Koeksistensi anemia banyak di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan beberapa faktor penyebabnya yaitu kemiskinan, pengetahuan yang terbatas terkait pencegahan anemia, dan asupan nutrisi yang tidak memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan status sosioekonomi dengan upaya pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri di Desa Sirnagalih, Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan menggunakan data primer. Populasi adalah remaja Putri di Desa Sirnagalih yang berusia 10-19 tahun dan sudah mengalami menstruasi. Pemilihan sampel dengan teknik quota sampling dan didapatkan 72 orang. Analisis data dilakukan dengan uji univariat untuk mendeskripsikan karakteristik sosiodemografi, pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan anemia pada remaja putri, uji bivariat dengan Chi-square dan uji multivariat menggunakan regresi logistik. Sebagian besar remaja putri di Desa Sirnagalih, Kabupaten Bogor memiliki perilaku pencegahan anemia yang baik (52,8%). Didapatkan hasil, bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anemia adalah pengetahuan (p-value 0,005), sikap (p-value 0,021), dan pendapatan keluarga (0,021). Hasil analisis multivariat didapatkan variabel independen paling berpengaruh adalah pendapatan keluarga dengan nilai POR 12,068 (95% CI 2,447-59,523; p= 0,002). Disarankan untuk puskesmas setempat mengadakan penyuluhan kepada remaja putri terkait anemia, dan Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai salah satu pencegahan anemia.
Vaksinasi merupakan bagian penting dari strategi penanggulangan Covid-19 yang bertujuan untuk memperlambat dan menghentikan laju transmisi/penularan. Salah satu strategi pemerintah untuk menggencarkan vaksinasi di masyarakat adalah melalui kader dasawisma. Namun demikian, meskipun kader dasawisma merupakan andalan pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19, berdasarkan data Suku Dinas PPAPP Jakarta Timur masih banyak kader dasawisma Jakarta Timur yang belum bersedia divaksin. Oleh karena itulah dilakukan edukasi kesehatan yang dilakukan secara daring kepada kader dasawisma. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental, diadakan pre-test dan post-test, dan menggunakan quota sampling. Berdasarkan output test statistik, diketahui asymp sig = 0,000, yang artinya ada perbedaan nyata pada tingkat pengetahuan kader dasawisma sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Dengan demikian, edukasi kesehatan ini dapat dianggap berhasil meningkatkan pengetahuan kader dasawisma mengenai vaksinasi Covid-19. Kader dasawisma juga diharapkan dapat menyebarluaskan poster yang berisi informasi kesehatan kepada anggota dan masyarakat sekitar. Kader dasawisma merupakan sasaran yang tepat untuk sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pandangan baru terkait vaksinasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.