Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa Indonesia antara guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu berdasarkan prinsip kesantunan Geoffrey Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah guru dan siswa di kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, teknik rekaman dan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran di kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu terdapat (173) pematuhan tuturan prinsip kesantunan Geoffrey Leech dengan 6 maksim, dan (12) pelanggaran tuturan prinsip kesantunan Geoffrey Leech dengan 4 maksim. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa Indonesia di kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu banyak terdapat pematuhan prinsip kesantunan Geoffrey Leech, karena dari (185) data tuturan, terdapat (173) data tuturan pematuhan kesantunan berbahasa Indonesia, dengan kata lain memiliki tingkat pematuhan kesantunan yang tinggi yaitu 93,5%. Kata kunci: Kesantunan berbahasa, Prinsip Kesantunan Geoffrey Leech, Kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, fungsi dan makna konjungsi intrakalimat Harian Rakyat Bengkulu edisi Februari 2019.Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung konjungsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik delesi, dan teknik substitusi. Hasil penelitian ini ditemukan konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif dan konjungsi korelatif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, konjungsi
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada pesan whatsapp yang dikirim mahasiswa kepada dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data berupa tuturan-tuturan dalam pesan whatsapp yang menunjukkan pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan bahasa. Sumber data penelitian ini berupa pesan whatsapp yang dikumpulkan periode Januari sampai Juni 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik dokumentasi. Langkah-langkah analisis data (1) mengumpulkan pesan whatsapp, (2) membaca pesan, (3) mengidentifikasi maksim-maksim, (4) mengklasifikasikan maksim-maksim, (5) menganalisis maksim-maksim, (6) kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) pematuhan maksim kebijaksanaan mengucapkan Assalamualaikum bapak, maaf mengganggu waktunya pak, menggunakan salam sebagai bentuk sapaan sekaligus penghormatan. (2) Pematuhan maksim kedermawanan penutur memiliki kesadaran untuk meringankan beban seperti mau mengembalikan buku. (3) Maksim penghargaan seperti terimakasih arahannya. (4) Maksim kesederhanaan penutur mengurangi pujian pada dirinya sendiri dan mencaci dirinya sendiri mohon maaf mengganggu waktunya. (5) Maksim pemufakatan, penutur memiliki kecocokan dengan mitra tutur supaya percakapan terasa santun. (6) Maksim kesimpatian mengucapkan Sebelumnya mohon maaf lahir batin ya pak penutur menunjukkan bentuk kepedulian. Pelanggaran kesantunan (1) maksim kebijaksanaan Hari senin bisa saya bimbingan ngga bun penutur tidak memberikan pilihan. (2) Maksim pemufakatan penutur tidak mampu menyiapkan dirinya dalam membentuk kesepakatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi guru bahasa Indonesia pada proses pembelajaran di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tindak tutur ilokusi guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran kelas XI IPA 1 SMA N 9 Kota Bengkulu. Sumber data penelitian ini adalah interaksi antara gurubahasa Indonesia dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekaman. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah yaitu: (1) Pentranskripsian data ujaran atau tindak tutur guru dalam proses pembelajaran. (2) Pengkodean data. (3) Pengklasifikasian data. (4) Penginterpretasian data. (5) Penyimpulan data. Uji keabsahan data dengan tiga teknik yakni teknik observasi, wawancara, dan teknik rekam untuk sumber data yang sama secara serentak. Hasil penelitian ditemukan jenis tindak tutur ilokusi asertif, direktif, ekspresif dan komisif, dan tidak ditemukan jenis tindak tutur ilokusi deklarasi. Contoh tindak tutur ilokusi asertif meliputi tindak tutur ilokusi asertif menyatakan informasi, tindak tutur ilokusi asertif mengemukakan pendapat, tindak tutur ilokusi asertif kesimpulan, dan tindak tutur ilokusi asertif menegaskan. Contoh tindak tutur ilokusi direktif yaitu tindak tutur ilokusi direktif memerintah, dan tindak tutur ilokusi direktif meminta yang memiliki variasi di antaranya tindak tutur ilokusi direktif meminta respons, dan tindak tutur ilokusi direktif meminta menjawab. Contoh tindak tutur ilokusi komisif meliputi tindak tutur ilokusi komisif berjanji dan tindak tutur ilokusi komisif menolak. Kata Kunci: Tindak tutur, proses pembelajaran, guru bahasa Indonesia.
Penggunaan peranti kohesi dan koherensi dalam wacana berita rubrik politik dan hukum sangat diperlukan untuk membentuk keterkaitan hubungan antarkalimat maupun paragraf. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan penggunaan peranti kohesi dan kekoherensian wacana pada rubrik politik dan hukum dalam surat kabar Kompas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah wacana berita pada rubrik politik dan hukum dalam surat kabar Kompas edisi Februari 2017 yaitu sebanyak 28 artikel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan. Pengumpulan data dalan penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah.Hasil penelitian ini ditemukan penggunaan peranti kohesi dalam wacana rubrik politik dan hukum yaitu pronomina penunjuk, empunya, penanya, tak tentu; substitusi; elipsis atau pelesapan nomina; konjungsi adversatif, kausal, koordinatif, korelatif, subordinatif, temporal; kohesi leksikal terdiri dari pengulangan. Serta ditemukan penggunaan sarana koherensi yaitu sarana koherensi penambahan; sarana koherensi penekanan; sarana koherensi rentetan; sarana koherensi perbandingan; sarana koherensi pertentangan; sarana koherensi simpulan; sarana koherensi pengulangan. Kata kunci: Kohesi, koherensi, wacana rubrik politik dan hukum.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.