Pendidikan sebagai sarana pelestarian moralitas sekaligus pengembangan tatanan kehidupan manusia memiliki peran dan fungsi yang sangat penting serta efektif. Usia taman kanak-kanak dan kelompok bermain adalah saat yang paling baik bagi guru untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai, moral, dan agama. Pengembangan moral dan nilai-nilai keagamaan memerlukan pembiasaan di samping pemahaman dan penghayatan. Ada beberapa peran yang dapat dan harus dilaksanakan oleh guru yaitu; sebagai model, pembimbing, pelatih, motivator, dan sebagai penilai. Di samping peran-peran tersebut yang tidak kalah penting diperhatikan adalah materi pembelajaran moral dan nilai-nilai keagamaan pada PAUD harus bersifat; aplikatif, menyenangkan, dan mudah ditiru. Kemudian faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah metode yang diterapkan dalam pengembangan moral, ada beberapa metode yang bisa digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan anak, yaitu metode Bercerita, Bernyanyi, Karyawisata, dan Syair atau Sajak.
Pembelajaran matematika di sekolah tidak hanya memberi tekanan pada keterampilan menghitung dan kemampuan menyelesaikan soal tetapi juga membentuk kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah kehidupan sehari-hari maupun masalah yang berkaitan dengan matematika itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran matematika yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk memecahkan masalah. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pembelajaran yang mengarahkan siswa pada kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalahdan respon siswa dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gambut tahun pelajaran 2014-2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu mengambil secara acak satu kelas, sehingga diperoleh kelas VIIIG SMP Negeri 1 Gambut sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, tes dan angket. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistika deskriptif terdiri dari rata-rata,skala Likert dan persentase.Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalamimplementasipembelajaran berbasis masalah berada pada kualifikasi baik.Hal ini juga didukung bahwa dari rata-rata tingkat persetujuan menunjukkan siswa setuju terhadap model pembelajaran berbasis masalah. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah,pemecahan masalah, respon siswa.
Algebraic thinking has an important role in solving problems, such as algebra, mathematics, science, and daily life problems. This paper is a case study on male elementary school students with field independent (LI) and field dependent (LD) cognitive style, with the aim of obtaining their algebraic thinking profile in solving math problems. This profile is required by the teacher as a foundation in designing a learning model or approach, and composing teaching materials that consider the heterogeneity of the cognitive style. Based on the results of the study, LI organizes all known data from the problem in a regular list, while LD does not organize data. LI performs abstraction and modeling process by involving symbols that are free from context and symbols attached to the context, whereas LD only involves symbols attached to the context. When executing the trial-and-error strategy, LI selects randomly 11 as the first guess, and for the next guess rises two or two, while the LD guesses randomly. The Subject of LI performs a structured trial-and-error strategy so that it is easily observed, while the LD is unstructured. LI performs a dynamic thinking process that works with unknown numbers by substituting an unknown value into the equation, whereas LD calculates directly without substitution to the equation.
Kemampuan penalaran siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran di Indonesia yang cenderung teacher-centered, sehingga siswa hanya tergantung dengan penjelasan guru dan tidak dapat menghasilkan kegiatan belajar aktif. Salah satu model yang melibatkan keaktifan siswa dalam mengeksplorasi dan menemukan sendiri pengetahuan mereka adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau gambaran tentang perbandingan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, dengan populasi seluruh siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan random sampling, melalui teknik tersebut terpilih kelas X-Boga 1 sebagai kelas eksperimen yang pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas X-Boga 2 sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya dilakukan secara konvensional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa SMK. Kata kunci: inkuiri terbimbing, penalaran matematis
Textbooks used in schools today are available in both print and digital versions. The use of the digital version is not much different from the printed version, which is accessed page by page. The more technology develops, the more learning facilities and infrastructure are developed. Currently the availability of interactive technology that allows students and books to interact with each other. Interactive books can be designed to respond to student activities as a teacher responds to students. The purpose of this study was to develop interactive media on number material for class VII students with a drill and practice approach. The content of teaching materials has wetland content, including information on fruits, fish and handicrafts. This interactive media was developed using HTML, CSS, Javascript, Scratch, Mathjax, JSON, and Firebase technologies. The learning approach uses the drill and practice method. This interactive media was tested to organize online learning during the Covid-19 pandemic. Based on the results of the study, it was found that student learning outcomes showed the overall average score was above the KKM of the subjects, namely the average value of learning outcomes was 75.80 from the KKM of 75.00. The results of teacher and student responses showed a positive response to the developed interactive media.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.