian ini adalah 41 orang dengan jumlah sampel 20 orang dengan teknik purposive random sampling. Data diperoleh melalui angket pengetahuan. Data diolah dengan uji Whilxocon dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penelitian dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 artinya hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak di Kota Gunungsitoli pada tahun 2021. Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh pendidikan terhadap pengetahuan ibu tentang imunisasi campak Rubella di Kota Gunungsitoli Tahun 2021.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.