Mahasiswa yang tangguh terhadap tekanan dan permasalahan dapat dikatakan memiliki resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan manajemen konflik dan dukungan sosial dengan resiliensi mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Penelitian kuantitatif korelasional ini melibatkan 137 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan menggunakan teknik quota sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner secara online menggunakan google form. Ada tiga alat ukur yang digunakan yaitu resilience scale, skala manajemen konflik, dan skala dukungan sosial. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah yang cukup kuat pada manajemen konflik dan resiliensi demikian pula dengan dukungan sosial. Masing-masing variabel memberikan pengaruh terhadap resiliensi mahasiswa yang mengikuti program MBKM.
Anak yang tinggal dan bekerja di jalanan menghadapi kehidupan yang keras dan penuh tantangan. Di sisi lain sama seperti manusia pada umumnya, mereka juga memiliki emosi baik emosi positif maupun negatif. Emosi positif yang dimiliki akan membawanya menuju kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebahagiaan otentik pada anak jalanan, ditinjau dari penerimaan diri dan dukungan sosial. Subjek dalam penelitian ini adalah 42 anak jalanan yang berada di bawah naungan UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya dan Komunitas Save Street Children (SSC). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah The Perma Profiler, Ryff Psychological Well Being, dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan diri tidak berkorelasi dengan kebahagiaan otentik pada anak jalanan, sedangkan dukungan sosial memiliki korelasi positif yang sangat signifikan dengan kebahagiaan otentik pada anak jalanan. PENDAHULUANFenomena anak jalanan adalah salah satu permasalahan sosial yang dihadapi oleh Indonesia. Data Kementerian Sosial diambil dari Dashboard Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) SIKS-NG per-15 Desember 2020 menjelaskan bahwa jumlah anak terlantar di Indonesia adalah 67.368 orang (Mutiara, 2020) Banyaknya anak jalanan merupakan masalah yang cukup pelik bagi pemerintah. Berbagai masalah yang muncul bisa menjadi pemicu bertambahnya jumlah anak jalanan. Kemiskinan merupakan faktor yang kuat yang membuat jumlah anak jalanan semakin meningkat. Situasi pandemi juga semakin meningkatkan kemiskinan. Berdasarkan data World Bank, keadaan pandemi menimbulkan 5-5,8 juta orang miskin baru. Keadaan tersebut meningkatkan kemungkinan bertambahnya anak jalanan (Fetty Familda, 2021).Anak yang tinggal dan bekerja dijalan sering datang dari perkampungan miskin dan penghuni liar, dimana kemiskinan dan dan situasi yang sulit adalah hal Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.