ABSTRAKPerawatan payudara masa nifas (Breast Care Post Partum) merupakan suatu kebutuhan bagi ibu nifas. Dimana dengan perawatan payudara akan sangat membantu pengeluaran ASI yang berimbas pada peningkatan produksi ASI. Dengan produksi ASI yang berlimpah, bayi akan mendapatkan ASI Eksklusif. Cakupan ASI Eksklusif di kab. Semarang pada tahun 2014 masih dibawah target yaitu 44,3 %, demikian juga di Susukan hanya sebesar 24,8 % (Profil Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2014). Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan ASI Eksklusif, salah satunya adalah faktor rangsangan yang berupa perawatan payudara. Apabila seorang ibu nifas diberi rangsangan berupa metode breast care secara rutin akan membantu meningkatkan produksi ASI sehingga ibu bisa menyusui secara eksklusif. (Soetjiningsih, 2010). Penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan non equvalentcontrol group desain yaitu suatu penelitian yang terdapat kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. (Notoatmodjo, 2005). Kelompok kontrol adalah ibu nifas yang tidak dilakukan breast care dan kelompok perlakuan adalah ibu nifas dengan breast care. Responden adalah ibu nifas hari ke-1 sampai hari ke-7. Untuk kelompok perlakuan diberikan breast care 2x sehari (pagi dan sore) kemudian diobservasi produksi ASI-nya pada hari ke-8. Responden sejumlah 36 ibu nifas, diambil dengan tehnik purposive sampling terdiri dari 18 ibu nifas dengan breast care dan 18 ibu nifas tidak diberikan breast care. Hasil perhitungan independent t-test diketahui bahwa besarnya nilai t-hit (16.40) > t-tab (1.691). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Breastcare Postpastum efektif meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.Kata Kunci : Produksi ASI, Breast Care post partum..POSTPARTUM BREASTCARE EFFECTIVENESS OF PRODUCTION ASI ABSTRACTBreast Care Post Partum is a requirement for postpartum mothers. Where to breast care will greatly assist ASI expenditures which impact on the increase in milk production. With the abundant production of milk, the baby will be breastfed exclusively. Scope of exclusive breastfeeding in the district. Semarang in 2014 was still below target at 44.3%, so in Susukan only by 24.8% (Semarang District Health Profile 2014). Many factors affect the low coverage of exclusive breastfeeding, one of which is a factor stimulation in the form of breast care. If a given stimulus in the form of postpartum mothers breast care routine methods will help increase milk production so that mothers can breastfeed exclusively. (Soetjiningsih, 2010). Study is a quasi-experimental research with non equvalentcontrol approach to the design of a study group contained treatment group and the control group. (Notoatmodjo, 2005). The control group was postpartum mothers who do not breast care and the treatment group was puerperal women with breast care. Respondents are postpartum mothers day 1 to day 7. For the treatment group given breast care 2x a day (morning and evening) and then observed their milk production on the 8th day. Respondents number 36 puerperal women, taken by purposive sampling technique consisted of 18 puerperal women with breast care and 18 postpartum mother was not given breast care. Results of independent t-test calculation is known that the value of t-hit (16:40) > t-tab (1.691). It can be concluded that Breastcare Postpastum effectively increase milk production in nursing mothers.Keywords: milk production, post partum Breast Care.
