Ulkus kaki diabetik adalah luka kronik pada daerah di bawah pergelangan kaki, yang meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan mengurangi kualitas hidup pasien. Prevalensi penderita diabetes melitus dengan ulkus kaki diabetik di Indonesia sekitar 15% dan angka amputasi penderita ulkus kaki diabetik 30%. Dengan mengontrol kadar HbA1c, perkembangan neuropati diabetik dan penyakit arteri perifer yang merupakan faktor risiko amputasi ektremitas dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyakit arteri perifer dan kadar HbA1c dengan tindakan amputasi ekstremitas pada pasien ulkus kaki diabetik di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Desain penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional potong lintang dengan pendekatan retrospektif. Sampel dipilih secara acak sederhana sebanyak 49 sampel. Data sampel diperoleh dari data rekam medis di RSUD Abdul Wahab Sjarharnie tahun 2017-2020. Uji statistik yang digunakan adalah uji fisher dan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan amputasi pada pasien ulkus kaki diabetik memilki hubungan yang signifikan secara statistik dengan penyakit arteri perifer (p = 0,022; PR = 2,925; 95%CI = 1,316 – 6,501) dan kadar HbA1c (p = 0,024; PR = 4,138; 95%CI = 1,037 – 16,519).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.