The objectives of this study were to know drought susceptible and resistant varieties of soybean-based on the average value of drought susceptibility index and correlation of yield and yield components traits under drought stress condition. This study was conducted using an experimental method and was laid out using Factorial Completely Randomized Design (CRD), two factors with three replicates of each experimental unit. Factor 1 soybean variety consists of 7 genotypes: Lawit, Sibayak, Kaba, Pangrango, Seulawah, Nanti, and Burangrang, and factor 2 drought stress condition: no drought stress (reasonable condition), drought stress during the vegetative phase, drought stress during the generative phase, and drought stress during vegetative and generative phases. Yield component traits observed were the number of pod per plant, number of empty pod per plant, number of filled pod per plant, number of seeds per plant, the weight of 100 dry seeds, and seed weight per plant. Based on the results of the study, it can be concluded that: 1). Variety of Sibayak and Nanti, were classified as resistance to drought stress either during the vegetative phase, generative phase, or continuous drought. 2). The highly significant positive correlation of among yield and yield components of soybean under drought stress were: seed weight per plant - number of pods, seed weight per plant - number of filled pods, and seed weight per plant - number of seed per plant, while highly significant negative correlation occurred in the character of flowering date - 100 seed weight.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi hara N, P dan hasil pada tumpangsari jagung-kedelai yang ditambahkan nutrisi tanaman di lahan kering di Lombok Utara.Penelitian ini menggunakan metode ekspreimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor, faktor pertama adalah Pupuk Hayati Mikoriza (M) yang terdiri dari 2 taraf yang terdiri atas M0 = tanpa mikoriza dan M1 = dengan mikoriza (1 ton/ha), dan faktor kedua adalah perlakuan sumber nutrisi (U) dengan 4 taraf yang terdiri atas U0 = tanpa penambahan unsur hara, U1 = dengan 100 % dosis pupuk anorganik saja (Jagung = urea 300 kg/ha dan Phonska 200 kg/ha, kedelai= 60 kg/ha Urea dan 120 kg/ha Phonska), U2 = dengan 100 % dosis pupuk kandang sapi saja (12 ton/ha) dan U3 = dengan 50 % dosis pupuk kandang sapi (6 t/ha) + 50 % dosis pupuk anorganik (Jagung = urea 150 kg/ha dan Phonska 100 kg/ha, kedelai= 30 kg/ha Urea dan 60 kg/ha Phonska). Dari kedua faktor diperoleh 8 kombinasi, masing-masing kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dengan penambahan 50 % dosis pupuk kandang sapi (6 t/ha) + 50 % dosis pupuk anorganik (Jagung = urea 150 kg/ha dan Phonska 100 kg/ha, kedelai= 30 kg/ha Urea dan 60 kg/ha Phonska) memberikan aktivitas mikoriza, status hara dan hasil tanaman jagung dan kedelai terbaik.
The fruit set and yield of cayenne pepper grown during the rainy season (off-season) is relatively lower than during the dry season. This study aimed to assess the effectiveness of some foliar fertilizers in improving the fruit set and yield of cayenne pepper grown off-season on dryland. An experiment was conducted during the rainy season of 2021/2022 on a dryland area of Gumantar, North Lombok, Indonesia. Four foliar fertilizers and one control were tested on two varieties of cayenne pepper. The foliar fertilizers were: bio-organic (Pomi), silicate and boron (X-ZO), micronutrients (Meroke Fitoflex), and a mix of macro and micronutrients (Bayfolan). The two varieties were: hybrid (Dewata 43) and open-pollinated (Sret). The treatments were arranged in a factorial randomized block design with three replications. After five harvests, the results showed no interaction between foliar fertilizer and variety in affecting fruit set and yield. The foliar fertilizers improved the fruit set and yield of cayenne pepper. The most significant improvement was the bio-organic fertilizer with 10.6% and 42.5 % for fruit set and fruit weight per plot, respectively, compared to the control treatment. The hybrid variety yielded 822.5 g plant−1, higher than the open-pollinated ones with 632.3 g plant−1.
