Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan Google Apps di era literasi digital pada siswa Sekolah Dasar (SD). Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Literasi digital merupakan kemampuan kemampuan penggunaan teknologi informasi dari perangkat digital secara efektif efisien dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya literasi digital adalah pemanfaatan teknologi informasi menggunakan Google Apps for education yang telah disediakan oleh perusahaan mesin pencari google untuk segenap komponen pendidikan disekolah. Dengan memanfaatkan Google Apps dalam proses pembelajaran yang dapat dibuka melalui smartphone dan tablet, memungkinkan para guru menyiapkan dan menyajikan materi pembelajarannya secara online (dan offline) yang mudah diakses siswa.
Koneksi internet dan jaringan menjadi kebutuhan pada era globalisasi saat ini, apalagi dihadapkan situasi permasalahan pada kondisi covid-19. Bukan hanya perekonomian yang berdampak seperti pada pemberitaan yang ada, akan tetapi sistem pembelajaran pun ikut beradaptasi. Seperti sistem perkuliahan mode daring yang dapat mengoptimalkan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui forum diskusi yang terdapat pada platform yang digunakan. Tujuan penelitian mengenal persepsi mahasiswa dalam pemanfaatan berbagai macam moda platform pembelajaran daring. Jenis penelitian survey berupa angket, uji validitas oleh ahli bahasa dan ahli konten platform yang pernah terlibat melaksanakan pembelajaran daring, kemudian dilakukan paparan analisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa, kesiapan pengisian angket oleh mahasiswa 45 dari 100, presentasi pengetahuan tentang platform 95% menguasai secara otodidak. persepsi terkait platform chatting room familiar namun kurang dalam keefektifan pemberian materi, persepsi terhadap platform virtual class fitur sesuai tetapi berbasis sinkronus, persepsi pemberian platform video conference kelayakan pembelajaran daring memuaskan jika jaringan stabil
Abstract:In fact, listening skills of students are still low seen from the completeness of students is only 25% complete. So, the necessary to attempt improvement through learning model and learning media is used. This study aims to: (1) Describe the application of learning models “Artikulasi dan Media Boneka Tangan” to improve listening skills in thematic learning first grade at SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro, and (2) Explaining the increase in the ability to listen to students after applying the learning model articulation and media dolls hands-on thematic learning first grade at SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro.The results showed (1) the application of learning “Artikulasi dan Media Boneka Tangan” can improve students' listening skills. It can be seen from t he percentage of students who complete the first cycle is only 45.8% of students who completed and then increased to 83.4% of students who completed the second cycle. (2) Results of votes of teacher activity increased from the first cycle to the second cycle ie from scoring 80.7% to 86% and the activity of students in the classical with 80% to 88%. This suggests that the learning model “Artikulasi dan Media Boneka Tangan” can be used as a reference in the implementation of the learning process that can promote successful learning.Keywords:Improvement, Listening Skills, Learning Model Articulation, Media Dolls Hand.Abstrak:Pada kenyataannya kemampuan menyimak siswa masih rendah yang terlihat dari nilai ketuntasan siswa yaitu hanya 25% yang tuntas sehingga perlu adanya upaya peningkatan melalui model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan penerapan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada pembelajaran tematik kelas I dan (2) menjelaskan peningkatan kemampuan menyimak siswa setelah menerapkan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan pada pembelajaran tematik.Hasil penelitian menunjukkan (1) penerapan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Hal ini dapat dilihat dari presentase siswa yang tuntas yaitu pada siklus I hanya ada 45,8% siswa yang tuntas dan kemudian meningkat menjadi 83,4% siswa yang tuntas pada siklus II. (2) Hasil penilaian aktivitas guru meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu dari skor 80,7% menjadi 86% dan aktivitas siswa secara klasikal dengan skor 80% menjadi 88%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran.Kata Kunci:Peningkatan, Keterampilan Menyimak, Model Pembelajaran Artikulasi,Media Boneka Tangan
The purpose of this study is to improve students' mood state and motivation to learn through blended learning versus full online. This research is quantitative with the use of experimental methods. Participants in this study were students from University of Muhammadiyah Malang (n=42) who take physical education courses. The forty-two participants were allocated to the blended learning group (n=21) and full online group (n=21). The instruments in this study used the mood states and motivation questionnaire. The intervention program was carried out for four weeks with three weekly meetings. The raw data in this study will be analyzed using the SPSS application to find the mean and standard deviation, normality test, and homogeneity test. Independent sample t-test was used to test the difference in pre-test and post-test mood state scores and student motivation. The level of significance used in this study is 0.05. The study results found that there was a significant difference in effect between blended learning and full online and the data proved that blended learning had a better effect than full online. This research contributes to developing a learning system that can be used in the new normal era so that lecturers can create optimal lectures.
Abstract:In fact, listening skills of students are still low seen from the completeness of students is only 25% complete. So, the necessary to attempt improvement through learning model and learning media is used. This study aims to: (1) Describe the application of learning models "Artikulasi dan Media Boneka Tangan" to improve listening skills in thematic learning first grade at SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro, and (2) Explaining the increase in the ability to listen to students after applying the learning model articulation and media dolls hands-on thematic learning first grade at SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro.The results showed (1) the application of learning "Artikulasi dan Media Boneka Tangan" can improve students' listening skills. It can be seen from the percentage of students who complete the first cycle is only 45.8% of students who completed and then increased to 83.4% of students who completed the second cycle. (2) Results of votes of teacher activity increased from the first cycle to the second cycle ie from scoring 80.7% to 86% and the activity of students in the classical with 80% to 88%. This suggests that the learning model "Artikulasi dan Media Boneka Tangan" can be used as a reference in the implementation of the learning process that can promote successful learning. Keywords:Improvement, Listening Skills, Learning Model Articulation, Media Dolls Hand.Abstrak:Pada kenyataannya kemampuan menyimak siswa masih rendah yang terlihat dari nilai ketuntasan siswa yaitu hanya 25% yang tuntas sehingga perlu adanya upaya peningkatan melalui model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan penerapan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada pembelajaran tematik kelas I dan (2) menjelaskan peningkatan kemampuan menyimak siswa setelah menerapkan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan pada pembelajaran tematik.Hasil penelitian menunjukkan (1) penerapan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Hal ini dapat dilihat dari presentase siswa yang tuntas yaitu pada siklus I hanya ada 45,8% siswa yang tuntas dan kemudian meningkat menjadi 83,4% siswa yang tuntas pada siklus II. (2) Hasil penilaian aktivitas guru meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu dari skor 80,7% menjadi 86% dan aktivitas siswa secara klasikal dengan skor 80% menjadi 88%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.