ABSTRAKLatar Belakang: metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah KB suntik sebesar 62,77%, terbanyak kedua yaitu pil 17,24%, Intra Uterine Devices (IUD) merupakan salah satu alat kontrasepsi jangka panjang mendapatkan urutan ketiga sebesar 7,15%, KB implant sebanyak 6,99%, metode operasi wanita 2,78%, metode operasi pria 0,53% kondom 1,22%. Masih sedikitnya pengguna KB IUD dapat dikarenakan kurangnya pengetahuan dan sikap ibu yang negatif tentang KB IUD. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyuluhan media video terhadap peningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) pada pasangan usia subur. Metode: Penelitian pre eksperimen, dengan pendekatan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah Pasangan Usia Subur di PMB Ardiani sejumlah 38 responden Analisis bivariat menggunakan wilcoxon. Hasil: Adapengaruh penyuluhan media video untuk meningkatkan pengetahuan tentang kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) pada pasangan usia subur ((0,000<0,05).Ada pengaruh penyuluhan media video untuk meningkatkan sikap tentang kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) pada pasangan usia subur (0,000<0,05).Kesimpulan: diharapkansetelah dilakukan penyuluhan menggunakan media video masyarakat mau menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang salah satunya Intra Uterine Devices (IUD)dan diharapkan media video dapat digunakan untuk penyuluhan.Kata Kunci : Penyuluhan, Media video, Pengetahuan , Sikap, Intra Uterine Devices (IUD) THE EFFECT OF VIDEO MEDIA COUNSELING ON IMPROVING KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT INTRACEPTION CONTRACEPTION OF INTRA UTERINE DEVICES ( IUD ) IN FERTILIZER AGE PAIRSABSTRACTBackground; the most widely used contraceptive method in Indonesia is injection contraceptive at 62.77%, the second largest is the pill 17.24%, Intra Utrine Devices ( IUD ) is one of the long-term contraceptives getting the third of 7.15%. Implant contraception was 6.99% , female surgery method 2.78%, male surgery method 0.53% condom 1.22%. the still few users of the IUD KB can due to the lack of knowllede and negative attitudes of mothers about the IUD KB. Objective : To determine the effect of video media counseling on increasing knowledge and attitudes about Intra Utrin Devices ( IUD ) contraception in fertile age couples.Methods : Pre – experimental research, using one group pre -test-post-test design approach. The population in this study were 38 fertile couples at PMB Ardiani. Bivariate analysis used Wilcoxon.Results : There is an effect of video media counseling to increase knowledge about intrauterine devices ( IUD ) contraception in reproductive age couples (0,000<0.05 ). There is an effect of video media education to improve attitudes about intrauterine devices ( IUD ) contraception in age couples. Fertile 9 0.000<0.05 )Conclusion : it is hopes that after counseling using video media, the community will want to use long- term contraceptives, one of which is Intra Uterine devices ( IUD ) and it is hoped that video media can be used for counselin.Keywords : counseling, video media, knowledge, attitudes, intra Uterine Devices ( IUD )
ABSTRAKLatar belakang : Prevalensi scabies di Indonesia menurut Depkes RI berdasarkan data dari puskesmas seluruh Indonesia tahun 2014 adalah 7,4%-12,9. Di Boyolali penyakit scabies merupakan urutan ke 10 penyakit menular pada tahun 2009.. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun jamur. Penyakit yang sering muncul karena kurangnya kebersihan diri adalah berbagai penyakit kulit. Penyakit ini mudah menular dan banyak faktor yang membantu penyebarannya antara lain kemiskinan, higiene individu yang jelek dan lingkungan yang tidak sehat. Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit kulit. Metode Penelitian : penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik sampling total sampling. Dari semua anak Panti Asuhan , jumlah sampel sebanyak 41 responden. Instrumen penelitian menggunakan alat pengukuran kuesioner. Hasil Penelitian : Hasil penelitian mengenai hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit kulit dengan program SPSS 16. Didapatkan p-value 0.001 < 0.05 dan X2hitung 13,824 > X2tabel 5,591. Kesimpulan: Ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit kulitKata kunci : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Kejadian Penyakit KulitRELATIONSHIP BEHAVIOR CLEAN AND HEALTHY WITH GENESIS SKIN DISEASESABSTRACTBackground : The prevalence of scabies in Indonesia according to the Indonesian Ministry of Health based on data from health centers throughout Indonesia in 2014 was 7.4% -12.9. In Boyolali, scabies was the 10th infectious disease in 2009. The climate that facilitates the development of bacteria, parasites and fungi . Disease that often arise due to lack of personal hygiene is a variety of skin diseases . The disease is easily spread and a lot of factors that help spread include poverty , poor individual hygiene and unhealthy environment. Research Objective: To identify the relationship clean and healthy behaviors with the incidence of skin disease. Research Methods: This study was conducted observation studies using cross sectional analytic and total sampling using sampling techniques . Of all the children's orphanage , the total sample of 41 respondents . Instrument research using questionnaires measuring tool . Research Results: The results of research on the relationship of the behavior of living clean and healthy with the incidence of skin disease with SPSS 16. Obtained p-value 0.001 < 0.05, and X2hitung 13.824 > 5.591 X2tabel. Conclusion : There is a relationship clean and healthy behaviors with the incidence of skin disease Keywords : Behavior Clean And Healthy , Genesis Skin Diseases
