Identifikasi morfologi sebagai alternatif identifikasi jenis kelamin siput gonggong tanpa merusak cangkang dan viscera. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kelamin siput gonggong Strombus sp. secara morfologi. Sampel diperoleh dari nelayan pengumpul di pesisir Madung, Tanjungpinang, Indonesia. Sampel dikoleksi pada saat surut terendah, hasil koleksi disimpan dalam wadah ember. Siput gonggong jenis kelamin jantan dan betina dibedakan secara morfologi melalui pengamatan visual terhadap cangkang tanpa pembedaan organ bagian dalam cangkang. Organ reproduksi diketahui dengan cara mengeluarkan keseluruhan daging dengan memecahkan cangkang. Panjang cangkang diukur menggunakan kaliper dengan ketelitian 0,01 mm. Panjang cangkang adalah jarak dari ujung anterior ke ujung posterior cangkang. Rasio jenis kelamin siput gonggong dianalisis dengan metode chi-square. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siput gonggong yang ditemukan adalah jenis Strombus canarium dan Strombus sp. dari total sampel sebanyak 1124 individu. Jenis kelamin siput gonggong dapat ditentukan secara morfologi berdasarkan kemontokan cangkang (lebar dan langsing). Bentuk cangkang lebar menandakan siput gonggong jenis kelamin betina, bentuk cangkang langsing menandakan siput gonggong jenis kelamin jantan. Nisbah kelamin siput gonggong jenis S. canarium dan Strombus sp. jantan dan betina dalam rasio berbeda.
This study utilized beruas laut plant (Scaevola taccada) as a research material. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of S. taccada crude extract, especially on leaves and fruit extract. The highest levels of protein was found in the Scaevola taccada leaf (8.806%), the highest fat was found in the leaf (1.822%), the highest water was found in leaf (11.376%), the highest ash content was found in the leaf (14,78%) and the highest carbohydrates content was found in fruit (82.52%). Phytochemical analysis detected flavonoids, tannins, and steroid in the (S. taccada). Antioxidant analysis obtained IC50 values of chloroform leaf extract was 0.1944, methanol leaf extract was 0.1034, chloroform fruit extract was 0.464, and IC50 values of methanol fruit extract was 0.653.
Daun beruwas laut (Scaevola taccada) yang berasal dari pantai Tanjung Siambang, Kepulauan Riau diduga memiliki senyawa-senyawa metabolit sekunder. Senyawa-senyawa tersebut kemungkinan merupakan senyawa bioaktif yang dapat digunakan dalam dunia farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas dan senyawa aktif pada daun muda dan daun tua beruwas laut. Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi tanpa menggunakan pelarut menghasilkan ekstrak kasar dan ekstraksi menggunakan pelarut klorofrom menghasilkan ekstrak kasar kloroform. Masing-masing ekstrak diuji toksisitasnya terhadap larva udang Artemia salinaLeach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji toksisitas ekstrak kasar daun beruwas laut terhadap larva udang Artemia salinaLeach diperoleh nilai LC50 yaitu ekstrak kasar daun muda dan daun tua beruwas laut sebesar 6006,20 ppm dan 59841,16 ppm. Sedangkan ekstrak kasar kloroform daun muda dan daun tua beruwas laut sebesar 410204,10 ppm dan 7153,19 ppm. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahawa ekstrak kasar dan ekstrak kasar kloroform adalah steroid dan gula pereduksi. Hasil ini diperkuat dengan KLT menggunakan eluen terbaik, untuk ekstrak kasar daun muda uluen kloroform menghasilkan 7 spot dengan nilai Rf 0,088-0,213. Ekstrak kasar daun tua uluen kloroform menghasilkan 7 spot dengan nilai Rf 0,169-0,263. Ekstrak kasar kloroform daun muda uluen metanol:kloroform (1:1) menghasilkan 10 spot dengan nilai Rf 0,025-0,275. Dan Ekstrak kasar kloroform daun tua uluen kloroform menghasilkan 11 spot dengan nilai Rf 0,006-0,281.
Abon merupakan salah satu produk berbasis tradisional yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Abon ikan adalah ikan olahan yang dibuat dari daging ikan dan diproses secara tradisional melalui perebusan, pemberian bumbu dan penggorengan / penyangraian. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi terbaik pada pembuatan abon ikan berbasis daging trimmed dan belly ikan todak, mengetahui tingkat kesukaan produk abon ikan todak. Hasil pengujian organoleptik yang terbaik adalah formulasi A4 dengan konsentrasi 35% belly dan 15% trimmed memberikan nilai rata – rata kenampakan (3,40) aroma (3,43) rasa (3,27) tekstur (3,5). Hasil analisa proksimat berdasarkan perlakuan terbaik didapatkan nilai kadar air (15,27), kadar abu (8,16), kadar lemak (19,34), dan kadar protein (32,28). Hasil pengujian asam amino esensial tertinggi yaitu didapatkan nilai lisin (2,68 ± 0,007) sedangkan hasil analisa asam amino non esensial tertinngi yaitu didapatkan nilai asam glutamat (4,84 ± 0,028). Hasil analisa kadar logam Pb dan Hg abon ikan dengan nilai rata-rata yaitu (0,1 mg/kg) dan hasil analisa Hg dengan nilai rata-rata yaitu (0,18 mg/kg).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.