ASI adalah makanan yang adekuat bagi bayi dalam proses tumbuh kembang karena kandungannya seperti nutrient dan faktor protektif berperan untuk meningkatkan kecepatan metabolisme dan pertumbuhan sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap staus gizi bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Paccerakkang. Metode yang digunakan analitik observasional dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian diambil dengan metode Purposive Sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Jumlah sampel 50 sampel dan untuk mengetahui peran ASI maka dibedakan anak yang mendapatkan ASI ekslusif 25 responden dan yang tidak mendapatkan ASI ekslusif 25 responden. Sampel diambil menggunakan data primer yang didapatkan dari kuisioner dan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05). Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05), diperoleh nilai p-value adalah 0,003 (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI ekslusif dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan.
Asfiksia neonatorum ialah kondisi bayi baru lahir yang mengalami kegagalan bernapas secara spontan ketika lahir yang dapat terjadi pada hipertensi kehamilan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan hipertensi pada ibu hamil dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Salewangan Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melalui pengambilan sampel secara purposive sampling dengan 92 sampel, yang diperoleh dari rekam medik. Penelitian dilakukan selama bulan Maret 2020. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 dan didapatkan 11 kasus asfiksia pada 46 sampel ibu yang mengalami hipertensi. Simpulan penelitian ini, hipertensi dalam kehamilan yang terjadi di RSUD Salewangan Kabupaten Maros fahun 2018-2019 mengakibatkan asfiksia neonatorum.
Currently, the problem that is being faced by the Indonesian state is the population problem. The IUD (Intrauterine Contraception) is a long-term contraceptive option, but most women prefer short-term contraception such as pills, injections and implants. This research is a descriptive survey with a cross sectional study design. The sample of this study were women of childbearing age who were married and used contraception in the working area of the Batu-Batu Health Center, Marioriawa District, Soppeng Regency from January to October 2019 and a total of 2017 people. The aim of the study: to determine the factors associated with the use of the IUD in women of childbearing age as a long-term contraceptive method in the working area of the Batu-Batu Health Center, Soppeng Regency. The results of the study: and mother culture. Conclusion: there is a significant relationship between attitude, mother's occupation and husband's support and experience of contraception towards IUD use in women of childbearing age, while the level of age, level of education, level of knowledge, parity and mother's culture do not have a significant relationship
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.