Persilangan antara dua tetua dengan masing-masing keunggulan dan kemudian dilakukan seleksi akan menghasilkan galur harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan galur harapan F9 padi beras hitam hasil persilangan “Baas Selem vs Situ Patenggang” yang berdaya hasil tinggi. Percobaan dilaksanakan di lahan sawah di desa Nyur Lembang, kabupaten Lombok Barat pada April–Agustus 2017. Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 genotipe padi sebagai perlakuan yang diulang tiga kali yaitu 7 galur harapan F9 padi beras hitam, 2 tetua (Situ Patenggang dan Baas Selem), dan 1 varietas pembanding peka kekeringan (IR20). Penanaman secara sistem gogo pada petak berukuran 3 x 4 m berjarak tanam 25 x 25 cm. Pengairan diberikan bila tanaman pembanding menunjukkan gejala daun menggulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur G1(F9 2/1/1) relatif memiliki daya hasil tinggi yaitu 6.53 ton ha-1dengan karakter berat gabah per rumpun (55.68 gram), jumlah gabah berisi per malai (122.45 butir), panjang malai (24.08 cm) dan jumlah anakan produktif per rumpun sebanyak17.53 batang; dan galur G7 (F9 3/4/1) berdaya hasil 6.35 ton ha-1dengan karakter berat gabah per rumpun (50.47 gram), jumlah gabah berisi per malai (124.15 butir), panjang malai (24.02 cm) dan jumlah anakan produktif per rumpun sebanyak 18.30 batang.Kata kunci: gabah, bulk, seleksi, sistim gogo Crossing between two parents with each advantages and then selection will produce a elite line. The aim of this research is to know the appearance of F9 rice line of black rice from "Baas Selem vs Situ Patenggang" crossing which has high yield. The experiment was conducted on rice field in Nyur Lembang village, West Lombok district during April to August 2017. The experiment was arranged in Randomized Block Design of 10 rice genotypes treatment with three replications i.g F9 lines of black rice, 2 parents (Situ Patenggang and Baas Selem), and 1 varieties of drought-sensitive comparison (IR20). Gogo planting system in a plot of 3 x 4 m with spacing 25 x 25 cm. Watering was given when comparative plants (IR20) show symptoms of leaf curl. The results shows that the G1 line (F9 2/1/1) had relatively high yieldof 6.53 ton ha-1 with weight of grain per clump (55.68 gram), grain per panicle (122.45 grains ), panicle length (24.08 cm), and number of productive tillers per clump of 17.53 stalks; and G7 line (F9 3/4/1) yielded 6.35 ton ha-1 with grain weight per clump (50.47 gram), number of grains per panicle (124.15 grains), panicle length (24.02 cm), and number of productive tiller per clump as much as 18,30 stalks.Keywords: grain, bulk, selection, gogo system
The purpose of this study was to determine the profile of the basic teaching skills of biology education students during microteaching lectures through an online learning model using peer assessment. This type of research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study consisted of 17 biology education students in the 6th semester of the 2019/2020 academic year. The technique of collecting data through observation uses a research instrument in the form of a rubric for assessing basic teaching skills, which is filled by lecturers and peers. Data analysis techniques include data reduction, data display and conclusions. The observed teaching skill indicators consist of 8 components. Based on these 8 indicators, the results obtained are the skills of opening and closing learning, explaining skills, questioning skills, discussion guiding skills, and class management skills are in the skilled category, the skills to provide reinforcement and the skills to make variations are in the fairly skilled category, while the skills to use learning media are in the less skilled category. Overall, the basic teaching skills of biology education students have improved during the microetaching exercise using peer assessment.
ABSTRAK: Inventarisasi dan karakterisasi populasi tanaman buah Jeruk Besar diperlukan untuk menentukan identitas dan seleksi agar memudahkan penyebarluasan informasi maupun komunikasi dalam program pemuliaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman aksesi tanaman Citrus maxima Merr. (Jeruk Besar) yang terdapat di Kabupaten Bima. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi deskriptif. Keragaman morfologis didasarkan pada hasil pengamatan morfologi yang dianalisis menggunakan program MINITAB 13 kemudian dibuat pengelompokkan dengan complete linkage berdasarkan jarak taksa (Squared Euclidean Distence). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kultivar Jeruk Besar yang terdapat pada Kabupaten Bima adalah 13 kultivar (A, L, dan M) dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama dan 4 sub kelompok. Berdasarkan 13 aksesi yang diamati, aksesi F dan J memiliki tingkat persamaan paling besar dengan persamaan ciri emotif lebih dari 75%.ABSTRACT: Inventory and characterization of large citrus fruit populations are needed to determine identity and selection to facilitate the dissemination of information and communication in breeding programs. The purpose of this study was to determine the diversity of accessions of the Citrus maxima Merr plant. (Big Orange) found in Bima Regency. The research method used in this research is descriptive exploration method. Morphological diversity is based on the results of morphological observations that are analyzed using the MINITAB 13 program then grouping with complete linkage based on distance taxa (Squared Euclidean Distence). The results showed that the number of large Jeruk cultivars found in Bima Regency were 13 cultivars (A, and M) grouped into 2 main groups and 4 sub groups. Based on the 13 accessions observed, accessions F and J had the greatest level of equality with emotive characteristics more than 75%. PENDAHULUANPeningkatan jumlah penduduk yang sangat menonjol belakangan ini menimbulkan persoalan penyediaan pangan, sandang dan papan yang tidak sedikit. Demikian pula persoalan kekurangan gizi. Gizi dapat diperoleh dengan mengkonsumsi beberapa makanan, salah satu di antaranya adalah buah-buahan. Dalam kebutuhan sehari-hari, buah-buahan menduduki peranan penting bersamasama makanan pokok lainnya baik dalam bentuk segar maupun sudah diawetkan. World Health Organization (WHO) menjelaskan kurangnya konsumsi buah dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker (Rachman et al., 2017). Rekomendasi kecukupan konsumsi buah untuk mencegah penyakit kronis adalah 400-600 gr/hari (WHO, 2005). Oleh karena itu, SARANUntuk penelitian selanjutnya perlu dicoba menggunakan kombinasi osmotikum dan retardan untuk penyimpanan Jeruk Besar sehingga dapat diperoleh kultur yang pertumbuhannya minimal, namun tetap vigor, berakar, dan bertunas banyak dengan daun yang tetap hijau. UCAPAN TERIMA KASIHTim peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Univ...