Sekarang ini sawah tadah hujan di Lombok Selatan hanya bisa ditanami paling banyak dua kali (IP200) dengan pola tanam padi gora + palawija + bero. Padahal untuk menanam satu kali lagi masih memungkinkan karena sawah belum terlalu kering, apalagi dengan perubahan iklim dimungkinkan masih ada hujan. Teknologi sistem tumpang sisip (tusip) dapat mempercepat penen tanaman ketiga menggunakan tanaman genjah. Tusip dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi IP300. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi IP300 (pola padi + kedelai + jagung) di lahan sawah tadah hujan melalui penerapan sistem tumpang sisip (tusip). Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi lapangan. Selain kegiatan penyuluhan juga dilakukan demplot untuk kegiatan pendidikan lapang di lahan sawah tadah hujan milik petani di dusun Mertak Lajut, Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan ini dihadiri 21 peserta (Kepala UPT BPP Lajut, UPT BPP Pujut, PPL, Pimpinan UD. Humfik Tani, Kelompok Tani, dan petani sekitar). Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian disimpulkan bahwa: 1). Peserta sangat antusias dan semangat mengikuti seluruh kegiatan mulai dari penyuluhan sampai kunjungan pertanaman demplot. 2). UD. Humfik Tani sebagai penangkar benih kedelai tertarik untuk mengembangkan kedelai varietas Derap-1 yang berumur genjah, berbiji besar, tahan hama penghisap polong. 3). Peserta berkomitmen untuk menerapkan sistem tumpang sisip untuk bisa mencapai IP300 di lahan masing-masing menggunakan varietas umur genjah. 4). Hasil ubinan demplot kedelai Derap-1 cukup tinggi mencapai 1 ton/ha biji kering. 5). Dengan menerapkan sistem tupang sisip, pola padi + kedelai + jagung (indeks pertanaman IP300) dapat direalisasikan di sawah tadah hujan Lombok Selatan.
Varietas unggul merupakan komponen penting dalam usaha tani untuk peningkatan produktivitas kacang tanah. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu kelompok tani mitra “Nanga Nae Dua” di Desa Kwangko untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam upaya meningkatkan produktivitas kacang tanah dengan penggunaan galur kacang tanah unggul (toleran kekeringan dan toleran naungan) dan produksi benih bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan kegiatan penerapan ilmu dan teknologi, dengan tahapan, yaitu: 1) diseminasi varietas unggul kacang tanah, 2) ceramah produksi benih bermutu dan penangkar benih, serta 3) demonstrasi plot budidaya galur unggul kacang tanah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendidikan orang dewasa (POD) dengan teknik partisipatif. Kegiatan diseminasi dilakukan dengan sistem ceramah dan diskusi antara Tim Penyuluh dengan anggota Kelompok Tani. Kegiatan demonstrasi plot dilakukan dengan melibatkan petani secara langsung dalam merencanakan, menanam, memelihara, membandingkan, dan mengevaluasi pelaksanaan program pengabdian dilaksanakan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani sangat respon terhadap kegiatan pengembangan galur kacang tanah unggul toleran kekeringan dan naungan. Proses transformasi teknologi penggunaan varietas unggul dan produksi benih berkualitas kacang tanah telah terjadi pada petani. Petani juga mampu menggunakan benih bermutu untuk budidaya kacang tanah di lahan kering Desa Kwangko. Petani dapat membandingkan hasil demonstrasi plot antara benih dari galur unggul dengan benih asalan dari petani. Penggunaan galur unggul kacang tanah dari benih bermutu mampu meningkatkan produksi kacang tanah 2,5-3,3 ton ha-1polong kering atau meningkat sebesar 48-60,6% dibanding dari benih asalan petani (1,3 ton ha-1) polong kering.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.