ABSTRAKLatar Belakang : Keberadaan kader di posyandu sebagai salah satu sistem penyelenggarakan pelayanan sangat dibutuhkan. Mereka adalah ujung tombak pelayanan kesehatan yang merupakan kepanjangtanganan puskesmas Jawa Tengah tahun 2011 jumlah gizi kurang 5,35% dan gizi buruk 0,10%. Untuk Kabupaten Semarang dari 23.562 balita yang ditimbang pada tahun 2011 gizi lebih 1,13%, gizi baik 93,51%, gizi kurang 4,86% dan gizi buruk 0,49% (DepKes Prov Jateng, 2011). Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan status gizi balita. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Posyandu Mawar di Desa Gedangan sejumlah 40 responden, dengan teknik total sampling dan analisa data chi square. Hasil Penelitian : Hasil perhitungan chi square di peroleh X² hitung 10.644 pada df=4, P.value 0.031 dimana probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,001 < 0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan : ada hubungan antara peran kader posyandu dengan status gizi pada balita.Kata Kunci : peran kader , status gizi balitaCADERE ROLE RELATIONSHIP WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN POSYANDUABSTRACTBackground : posyandu cadre in Existence as one of the 56th's service system is urgently needed. They are the tip of the Spear is a kepanjangtanganan health services clinics in Central Java in 2011 the amount of nutrition less 5.35% 0.10% and malnutrition. To Semarang from 23.562 toddler who weighed in 2011 more nutritional 1.13%, 93,51%, good nutrition nutrition less 4.86% and 0.49% poor nutrition (Department of Health Central Java Prov., 2011). Objective : the research aims to find out the relationship role of posyandu cadre with the nutritional status of children. Methods : the design of this research is a survey using the analytic approach of cross sectional. The population in this study are all the toddlers at the Rose in the village of Posyandu Gedangan some 38 respondents, with total sample techniques and data analysis a chi square. The results :. The chi square calculation results in getting X ² count 10.644 on df = 4, P. value 0.031 where probability is smaller than the level of significant 5% (0.001 < 0.05) mean Ha Ho accepted and rejected. Conclusion : there is a connection between the role of cadres of posyandu with nutritional status on toddlers.Keywords : the role of cadres, toddler nutrition status
Latar belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi merupakan permasalahan kesehatan di Indonesia yang belum terselesaikan sampai saat ini. RSUD Trikora merupakan satu-satunya rumah sakit di kabupaten Bangggai Kepulauan yang pada tahun 2021 terdapat 7 kasus kematian ibu. Penyebab AKI tersering adalah pre eklampsia atau eklampsia, perdarahan, serta sepsis puerperalis. Ironisnya kasus kegawatdaruratan maternal yang seharusnya dapat dicegah bila tertangani lebih cepat di rumah sakit, menjadi tertunda karena adanya hambatan-hambatan yang sering ditemui oleh bidan desa saat proses merujuk ke rumah sakit. Tujuan : untuk menggali secara mendalam fenomenologi kasus kegawat daruratan maternal yang dirujuk oleh bidan desa ke RSUD Trikora Salakan. Metode : Jenis penelitian study deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama adalah 4 (empat) bidan desa bidan desa yang melakukan rujukan kasus kegawat-daruratan maternal ke RSUD Trikora Salakan. Informan Pendukungnya adalah 4 (empat) orang ibu bersalin yang dirujuk dan informan kunci adalah 2 (dua) bidan di pusat rujukan. Peneliti berfungsi sebagai instrumen utama dan alat pengumpul data menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian: Berdasarkan tematik analisis, dari 5 tema, antisipasi kasus kegawat-daruratan maternal yang telah dilakukan antara lain melalui skrining saat ANC dan pemberian KIE oleh bidan desa. Untuk penatalaksanakan pra rujukan melalui penerapan prinsip BAKSOKUDO, dan paska rujuk melalui kunjungan rumah. Hambatan dalam proses rujukan yang ditemukan yaitu minimnya jumlah petugas, kurangnya motivasi, kurangnya pemahaman SOP, terbatasnya anggaran dan sarana prasarana. Upaya untuk mengantisipasi hambatan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan keluarga, pemberian motivasi, serta melakukan advokasi kepada para pemangku kebijakan. Kesimpulan dan Saran : proses rujukan masih memerlukan banyak perbaikan, bidan perlu meningkatkan kualitas rujukan dan memantau resiko tinggi dan lebih proaktif dalam memberikan pendidikan kesehatan. Diperlukan kerjasama lintas sektor dari pemerintah desa, pemerintah daerah hingga ke pemerintah pusat untuk membantu mengatasi hambatan-hambatan yang sering ditemui bidan desa. Kata Kunci : Sistem Rujukan, Bidan Desa, Kegawatdaruratan Maternal
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.