Untuk melihat ketersediaan air irigasi di suatu daerah digunakan analisa neraca air. Neraca air adalah gambaran potensi penyediaan air dan potensi kebutuhan air. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung debit masukan dan keluaran dari air irigasi Pijenan Bantul yang akan disesuaikan dengan pola tata tanam di daerah tersebut. Metodologi dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan pengambilan data di daerah irigasi Pijenan Bantul. Alat dan bahan yang digunakan adalah current meter, pita ukur, blangko kebutuhan air irigasi. Hasil penelitian menunjukkan debit selama 10 tahun (2003-2013) sebesar 683,730 hingga 10.237,338 l/dt dan debit kebutuhan rata-rata 1823 l/dt. Hubungan antara debit ketersediaan dan debit kebutuhan di pintu tersier dapat ditunjukkan dari analisis neraca air dimana pada daerah hulu kebutuhan irigasi selalu lebih kecil dari debit yang tersedia, di daerah tengah debit kebutuhan seimbang dengan debit ketersediaan, sedangkan di daerah hilir debit kebutuhan lebih besar daripada debit ketersediaan. Hasil perhitungan faktor K didapatkan lebih kecil dari 0,7 yang artinya terjadi defisit air sehingga perlu system irigasi giliran.To see the availability of irrigation water in an area water balance analysisis used. Water balance is a description of potential water supply and potential water requirement. The purpose of this research was to calculate the input and output irrigation waterdischarge from PijenanBantul that will be adjusted with the pattern of planting system in the area.The methodology in this research was experimental with data retrieval in PijenanBantul irrigation area. Tools and materials used were current meters, measuring tape, form of irrigationwater requirement. The results showed that thedischarge for 10 years (2003-2013) was 683.730 to 10,237.338 l/dt and the average requirement was 1823 l/dt. The relationship between the availability and the requireddischarge of the tertiary gate could be shown from the water balance analysis where upstream irrigation water requirements were always smaller than the available discharge; in the middle area the required discharge was equal with the available discharge; whereas in the downstream area, the requireddischarge was greater than the available discharge. The calculation result of K factor was smaller than 0,7 which means water deficit was existed, therefore the rotation irrigation system was necessary.
Paprika (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas.Akhir-akhir ini paprika menjadi tanaman sayuran berpotensi karena semakin banyak masyarakat yangmengkonsumsi paprika sebagai pelengkap bahan masakan. Perubahan pola konsumsi memberikan peluang besar bagi pasar lokal maupun ekspor. Salah satu daerah penghasil paprika adalah Nusa Tenggara Barat, dimana paprika menjadi komoditi andalan bagi hotel dan restoran yang jumlahnya semakin meningkat sehingga kebutuhan juga semakin bertambah. Kualitas paprika untuk hotel dan restoran tentunya harus memenuhi standar yang telah ditetapkan seperti tingkat kematangan buah. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun alat sortasi kematangan buah semi otomatis berbasis arduino. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan menganalis rancangan struktural dan rancangan fungsional dari sistem sortasi. Alat yang digunakan adalah mikrokontroller arduino UNO REV3, sensor warna TCS 3200, LCD 16x2, power supply, motor servo. Sistem sortasi dirancang dengan prinsip mendeteksi nilai Red Green Blue (RGB) buah paprika menggunakan sensor, data nilai selanjutnya diolah oleh mikrokontroller untuk ditampilkan di LCD dan secara bersamaan menggerakkan portal yang terhubung dengan motor servo. Portal bergerak jika buah matang dan sebaliknya tetap tertutup jika buah mentah. Hasil yang diperoleh bahwa alat sortasi semi otomatis mampu memberikan tingkat keberhasilan 93,3% dalam membedakan buah paprika matang (merah dan kuning) dari buah mentah (hijau).Kata kunci: arduino, paprika, sistem sortasi, tingkat kematangan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.