The political culture of the local community, especially the coastal communities in Dulupi District, Boalemo Regency, is the main instrument in strengthening democracy at the local level of Gorontalo. The composition of voters according to 2019 election data shows 38.4% or 4,418 voters in Dulupi District are in coastal areas including 2,926 people in Dulupi village and 1,492 people in Tabongo village. The figure of 38.4% shows that political participation for coastal communities will determine the direction of development and strengthening democracy at the local level, especially in Boalemo Regency. In fact, the strengthening of local democracy is strengthened through the participant's political culture, but the paternalistic coastal social system tends to direct the political culture of the local community to the parochial aspects and subjects or what is known as kaula politics. Therefore, the tendency of coastal communities to determine their political rights is more on the consideration of parochials and subjects than the participant's cultural aspects. This writing would like to analyze and map the orientation of the political culture of coastal communities in Dulupi District as an agenda for strengthening local democracy in Boalemo District which encompasses: 1) How is the cultural orientation of coastal communities in Dulupi District in strengthening Boalemo local democracy and 2) What factors affect the political cultural orientation of coastal communities in Dulupi District in strengthening Boalemo local democracy.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana etika komunikasi islam ditengah gempuran budaya digital. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi literatur dan studi data dari jaringan elektronik yang dijadikan sumber informasi utama dari penelitian ini. Selain itu, penulis juga mengembangkan data-data dan informasi yang ada dari sumber tersebut dengan menambahkan informasi lanjut yang berdasarkan pada pengamatan, hipotesa dan pengembangan ide dari materi yang sudah ada. Adapun hasil penelitian ini adalah budaya digital memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Islam merupakan agama rahmatallil’alamin yang berlaku disemua tempat dan pada semua waktu. Islam sebagai agama dengan pemeluk mayoritas di Indonesia memiliki andil penting sebagai pengendali etika masyarakat terutama ditengah budaya digital yang ada di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara dengan tingkat siritualisme tinggi, agama diperlukan dalam mengendalikan cara-cara berkomunikasi masyarakat agar sesuai dengan etika yang diajarkan oleh agama islam. Adapun beberapa bentuk etika berkomunikasi di media sosial dalam menyikapi budaya digital adalah, pertama memberikan informasi yang valid dan terpercaya, kedua mencari dan menemukan fakta, ketiga tidak melakukan namimah atau adu domba, keempat menghindari prasangka
Pemuda sebagai generasi muda merupakan generasi dari penerus bangsa yang nantinya akan ikut andil dalam berpartisipasi pembangunan bangsa bahkan desa, khususnya pembangunan yang ada di daerah mereka sendiri. Sehingga dalam kegiatan pengabdian ini penting dalam melaksanakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan desa, yang bertempat di Desa Moluo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu sosialisasi tentang pembinaan generasi muda dalam pembangunan desa dan kegiatan pengabdian yang bersifat atau mengarah ketujuan pembinaan untuk pemuda Desa Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara diharapkan mampu mencapai sebuah hasil yang nantinya dapat terwujudnya prilaku dari pemuda itu sendiri dalam berpartisipasi pada pembangunan desa mereka, kemudian mengenal masalah kurangnya keikut partisipasian pemuda dalam pembangunan desa. Pemuda yang disebut generasi muda bisa berpartisipasi dalam segala hal untuk pembangunan desa. Bahkan dalam kemajuan daerah dan desa dikaitkan dengan peran dari pemuda (generasi muda) yang berada didalamnya, sebab generasi muda saat ini memiliki karakter yang kuat dan memiliki kepribadian tinggi serta semangat yang tinggi untuk membangun desa.
This study aims to analyze and identify factors that hinder the rational behavior of bureaucratic politics in the 2019 elections in Boalemo County. To answer this goal, this study uses qualitative methods with a phenomenological approach. The results showed that ASNs in the structural and functional ranks of teachers tend to behave irrationally in elections. Meanwhile, ASNs who are in the functional ranks of Health tend to be rational in making political choices. There are three factors that hinder ASN's political preferences in politically rational behavior, including familial and kinship factors or fraternal ties, the existence of regional heads as incumbents and the last is the motive factor for career offices. This is why asn tends not to be neutral in the 2019 elections in Boalemo County. Asn neutrality can be achieved if it behaves rationally in determining political choices consisting of logical considerations and consistency based on the vision, mission and work programs of both political parties and candidates.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.