Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memamparkan beberapa solusi kebijakan ekonomi dan keuangan Islam yang dapat ditawarkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik content analysis (analisis isi) dan riset kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara solusi yang dapat ditawarkan dalam kerangka konsep dan sistem Ekonomi dan Keuangan Sosial Islam adalah: (1) dengan penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah; (2) dengan penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk maupun wakaf untuk infrastruktur; (3) melalui bantuan modal usaha unggulan untuk sektor usaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM); (4) melalui skema qardhul hasan; (5) peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah; (6) melalui pengembangan teknologi finansial syariah.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mengukur sejauhmana kesuksesan implementasi SAKTI yang telah berjalan selama ini berdasarkan sudut pandang pengguna (user) sebagai sistem yang bersifat mandatory pada satker di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer berupa data yang diperoleh dengan metode survei dengan mengirimkan kuesioner kepada para user SAKTI. Dengan teknik purposive sampling dan pendekatan kuantitatif Pemodelan Persamaan Struktural atau Structural Equation Modelling (SEM) berbasis komponen atau varian dengan Partial Least Square (PLS), penelitian ini menguji pengaruh indikator pengukuran kesuksesan penerapan sistem teknologi informasi aplikasi SAKTI berdasarkan model pengukuran DeLone dan McLean (2003) dan Pambudi et al. (2018). Model ini menggunakan lima variabel pengukuran kesuksesan sistem informasi yang terdiri atas variabel kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, kepuasan pengguna dan manfaat bersih. Penelitian membuktikan bahwa implementasi aplikasi SAKTI di lingkungan BPPK (khususnya pada sampel penelitian) secara empiris belum berjalan sukses dan berhasil berdasarkan indikator atau pendekatan model kesuksesan DeLone dan McLean. Dari empat hipotesis yang diajukan, kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna juga berpengaruh terhadap manfaat bersih bagi pengguna, sedangkan kualitas informasi dan kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna SAKTI secara terintegrasi. Kementerian Keuangan dalam hal ini DJPB (Direktorat SITP, Hai DJPB, Kanwil dan KPPN) diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi dan layanan yang dihasilkan dari aplikasi, dalam rangka memperkuat dan memperluas penerapan SAKTI sebagai sebuah upaya dalam meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang terintegrasi.
Peningkatan ancaman polusi udara dan pemanasan global telah dibahas secara luas dalam berbagai event internasional. Environmental Kuznets Curve (EKC) menjadi sebuah isu riset yang memotivasi banyak studi dalam mengklaim adanya hubungan antara pendapatan ekonomi dan emisi CO2 melalui pembuktian hipotesis inverted U-shaped, dimana hipotesis ini menjelaskan bahwa pada tahap awal pertumbuhan ekonomi, degragdasi lingkungan akan terjadi, tetapi pada tahap puncak pertumbuhannya justru akan mengurangi emisi CO2 bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keberadaan Environmental Kuznets Curve (EKC) Hypothesis dalam hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan emisi karbondioksida di Indonesia selama periode tahun 194-2016. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Autoregressive Distributed Lag (ARDL) co-integration. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari World Bank Development Indicators. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa hipotesis EKC tidak terdapat di Indonesia. Selain itu, permodelan jangka panjang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor electricity and heat production memberikan dampak positif dan signifikan terhadap emisi karbondioksida di Indonesia. Atas dasar temuan-temuan tersebut, penelitian ini mengisyaratkan adanya kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk menekankan perluasan service intensive economy daripada resource intensive, serta pengembangan sumber-sumber energi terbarukan dalam rangka memitigasi degradasi lingkungan seiring perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. The increasing threat of air pollution and global warming has been widely discussed in various international events. Environmental Kuznets Curve (EKC) become an independent research issue and motivated a bulky number of studies that claims an inverted U-shaped relationship between income and CO2 emission : at early stage of development, environmental degradation occurs, but at certain point the increase in economic development will decrease CO2 emission. This study aims to investigate the existing of EKC hypothesis and the dynamic relationship between CO2 emission and economic growth and in Indonesia case the period 1981-2016 using Autoregressive Distributed Lag (ARDL) co-integration framework. Data were retrieved from World Bank Development Indicators. The findings reveal that EKC Hypothesis does not exist. In addition, the long run model show that economy growth appear to have significant positive impact on CO2 emission especially from electricity and heat production. These findings suggest a dire need for Indonesia to shift towards service intensive economy rather than resource intensive, and alternative renewable energy sources in order to mitigate environmental degradation as well as promote economic development.
The objectives of this research are to examine the economics and fikih muamalah based on epistemology paradigm, analyze the epistemological problems that appear from the existance of Islamic economics between the effect of the economics and fikih muamalah, and give solutions of its epistemological problems especially in higher education institution environment. This research use descriptive-qualitative approach method with content analysis dan library research technique. The results show that : (1) the Islamic economics is not just a system or norm but also it is a knowledge that founded by scientific methodology; (2) the existance of Islamic economics between the effect of the economics and fikih muamalah cause the epistemological problems i.e. how to mix between the economics sourced from human thoughts and the fikih muamalah sourced from the God values; (3) the fundamental difference between economics and fikih muamalah especially in epistemological terms require the thought to make a synergy in Islamic economics with re-definition toward both of them.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis secara empiris kesenjangan ekonomi antarwilayah di kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rilis publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) yang terdiri dari data time series tahunan periode 2011-2015 dan metode analisis kuantitatif pengukuran kesenjangan ekonomi, yaitu (1) Model Indeks Williamson, (2) Model Klassen Typology dan (3) Model Indeks Theil. Hasil penelitian ini secara empiris menemukan bahwa tingkat kesenjangan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan yang ditunjukan dengan nilai Indeks Wiliamson pada kurun waktu 2011-2015 memiliki kecenderungan menurun dengan kategori sedang dengan nilai rata-rata selama 5 tahun sebesar 0,64. Ketimpangan wilayah yang diukur dengan Indeks Theil, menunjukan kesenjangan antar wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan berfluktuasi. Jika didekomposisi, tingkat kesenjangan antarwilayah lebih besar diakibatkan oleh besarnya kontribusi ketimpangan yang terjadi internal kabupaten/kota dibandingkan ketimpangan dalam provinsi (antarkabupaten/kota). Berdasarkan Tipologi Klassen, masih banyak daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang berada pada kuadran III dan IV, yaitu kabupaten/kota yang tergolong maju tapi tertekan dan relatif tertinggal (37,50%). Hipotesis “U” terbalik dari Kuznets cenderung berlaku pada kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga hasil pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini dapat dirasakan oleh keseluruhan masyarakat yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan dalam jangka panjang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.