Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kompetensi aparatur dan pemahaman desa sebagai laporan keuangan desa dalam pengelolaan dana desa agar lebih berkualitas dan sesuai dengan standar. Hasil dari pengabdian ini diharapkan nantinya dapat dijadikan salah satu tolak ukur keberhasilan serta mempertanggung jawabkannya dengan kompetensi yang dimiliki aparatur desa serta pemahaman akuntansi desa. Pengabdian ini dilakukan di desa Teluk Sebong Bintan, Hasil dari pengabdian ini menjelaskan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh aparatur desa, maka akan semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implikasinya terhadap kecurangan laporan keuangan. Tahap regresi linier berganda untuk menguji pengaruh analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan laporan keuangan. Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan berbagai perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015. Teknik pengambilan sampel adalah metode purposive sampling yang menghasilkan 13 sampel pada tahun 20122015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada model regresi pertama menunjukkan variabel tekanan yaitu financial leverage, financial target, dan capital berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan variabel tekanan adalah stabilitas keuangan, variabel peluang adalah sifat industri, dan pemantauan yang efektif, variabel rasionalisasi adalah audit opini tidak mempengaruhi kecurangan laporan keuangan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kompetensi aparatur dan peran serta BPD dalam mewujudkan laporan keuangan desa dalam pengelolaan dana desa agar lebih berkualitas dan sesuai dengan standar. Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat dijadikan salah satu tolak ukur keberhasilan atau tidaknya aparatur desa dalam mengelola dana desa serta mempertanggungjawabkannya dengan kompetensi yang dimiliki aparatur desa dan peran serta BPD. Penelitian ini dilakukan di desa Teluk Sebong dan Teluk Bintan, yang berjumlah 13 desa, yang menjadi sampel atau sasaran dalam penelitian ini adalah aparatur desa yang terdiri dari kepala desa, sekertaris desa, bendahara desa dan ketua BPD. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh aparatur desa, maka akan semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan. Begitupula peran serta BPD dalam pelaksanaan dan pengeloaan dana desa, maka akan semakin baik kualitas laporan keuangan desa yang disajikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksi metode full costing, variable costing dan penentuan harga jual metode cost plus pricing pada usaha dessert collato Longdrip Cafe Kampong Teripang periode Oktober-November 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan membandingkan harga pokok produksi konvensional, full costing dan variable costing. Selanjutnya penentuan harga jual cost plus pricing menggunakan harga pokok produksi full costing, variable costing dan dibuat laporan laba rugi untuk mengetahui laba bersih yang diperoleh dari kedua metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga pokok produksi dengan metode konvensional tidak menghitung keseluruhan biaya yang dikeluarkan. Sehingga dibutuhkan perhitungan harga pokok produksi metode full costing dan variable costing. Berdasarkan laporan laba rugi bahwa full costing lebih menguntungkan dari variable costing dengan selisih laba bersih dessert collato varian coklat, vanilla, kopi dan matcha adalah Rp131.328,71, sedangkan varian strawberry adalah Rp134.453,70.Kata Kunci: cost plus pricing, full costing, harga pokok produksi, laba bersih, variable costing
Kabupaten Bintan merupakan salah satu wilayah yang berada dalam bagian Pemerintahan yang ada di Kepulauan Riau,dimana jumlah pertumbuhan UMKM cukup cepat dari tahun ke tahun. Para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bintan semakin hari semakin bertambah peminatnya, namun hal tersebut diirigi dengan tidak sedikit pula pelaku UMKM yang tidak mampu bertahan dalam menjalankan usahanya. Sedangkan pelaku UMKM yang masih bertahan juga sedikit lambat dalam berkembangnya usaha. . Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan adalah persoalan sumber daya manusia atau pelaku usaha UMKM tersebut, yang dinilai masih kurang. kebanyakan keahlian yang dimiliki secara otodidak dalam mengelola usaha, yang hanya sebatas dapat memproduksi dan memasarkan hasil produk dengan menetapkan harga jual yang ditentukan berdasarkan hitungan perkiraan saja, tanpa memperhitungkan secara rinci biaya-biaya yang telah terserap dalam memproduksi produk hasil rumahan tersebut. Perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi produk rumahan tersebut sangat penting dalam penetapan harga jual produk yang dihasilkan, agar nantinya harga jual produk tersebut tidak kurang dari harga pokok produksi yang telah dikeluarkan, dengan memperhitungkan laba yang lebih maksimal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.