Setting ruangan dan furnitur yang ada pada sebuah kafe bertujuan agar pengunjung kafe nyaman pada semua setting kursi yang tersedia. namun ada setting tertentu yang menjadi favorit maupun yang selalu dihindari. Pada penelitian ini akan di teliti mengenai pengaruh setting ruangan terhadap kenyamanan dan privasi pengunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data yang dipakai adalah data observasi dan pengamatan lapangan dan studi literature. Kedua data dianalisis menggunakan Place Centered Mapping dengan teori mengenai kenyamanan dan dimensi personal space. Penelitian ini bertujuan bertujuan mencari setting mana yang paling disukai dan dihindari, serta mencari apa yang menyebabkan setting tersebut disukai dan dihindari oleh pengunjung kafe. Setting-setting tertentu. Hipotesis penulis adalah setting-setting yang paling sering digunakan oleh penghuni adalah setting yang paling memenuhi kenyamanan dan privasi pengunjung. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa setting yang memenuhi kenyamanan dan privasi pengunjung yaitu setting kursi yang memiliki personal space dan memiliki kursi sofa yang nyaman.Kata Kunci: Arsitektur perilaku, Kenyamanan dan privasi pengunjung, Place centered mapping.
Cultural transformation is one of the Habraken Architectural theories, which involves three categories of change, namely physical, spatial, and cultural. The development of modern culture in the residential area of the Samin community in Blora Regency has an impact on the emergence of physical changes in the shelter. Hence, this study aimed to identify the physical changes and the aspects affecting them. There are six basic aspects in the theory of physical change proposed by Habraken, namely Body & Utensils, Furniture, Partitioning, building elements, roads, and Major Artery. A deductive rationalistic approach and qualitative descriptive methods were used in this study for collecting data through interviews with the Samin community in Blora Regency, for field observations, and analyzing the physical changes of the object. This analysis refers to the concept of changing the cultural structure of Habraken. Consequently, the conclusion showed that the people in Blora still adhere to the teachings of samin. Among the six objects, only two modern materials were used, namely glass and ceramic floors. Moreover, body utensils and building elements were the aspects that mostly influence the changes that occurred.
Arsitektur kontekstual adalah sebuah metode perangancan yang mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan baru dengan karakteristik lingkungan sekitar. Penerapan arsitektur konstektual pada perancangan desa wisata samin di Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagai warisan budaya tak benda, pemerintah menetapkan desa samin Bojonegoro sebagai desa wisata. Desa ini memiliki banyak potensi sebagai desa wisata jika dilihat berbagai macam factor seperti sejarah, sumber daya manusia, letak wilayah geografis. Pada penerapannya desa ini tidak berkembang dengan baik sebagai desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan arsitektur konstektual dapat diterapkan pada perancangan desa wisata Samin Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif dan menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penerapan arsitektur konstektual dapat diterapkan dan dapat mengurangi perubahan lingkungan sebagai dampak dari pengembangan kawasan desa wisata samin Bojonegoro.
Koridor Jalan MT. Haryono Semarang merupakan salah satu koridor jalan di Semarang yang memiliki arus lalu lintas tinggi dan memiliki rutinitas pejalan kaki cukup aktif. Di sepanjang jalan MT. Haryono didominasi oleh jenis kegiatan komersial berupa usaha ekonomi seperti perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi kota. Jalan MT. Haryono menjadi salah satu jalan yang berada di pusat kota, sehingga pemerintah Kota Semarang melakukan penataan kembali pedestrian pada koridor jalan tersebut. Namun pasca renovasi pedestrian MT. Haryono masih saja banyak pelanggaran yang terjadi, salah satunya adalah banyaknya pedagang kaki lima yang menjadikan jalur pedestrian sebagai lokasi dagang mereka. Pelanggaran yang merupakan perubahan fungsi jalur pedestrian inilah yang dijadikan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan fungsi pada koridor jalan MT Haryono Semarang yang mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian visual yang bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan observasi terhadap lokasi penelitian, wawancara kepada pengguna serta pengamatan terhadap karakter visual lingkungan fisik. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan fungsi jalur pedestrian MT.Haryono menjadi area dagang pedagang kaki lima, sehingga hal tersebut mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang melintas di jalur pedestrian tersebut.
Koridor Jalan MT. Haryono Semarang merupakan salah satu koridor jalan di Semarang yang memiliki arus lalu lintas yang tinggi dan memiliki rutinitas pejalan kaki yang cukup aktif. Disepanjang jalan MT. Haryono didominasi oleh jenis kegiatan komersial berupa usaha ekonomi seperti perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi kota. Jalan MT. Haryono menjadi salah satu jalan yang berada di pusat kota, sehingga pemerintah Kota Semarang melakukan penataan kembali pedestrian pada koridor jalan tersebut. Namun pasca renovasi pedestrian MT. Haryono masih saja banyak pelanggaran yang terjadi, salah satunya adalah banyaknya pedagang kaki lima yang menjadikan jalur pedestrian sebagai lokasi dagang mereka.Pelanggaran yang merupakan perubahan fungsi jalur pedestrian inilah yang dijadikan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan fungsi pada koridor jalan MT Haryono Semarang yang mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penilitian visual yang bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan observasi terhadap lokasi penelitian, wawancara kepada pengguna serta pengamatan terhadap karakter visual lingkungan fisik. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan fungsi jalur pedestrian MT.Haryono menjadi area dagang pedagang kaki lima, sehingga hal tersebut mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang melintas di jalur pedestrian tersebut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.