Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai sektor kehidupan..Dalam masa pandemi COVID-19, anjuran untuk tetap dirumah (Stay at Home), telah berdampak positif pada meningkatnya komunikasi keluarga, menambah kelekatan antara anggota keluarga, termasuk pengasuhan anak serta terjadinya peningkatan kemampuan penggunaan teknologi informasi. Praktik kebiasaan baru yang konsisten menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menjaga kesehatan diri dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.Tujuan dari kegiatan ini adalah Pemberdayaan Perempuan dalam Memutus Mata Rantai Covid-19” diharapkan ibu-ibu PKK bertambah pengetahuannya, serta mampu menerapkan pola kebiasaan baru selama masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2020 melalui zoom meeting.Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan pengisian kuesioner melalui google form dengan hasil 49% Masyarakat puas dengan topik,49% Masyarakat Puas dengan informasi pada topik pembahasan, 52% masyarakat paham dengan penjelasan narasumber,dan 46% Masyarakat sangat puas dengan kegiatan ini. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pemberian edukasi lain kepada masyarakat yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan, yaitu Peran perempuan dalam memberikan motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan mengenai protokol kesehatan sampai tahap Aplikasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat, mengingat walaupun sudah di lakukan penyuluhan dg berbagai cara masih banyak pelanggaran dalam melaksanakan protokol kesehatan di era new normal.
Kematian bayi salah satunya disebabkan oleh infeksi. Infeksi tersebut terjadi dapat karena kurangnya pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan tali pusar pada hari hari pertama kehidupan bayi pada. Upaya peneliti untuk meningkatkan pengetahuan perawatan tali pusat yaitu melalui metode ceramah. Pemilihan metode ini selain karena murah dari segi biaya, juga mudah untuk diulang kembali jika terdapat materi kurang dipahami oleh responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan kesehatan metode ceramah dengan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir di PMB Ngadillah Pakis. Desain Penelitian menggunakan Pre Eksperimental dengan rancangan pre dan post test terhadap pengetahuan ibu nifas primipara. Sampel penelitian adalah seluruh ibu nifas primipara yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 28 orang dengan teknik Sampling berupa Total Sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan Wilcockson Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan 89,3 persen pengetahuan ibu nifas dalam kategori kurang sebelum dilakukan perlakuan, dan 96,4 persen pengetahuan dalam kategori baik setelah dilakukan perlakuan dengan p value 0,000. Artinya ada hubungan antara pendidikan kesehatan metode ceramah dengan pengetahuan ibu nifas primipara tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir. Pendidikan Kesehatan dengan metode ceramah dapat dilakukan sebagai metode terpilih untuk menambah pengetahuan ibu nifas primipara dalam melakukan perawatan tali pusat.
Handwashing teaching is important to make lifeskills habituation, especially for preschollers, because they’re easy to imitate. This research’s aim to determine the increase in handwashing skills of toddlers aged 3 until 5 years with video. The design used single group pretest and posttest on 26 of 36 total student in KB Cahaya Ilmu, Blitar Regency. Data was collected by checklist and analyzed by Wilcoxon Signes Rank Test. The results showed that watching video had an effect on preschollers ability in handwashing. In conclusion, handwashing video can help developes preschollers’s handwashing skills
Indonesia is the third Southeast Asia country that has the highest prevalence of stunting toddler. Stunting is a chronic malnutrition condition that can start within the first thousand days of life and detectable up to two years of age by height. However, the measurement of the toddler's height can be influenced by the skills of Posyandu cadres using existing tools, so that the growth mattress is launched which is easier and faster to use detect stunting. The purpose of this study was to determine the effectiveness of using growth mattress for stunting early detection in toddlers aged 3-24 months. This research is a descriptive study with a cross sectional approach which is carried out at Posyandu of Siwalankerto Community Health Center working area. Respondents involved in this study were 42 toddlers aged 3-24 months and 54.8% of them were male. Data were obtained through questionnaires and observation sheets which were filled in by Posyandu cadres independently. The results showed that the effectiveness of using growth mattress was in the range of 80.9% and could detect the presence of stunting by 7.2%. The conclusion of this study is that the use of growth mattress as a medium for early detection of stunting is mostly effective
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.