Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan dengan sistem reward sebagai variabel moderating pada Dinas Perumahaan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang Kota Medan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan variabel. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 53 orang karyawan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang Kota Medan. Serta sampel yang digunakan berjumlah 53 orang karyawan dengan teknik penarikan sampel total sampling atau penarikan sampel dengan menggunakan seluruh populasi menjadi bagian sampel penelitian. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang Kota Medan. Perusahaan diharapkan memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang peningkatan kemampuan kerja karyawan sehingga menghasilkan kinerja yang baik, serta menambahkan variable seperti motivasi kerja, leadership, work environment, lingkungan kerja, karakteristik individu, keunggulan bersaing dan job satisfaction

This research aims to determine the effect of leadership style organizational culture on employee performance with job satisfaction as a mediating variable at PT. Pioneerindo Gourmet International (CFC) at North Sumatra. The results of the picture above can be explained for the first path that Leadership Style (X1) has an effect on Job Satisfaction (Z) with a Standardized Coeffciients Beta value of 0.139, meaning that for every 1% addition of Leadership Style, it will increase Job Satisfaction by 13.9%%. with an R2value of 0.664, it means that for every addition of 1%, Job Satisfaction will increase Job Satisfaction (Z) by 66.4%. Organizational Culture (X2) has an effect on job satisfaction (Z) with a Standardized Coeffciients Beta value of 0.561, meaning that for every 1% addition of Organizational Culture, it will increase Job Satisfaction by 56.1%. with an R value of 0.664, it means that for every addition of 1%, Job Satisfaction will increase Job Satisfaction (Z) by 66.4%.

Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya gap research pada dampak budaya organisasi terhadap produktivitas kerja, bahkan komitmen organisasi sebagai variabel moderating memperlemah budaya organisasi dalam mempengaruhi produktivitas kerja, namun penelitian lain menyatakan sebaliknya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan yang dimoderasi komitmen organisasi. Populasi penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di hotel berbintang di Kota Medan. Kuesioner disebarkan kepada responden, yang kembali hanya 140, dan dijadikan sebagai sampel seluruhnya. Teknik analisis data menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan komitmen organisasi positif dan signifikan mempengaruhi produktivitas kerja, namun komitmen organisasi tidak signifikan sebagai variabel moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika budaya organisasi yang diciptakan oleh manajemen baik, akan mendorong produktivitas kerja karyawan semakin baik, dan komitmen organisasi wajib ditumbuh kembangkan oleh manajemen agar ada dorong tanggungjawab pada diri karyawan untuk menjadi karyawan yang produktif bagi perusahaan. Oleh sebab itu, penting bagi manajemen perusahaan untuk membentuk budaya organisasi yang baik dengan cara membuat peraturan organisasi yang baik dan dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan. Namun manajemen perusahaan tetap meminta komitmen karyawan tidak hanya secara lisan tetapi juga tertulis untuk menuntut komitmen mereka bagi perkembangan perusahaan.