Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya dalam memberdayakan anggota rumah tangga supaya mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Indonesia memiliki target capaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga yakni 100 % dan untuk Puskesmas Simpang Baru pencapaiannya sebesar 62,1%, masih rendah dari target capaian Nasional. Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru Pekanbaru Tahun 2019. Jenis penelitian ini kuantitatif desain cross sectional. Populasi seluruh kepala keluarga (KK) di wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru sebanyak 37.172 orang. Sampel diambil dengan tekhnik cluster sampling dengan jumlah sampel 380 Kepala Keluarga(KK). Analisa data dimulai dari analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian diperolehlah Kepala Keluarga(KK) yang tidak ber-PHBS dalam tatanan rumah tangga sebanyak 216 orang (56,8%) dan variabel independent yang memiliki hubungan signifikan adalah variabel : budaya (POR=3,092), peran tenaga kesehatan (POR=2,018), pendidikan (POR=1,979), dan pengetahuan (POR=1,665). Sedangkan, variabel sikap merupakan confounding terhadap variabel budaya. Disarankan kepada tenaga kesehatan terkhusus penanggungjawab promosi kesehatan di Puskesmas Simpang Baru untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pemberian informasi dan edukasi secara berkelanjutan dalam menerapkan hidup ber-PHBS didalam tatanan rumah tangga.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dari anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang mengakibatkan anak terlalu pendek untuk usianya dimana akibat dari kekurangan gizi secara kronis. Di Kota Pekanbaru dari data Pemantauan Status Gizi dalam 3 (tiga) tahun berturut-turut mengalami kenaikan angka prevalensi kejadian stunting yaitu mencapai 17,7 %, 23,9 %, dan 27,7 %. Bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan faktor ibu menjadi penyebab kejadian memiliki anak balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2019. Penelitian ini jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dipertajam dengan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Juni 2019 dengan jumlah sampel 187 anak balita dan pemilihan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, pedoman wawancara, dan daftar observasi. Berdasarkan penelitian frekuensi kejadian memiliki anak balita stunting yaitu 52,4 % dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda faktor prediksi disimpulkan Nilai Hb Ibu Dalam Kehamilan (p value = 0,002), Perilaku Ibu Dalam Pola Asuh Pemberian Makanan Anak Balita (p value = 0,016), dan Pemberian ASI Eksklusif (p value = 0,001) adalah variabel independent yang berhubungan signifikan dengan resiko kejadian memiliki anak balita stunting dan variabel confounding pada resiko memiliki anak balita stunting yaitu jarak anak dan paritas ibu. Bagi Puskesmas diharapkan dapat memberikan informasi terkait permasalahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2019 dengan melakukan kerjasama lintas program didalam puskesmas pada petugas kesehatan yang bertugas pada : Poli KIA, Poli Gizi, dan Poli Promkes.
Reproductive health issues and adolescent sexuality are important studies, such as premarital sexual behavior, unwanted pregnancy, abortion, STIs, and HIV-AIDS. One of the factors that influence adolescent risky sexual behavior is knowledge. The knowledge index number on adolescent reproductive health in Central Java is still low about 58.1%. One of the parties that has a role in the field of adolescent reproductive health is the youth center. This research examined health communication about reproductive and sexual health at the PILAR PKBI Youth Center, Central Java. This research used a qualitative approach with a case study design. The theoretical framework used the Logic Model. Informants were determined by purposive sampling with a total of 19 people. The data collection method was by in-depth interviews via Whatsapp and focus group discussions through Zoom meetings due to the pandemic situation. Data was analyzed with thematic analysis. Research ethics used the Helinski Declaration rules and informed consent. The results of the research were 1) The issues raised were in accordance with the CSE material; 2) The goal is to increase youth care and responsibility; 3) Inputs owned by trained human resources and adequate funding sources; 4) The communication process runs with educational activities, empowerment, and counseling with strategies for the formation of PE, lobbying, advocacy, and collaborative activities, as well as the materials and media, used vary widely according to the target; 5) Communication outputs are the establishment of peer educators and stakeholder support; 6) The results of the communication program are the knowledge, attitudes, and behavior of target adolescents are qualitatively good. The health communication carried out by PILAR and the results obtained is quite good. However, it still needs attention to be paid to increasing the capacity of volunteers and peer educators as communicants.
Latar belakang: Hipertensi merupakan faktor utama pemicu penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan merupakan penyebab utama kematian didunia. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor sosial dan budaya pada kejadian hipertensi Metode: Desain penelitian ini menggunakan literature review terhadap artikel yang membahas mengenai faktor sosial dan budaya yang mengakibatkan hipertensi. Artikel diperoleh dari Google Schoolar dengan kata kunci Hipertensi, Sosial, budaya, dan Indonesia. Artikel yang digunakan berbahasa Indonesia dengan rentang waktu tahun 2018 sampai tahun 2022. Hasil: Penelusuran artikel penelitian menggunakan kata kunci pada database (n=8150). Dari artikel tersebut dilakukan skrining berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, dan menghasilkan 12 artikel penelitian yang layak sesuai dengan kriteria. Kesimpulan: Faktor sosial dan budaya yang berpengaruh pada kejadian hipertensi pada literature review ini adalah umur, pendidikan, pengetahuan, gaya hidup, pola makan serta etnis dan nilai budaya.
ABSTRAKKepatuhan mengonsumsi tablet zat besi (Fe) merupakan ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan mengonsumsi tablet zat besi sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi anemia. Capaian konsumsi tablet Fe ibu hamil di Puskesmas Rumbai Bukit Kota Pekanbaru tahun 2020 sebesar 41,0%, sementara mencapai target Renstra tahun 2019 sebesar 95%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan yaitu pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, efek samping, kecemasan, paritas dan keteraturan kunjungan ANC. Desain penelitian yaitu analytic cross sectional study. Populasi pada penelitian ini berjumlah 385 orang sedangkan sampel pada penelitian ini ibu bersalin yang melahirkan periode Januari-Juni 2021 berjumlah 161 orang dan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Teknik sampling menggunakan systematic random sampling dengan bantuan kuesioner dalam pengumpulan data. Analisis didahului dengan deskripsi masing-masing faktor, hubungan antar variabel dengan uji chi-square dan uji regresi logistic. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara sikap (p-value 0,020 POR: 2,702), dukungan keluarga (p-value 0,001 POR: 4,557), dan keteraturan kunjungan Antenatal Care (p-value 0,015 POR: 2,763) dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe. Ibu hamil dengan dukungan keluarga kurang mendukung berpeluang tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe dibandingkan dengan ibu hamil yang keluarga mendukung. Tenaga kesehatan melakukan konseling dan sosialisasi manfaat tablet Fe kepada ibu hamil serta menunjuk pengawas minum obat. Kata Kunci : Kepatuhan, Tablet Fe, pandemi covid, ibu hamil
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.