Latar Belakang.Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya yang berguna untuk mengurangi risiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat dan meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode peer education mengenai skrining prakonsepsi terhadap pengetahua dan sikap wanita usia subur.Penelitian ini merupakan studi quasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode peer group pada kelompok intervensi, dan pada kelompok kontrol tidak dilakukan. Data dianalisa menggunakan uji t-test, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik.Rerata pengetahuan posttest pada kelompok intervensi sebesar 6,61+1,59 dan pada kelompok kontrol sebesar 6,23+1,31. Rerata sikap pada kelompok intervensi sebesar 26,71+ 4,81 dan pada kelompok kontrol sebesar 29,97+2,51. Terdapat perbedaan yang bermakna pada sikap WUS di kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p value 0,010 (<0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan WUS pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan p value > 0,05.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode peer education berpengaruh terhadap peningkatan sikap WUS mengenai skrining pranikah. Perlu adanya sosialisasi berkelanjutan tentang pentingnya skrining pranikah pada calon pengantin.
AbstrakKelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama bagi ibu hamil agar memperoleh pengetahuan yang cukup untuk mencegah komplikasi, meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil dan melakukan persalinan pada tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Malalak dan Biaro Kabupaten Agam. Ini adalah suatu penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara terhadapa informan penelitian yang terdiri dari kepala dan kasie KIA (Kesehatan ibu dan Anak) dinas kesehatan kabupaten, kepala, fasilitator dan kader puskesmas, serta ibu hamil peserta kelas ibu hamil. Analisis input pelaksanaan kelas ibu hamil yaitu masih kurangnya pemahaman dari kebijakan yang sudah ada, tenaga yang belum cukup dan belum dilatih, sarana dan prasarana yang belum memadai. Analisis proses menunjukkan belum ada sosialisasi dengan stakeholder terkait, tahapan persiapan yang kurang matang karena kurangnya pertimbangan latar belakang budaya di Malalak, sehingga ditemukan berbagai kendala dalam hal pelaksanaan. Analisis output yaitu belum ada monitoring dan evaluasi khusus yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Agam dan kepala puskesmas Malalak. Secara keseluruhan kurangnya peran bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan di komunitas dan belum adanya kolaborasi antar profesi dalam menjalankan program KIH. Sistem pelaksanaan kelas ibu hamil belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Perlu berbagai upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan pelaksanaan kelas ibu hamil. Kata kunci: puskesmas, analisis sistem, kelas ibu hamil AbstractAntenatal class is a learning tool for pregnant women to obtain sufficient knowledge to prevent complication, increase coverage of antenatal visits and having child delivery at the health care practitioner. The objective of this study was to analyze the system of antenatal class in Malalak and Biaro in Agam District. This is a descriptive qualitative study conducted interviews Informants as chief and section chief of maternal and child health department, head clinics, facilitator, cadre clinics and pregnant women who attend antenatal class. Analysis of input were lack of understanding of policy about antenatal class, lack of human resources and have not been trained for antenatal class, and inadequate infrastructure. Analysis of process showed the absence of socialization with relevant stakeholders, poor preparation which cause by lack of concern in culture in Malalak that make many barriers in implementation.Analysis of output showed the absence of specific monitoring and evaluation by ministry of health department and head of Malalak HC. In the whole system there is a lack of active role of midwife as a midwivery care practitioner in community in performing her duties and functions and there is none of interprofessional collaboration in implementation of this program. System of antenatal classes is not accordance with the guideline of antenatal class.Necessary effort to op...
Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang profesi bidan harus memanfaatkan kompetensinya, sumber daya pikirnya untuk berpikir kritis agar menegakkan suatu diagnosa kebidanan yang tepat sehingga tercapai pengambilan keputusan dan menghasilkan asuhan yang bermutu. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang profesi bidan yaitu berpikir kritis. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan analisis dan kajian pustaka terhadap beberapa referensi yang mendukung. Beberapa referensi dikutip dan dikaji kemudian dibuat analisisnya terkait dengan topic kajian ini. Berpikir kritis merupakan seni, gambaran sikap sebagai bidan dalam menganalisis, mengevaluasi sesuatu yang ia lihat, mengklarifikasi yang di dengar, metode pengetahuan untuk berfikir logis dan berargumen serta aplikasi dari ilmu yang dipahami untuk membuat suatu keputusan dan memutuskan sesuatu setelah hal tersebut ia yakini. Setelah keputusan terbentuk maka bidan dapat bejalan ketahap tindakan dalam manajemen asuhan kebidanan. Setiap melakukan tindakan manajemen asuhan kebidanan, seorang profesi bidan selalu berpikir kritis dan menjelaskan tujuan dari setiap tindakan tersebut.Kata kunci: Berpikir Kritis, Bidan, Manajemen Asuhan Kebidanan
Antenatal care visits is a behavioral form in the utilization of health services to monitor pregnancy in purpose of improving maternal and fetal health. At public health center of Sungayang, the visit for K1 and K4 did not reach the target for the past three years. In 2016 the coverage for K1 was 70,6% dan K4 47,8% meanwhile the public health center target coverage for K1 is 97% and K4 95%. This demonstrate the lack of expectant mothers who make antenatal care visits in accordance with the standardsThis study was a quantitative study with cross sectional design conducted at district of Sungayang health center from November 2016 – September 2017. Population and sample of this research is all of the third trimester pregnant women which amounted to 41 women. Data collected by observation and questionnaire. Data analysis was performed using univariate and bivariate. The results showed 68.3% of pregnant women do antenatal care visits according to the standard. The result of bivariate analysis shows that there is no correlation between age (p = 1,000) and job (p = 0,077), there is correlation between education (p = 0,017), attitude (p = 0,014), and support of husband (p = 0,034) with antenatal care visits at district of Sungayang health center in 2017.There is an association between education, attitude, and support of the husband with antenatal care visits and there is a tendency correlation between knowledge with antenatal care visits.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.