ABSTRACT. Evaluation and assessment is an important part of learning. In evaluation process of learning, written test is still commonly used. However, the tests usually do not following-up by further evaluation. The process only up to grading stage not to evaluate the process and errors which done by students. Whereas if the student has a pattern error and process error, actions taken can be more focused on the fault and why is that happen. NEA procedure provides a way for educators to evaluate student progress more comprehensively. In this study, students' mistakes in working on some word problem about linear programming have been analyzed. As a result, mistakes are often made students exist in the modeling phase (transformation) and process skills (process skill) with the overall percentage distribution respectively 20% and 15%. According to the observations, these errors occur most commonly due to lack of precision of students in modeling and in hastiness calculation. Error analysis with students on this matter, it is expected educators can determine or use the right way to solve it in the next lesson.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan Google Apps di era literasi digital pada siswa Sekolah Dasar (SD). Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Literasi digital merupakan kemampuan kemampuan penggunaan teknologi informasi dari perangkat digital secara efektif efisien dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya literasi digital adalah pemanfaatan teknologi informasi menggunakan Google Apps for education yang telah disediakan oleh perusahaan mesin pencari google untuk segenap komponen pendidikan disekolah. Dengan memanfaatkan Google Apps dalam proses pembelajaran yang dapat dibuka melalui smartphone dan tablet, memungkinkan para guru menyiapkan dan menyajikan materi pembelajarannya secara online (dan offline) yang mudah diakses siswa.
Dalam sebuah penelitian ilmiah, dibutukan adanya suatu kajian pustaka (literature review). Sebuah kajian pustaka dianggap penting karena digunakan sebagai landasan dalam penyusunan laporan penelitian dan merupakan langkah pencegahan terhadap adanya duplikasi dari sebuah penelitian. Literatur dapat diperoleh dengan menerapkan beberapa cara seperti membaca, memahami, menelaah, mengkritik atau mereview literatur yang diperoleh dari sumber-sumber tertentu. Melakukan analisa, sintesis, membuat ringkasan, membandingkan antara hasil-hasil penelitian, serta membuat kajian pustaka merupakan beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti untuk bisa menemukan tujuan dan menguraikan proses terjadinya penelitan tersebut. Adanya penerapan kajian pustaka di dalam sebuah penelitian ilmiah adalah agar bisa tercapai hasil penelitian yang berkualitas. Tulisan ini menerapakan metode deskriptif kualitatif berjenis penelitian berupa studi kepustakaan (library research) yakni mengumpulkan informasi ataupun karya tulis ilmiah yang memiliki hubungan dengan literature review yang bersifat kepustakaan. Penelitian deskriptif dan kualitatif yang dikombinasikan kemudian disebut juga sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan utama dari adanya penelitian ini adalah agar pembaca dapat memahami pentingnya penerapan literature review pada penelitian ilmiah secara komprehensif. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan kajian pustaka menjadi sangat penting karena digunakan sebagai landasan serta mempertegas ide dari seorang peneliti. Umumnya, pustaka yang dikaji haruslah pustaka yang berasal dari sumber aslinya. Penelti dan kajian pustaka adalah sebuah kesinambungan yang terus berhubungan. Ini dikarenakan kajian pustaka merupakan rangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang dipergunakan demi mengamati suatu peristiwa secara sistematik dengan cara melakukan spesifikasi hubungan antara variabel utama penelitian yang menyebabkan fenomena yang sedang menjadi objek penelitian dapat dijelaskan atau diramalkan
The article describes social hegemony and political domination of local people identity in Jambi. As elsewhere in Indonesia, Jambi is composed of locals and migrants. There is apparent hegemonic contestation between locals and migrants in Jambi. Migrants seems well-fit in Jambi and play significant role in urban context. In contrast, with exception of people of Kerinci and Malayu Jambi, locals seems to be marginalized especially people from Anak Dalam tribe who still hold on their primordial tradition. In political realm, locality and primordial sentiments still play major role during regional political election. The structure and use of politics of identity in Jambi is manifested by the occurrence of conflict of interest and sectoral ego which employs three main power instruments; bureaucracy, religion ad law. Abstrak: Artikel ini menggambarkan hegemoni sosial dan dominasi politik identitas putra daerah di Provinsi Jambi. Masyarakat Jambi terdiri dari warga pribumi dan pendatang. Hegemoni di masyarakat Jambi antara penduduk pribumi dan pendatang, secara kasat mata, kalangan pendatang tidak mengalami masalah sosial, penduduk pendatang justru memainkan peran penting di pusat-pusat perkotaan, sementara kebanyakan penduduk pribumi, kecuali Suku Kerinci dan Suku Melayu Jambi, menempati posisi yang agak termarjinalkan, terutama Suku Anak Dalam yang masih terlihat enggan untuk mengakomodir kemajuan dalam kehidupan mereka yang lestari. Dalam dimensi politik, isu kedaerahan ataupun sentimen primordialisme dalam kehidupan masyarakat Jambi sangat kentara. Bangunan pola operasionalisasi politik identitas dapat ditemukan pada berbagai realitas yang terjadi pada masyarakat Jambi yang ditunjukkan dari banyaknya benturan kepentingan (conflic of interest) dan fenomena ego sektoral dengan menggunakan tiga instrumen kuasa utama, yaitu (a) kuasa pemerintahan; (b) kuasa agama; (c) kuasa hukum.
The student's ability to understand and use academic and research vocabulary was lacking. Therefore, this research tries to enhance the students' vocabulary achievement by applying Memrise and Quizlet Applications. This research applies Classroom Action Research using four procedures: Planning, Action, Observation, and Reflection. Researchers obtained data from tests and questionnaires. The results showed that vocabulary planting through the Memrise and Quizlet applications increased student achievement. In addition, students also showed a positive attitude towards the application of Memrise and Quizlet for vocabulary learning. Lecturers or teachers can use the Memrise and Quizlet Applications as a medium to motivate students and provide fun and independent learning. Vocabulary achievement improved after learning vocabulary using Memrise and Quizlet applications from the results presented above. This study also used the Memrise and Quizlet applications to instil vocabulary. Therefore, the researcher suggests that teachers or lecturers who teach use the Memrise and Quizlet applications as alternative media to instil word material in students in the long term.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.