Sebagian besar penyebab kegagalan pada mesin-mesin rotasi termasuk turbin uap adalah poros yang berputar dalam kondisi misalignment. Pada turbin uap, panas yang merambat pada casing dapat merubah dimensi turbin uap karena adanya pemuaian (thermal growth) sehingga mempengaruhi kelurusan poros saat berputar. Nilai thermal growth ini perlu diketahui sebagai salah satu spesifikasi dalam penyetelan poros sebelum turbin beroperasi. Dalam studi ini, thermal growth pada turbin uap 3 MW diinvestigasi dengan mengukur kelurusan poros dalam kondisi panas setelah berhenti berputar dan dingin menggunakan metode laser alignment. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa thermal growth memberikan pengaruh terhadap kelurusan poros karena adanya selisih nilai kelurusan poros saat kondisi panas dan dingin yaitu 1.0 thous (gap) dan 2.8 thous (offset) pada bidang vertikal kemudian -1.0 thous (gap) dan -2.7 thous (offset) pada bidang horisontal.Kata kunci : Turbin uap, Thermal growth, Kelurusan porosMost of the causes of rotating machines failure including steam turbine is shaft misalignment. In the steam turbine, heat that travels to the casing can change steam turbine dimension due to thermal growth which affects the shaft alignment. Thermal growth values needs to be known as one of the specifications in shaft alignment setup. In this study, thermal growth on 3 MW steam turbine was investigated by measuring the shaft alignment in hot after shut down and cold condition using laser alignment method. Results show that thermal growth has an influence on shaft alignment due to difference of alignment values when hot and cold conditions, namely 1.0 thous (gap) and 2.8 thous (offset.) in vertical plane then -1.0 thous (gap) and -2.7 thous (offset.) in horizontal plane.Key Words : Steam Turbine, Thermal growth, Shaft alignment
Ferruginous sand is one of the natural resources that are scattered across Indonesia. Ferruginous sand is generally in the form of magnetite (Fe3O4) and hematite (Fe2O3) with a high content of impurities such as silica, alumina, and titanium oxide.To increase the value of Ferruginous sand, this study shows the stages of the process include mechanical beneficiation process and reduction process by using Tunnel Kiln technology.To get optimal production, carried out the Process design and simulation of combustion furnaces both structural and fluid flow of heat (CFD).This study used a sample of iron sand originating from the southern beach area of the island of Java, that is from east Java (Lumajang),Central Java (Yogyakarta) and the west Java (Cipatujah).To determine the performance result of design and simulation,have been done the actual reduction process by using the combustion furnace according to the design. Performance results of reduction process to produce a finish Sponge Iron with increased Fe content of 51.72% to 78.79% with 36.68% metallization degree (Jogja samples) and from 52.93% to 57.90% with 24.43% metallization degree (sample Lumajang). This results has prove that the furnace by using the Tunnel Kiln technology could increase the value of the ferruginous sand. AbstrakPasir besi merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia. Pasir besi umumnya berupa magnetite (Fe3O4) dan hematite (Fe2O3) dengan kandungan pengotor berupa silica, alumina, dan titanium oksida. Untuk menaikkan nilai pasir besi, penelitian ini mengajukan tahapan proses antara lain proses benefisiasi dan proses reduksi menggunakan tungku bakar dengan teknologi Tunnel Kiln. Untuk mendapatkan proses reduksi yang optimal, dilakukan proses desain dan simulasi tungku bakar baik secara struktur maupun aliran fluida panas (Computional Fluid Dynamics/CFD). Penelitian ini menggunakan sampel pasir besi yang berasal dari kawasan pantai selatan pulau Jawa, yaitu Jawa bagian timur (lumajang), Jawa bagian tengah (Jogja) dan Jawa bagian Barat (Cipatujah). Untuk mengetahui performa hasil desain dan simulasi, dilakukan proses reduksi dengan menggunakan tungku bakar sesuai dengan desain. Performa hasil proses reduksi menghasilkan produk akhir Sponge Iron dengan kadar Fe 51.72% menjadi 78.79% dengan derajat metalisasi 36.68% (sampel Jogja) dan dari 52.93% menjadi 57.90% dengan derajat metalisasi 24.43% (sampel Lumajang). Dari hasil tersebut membuktikan bahwa tungku bakar dengan teknologi Tunnel Kiln ini dapat meningkatkan nilai tambah Pasir besi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.