<span lang="IN">Remaja merupakan kelompok yang berisiko mengalami anemia karena dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan zat gizi yang tinggi.</span><span lang="IN"> Berdasarkan tempat tinggal, prev</span><span>al</span><span lang="IN">ensi anemia remaja putri </span><span lang="IT">di perkotaan sebesar 22.7% sementara pedesaan mencapai 25%. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor </span><span lang="IN">seperti pendidikan dan pekerjaan orang tua</span><span>.</span><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui </span><span>peran</span><span lang="IN"> sosial budaya terhadap </span><span>angka </span><span lang="IN">kejadian anemia remaja putri</span><span>.</span><span> <span lang="IN">Desain penelitian yang digunakan adalah <em>croos section</em></span></span><em><span>al</span></em><span lang="IN"> dengan sampel sebesar 300 </span><span>remaja putri</span><span lang="IN">. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data karateristik </span><span>remaja putri</span><span lang="IN">, pekerjaan</span><span>,</span><span lang="IN"> dan pendidikan orang tua. Kadar <em>H</em></span><em><span>emoglobin</span></em><span> (Hb)</span><span lang="IN"> diperoleh dengan pengambilan darah pada pembuluh darah </span><em><span>vena radialis,</span></em><span lang="IN">kemudian diuji dengan metode </span><em><span>hematologi analyzer merk </span><span lang="IN">medonic </span><span>dan medonic reagent analyzer merk boule</span><span lang="IN">. </span></em><span lang="IN">Uji statisti</span><span>k</span><span lang="IN"> yang digunakan adalah uji korelasi <em>Pearson</em></span><em><span>.</span></em><span> <span lang="IN">Hasil penelitian men</span></span><span>un</span><span lang="IN">juk</span><span>k</span><span lang="IN">an </span><span>remaja putri</span><span lang="IN"> yang menderita anemia sebanyak 56%. Berdasarkan lokasi menunjuk</span><span>k</span><span lang="IN">an kejadian anemia lebih banyak terjadi di </span><span>daerah </span><span lang="IN">pedesaan sebesar 47,3%. Terdapat hubungan pendidikan dengan anem</span><span>i</span><span lang="IN">a (P=0,000) dan hubungan pekerjaan dengan anemia (P=0,000)</span><span>.</span><span> <span lang="IN">Kejadian anemia yang dialami remaja putri mempengaruhi prestasi belajar dan tumbuh kembang remaja putri sehingga disarankan meningkatkan edukasi dan memaksimalkan penyuluhan bagi remaja putri di wilayah pedesaan.</span></span><p> </p>