This research aims to find out the ethnoscience knowledge profile of biology teachers at Pekanbaru City State High School and the obstacles faced by biology teachers in implementing ethnoscience in learning. This study is a survey study at Pekanbaru City State High School using google form-based questionnaires and online interviews. The research population is a biology teacher who teaches at Pekanbaru City State High School with a sample of 40% of biology teachers taken randomly simply. The data is analyzed with descriptive percentage techniques. The results showed that 27.30% of teachers knew ethnoscience concepts, 63.60% were unaware and 9.10% did not know. Ethnoscience implementation in learning is carried out by 22.70% in a planned manner, 36.40 unplanned and 40.90% never implies ethnoscience. 27.70% felt the lack of application of curriculum demands became an obstacle in ethnoscience implentation, 63.60% of teachers lacked understanding in integrating, 13.60% felt due to environmental constraints. 60% of teachers say important ethnoscience is implemented in learning, 30% is less important and 10% of teachers feel unimportant. Thus it can be concluded that in general teachers are less aware of ethnoscience concepts and never apply because they lack understanding of integrating, whereas important ethnoscience is implemented.Keywords: ethnoscience, teacher, biologyABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan etnosains guru biologi di SMA Negeri se Kota Pekanbaru dan kendala yang dihadapi guru biologi dalam mengimplementasikan etnosains dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian survei di SMA Negeri Se Kota Pekanbaru menggunakan angket berbasis google form dan wawancara online. Populasi penelitian merupakan guru biologi yang mengajar di SMA Negeri se Kota Pekanbaru dengan sampel 40 % guru biologi yang diambil secara acakmsederhana. Data dianalisis dengan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,30% guru mengetahui konsep etnosains, 63,60% kurang mengetahui dan 9,10% tidak mengetahui. Implementasi etnosains dalam pemeblajaran dilakukan oleh 22,70% secara terencana, 36,40& tidak terencana dan 40,90% tidak pernah mengimplentasikan etnosains. 27,70% merasa kurang ekplisitnya tuntutan kurikulum menjadi kendala dalam implentasi etnosains, 63,60% guru kurang paham dalam mengintegrasikan, 13,60% merasa karena kendala lingkungan. 60% guru menyatakan etnosains penting diimplementasikan dalam pembelajaran, 30% kurang penting dan 10% guru measa tidak penting. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum guru kurang mengetahui konsep etnosains dan tidak pernah penerapkan karena kurang paham mengintegrasikan, padahal etnosains penting diimplementasikan.Kata kunci: etnosains, guru, biologi
Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan guru PAUD se-Kecamatan Rumbai Pesisir mengenai pentingnya kemampuan literasi sains Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner/ angket. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah angket yang disebar terhadap 80 orang guru PAUD Se Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Riau. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan angket. Nilai setiap indikator literasi sains guru dilakukan dengan konversi sesuai kategori. Nilai Sangat Baik (81% - 100%), baik (61% - 80%), cukup (41%-60%), kurang(21% - 40%), sangat kurang (≤ 20%). Kemampuanliterasi sains berdasarkan aspek-aspek literasi sains memiliki rerata 63.85% dengan kategori baik. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru terhadap literasi sains berada pada kategori baik. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaitkan tingkat pemahaman guru PAUD Se-Kecamatan Rumbai Pesisir ini dengan Profil Guru PAUD tersebut
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemandirian belajar mahasiswa program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning T.P 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey dengan menggunakan alat pengumpul data berupa angket. Sampel penelitian ditentukan dengan cara acak kelas. Analisis data dilakukan secara deskriptif persentase. Berdasarkan analisis data yang dilakukan maka ditemukan bahwa kemandirian belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Biolgi FKIP Universitas Riau secara umum menunjukkan peningkatan dari semester 1 sampai semester 7. Rerata kemandirian belajar mahasiswa program studi Pendidikan Biologi yaitu 55,2% dengan kategori cukup. Inisiatif dalam belajar merupakan aspek kemandirian terbaik yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi yaitu 55,2 %
Dalam menjalankan proses perkuliahan bagi mahasiswa perlu menerapkan berbagai strategi dan upaya agar apa yang ditargetkan dapat tercapai secara maksimal. Strategi dan upaya tersebut harus dilatih agar menjadi sebuah kebiasaan yang positif. Setiap orang memiliki berbagai kebiasaan, salah satunya adalah kebiasaan berpikir. Kebiasaan berpikir yang diharapkan dimiliki oleh setiap orang adalah kebiasaan berpikir cerdas. Kebiasaan berpikir cerdas setiap individu disebut dengan habits of mind (HOM). HOM sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran agar mahasiswa mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Penelitian yang berjudul “Analisis Habits Of Mind Calon Guru Biologi” ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning yang berada pada tingkat I, II, III dan IV Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan teknik pengambilan sampel secara acak kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil HOM. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret dengan menggunakan 40 butir angket sebagai isntrumen pengumpul data. Angket tersebut terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan 5 skala likert yang memiliki rentang dari sangat tidak setuju (STS) sampai sangat setuju (SS). Hasil penelitian menunjukkan HOM mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unilak berada pada kategori sedang yaitu 3,59. Rerata HOM mahasiswa semster 6 lebih tinggi dari pada HOM mahasiswa semester 4 dan 2 dengan masing masing 3,78, 3,51 dan 3,48. Dan 68,25% mahasiswa memiliki HOM sedang, 30,15 % rendah dan 1,59 % mahasiswa memiliki HOM tinggi.
Masalah dalam penelitian ini adalah saat pembelajaran pelestarian lingkungan siswa kurang minat membaca, siswa kurang aktif dalam proses belajar, kurang tepatnya guru menggunakan strategi dan model pembelajaran hingga rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi KWL dalam Model SQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pelestarian Lingkungan Kelas X SMAN16. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan April 2018. Penelitian ini menggunakan desain pretest – posttest Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah kelas X.1 dan X.2 dengan jumlah masing-masing 37 siswa yang diambil secara keseluruhan. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest dan lembar observasi siswa dan guru. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t. Rerata N-Gain pada kelas eksperimen adalah 0,57 termasuk kategori sedang. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,34 temasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil N-Gain maka diperoleh data yang berbeda signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi KWL dalam model SQ4R berpengaruh terhadap hasil belajar siswa materi Pelestarian Lingkungan kelas X SMAN16.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.