Tujuan penelitian ini untuk mengetahui managemen pemerahan di BBPTUHP Baturaden. Penelitian telah dilaksanakanpada bulan 4 November 2019 sampai bulan 4 Desember 2019. Metode pemilihan lokasi dengan metode purposive sampling. Metode Penelitian ini menggunakan metode survey dengan bantuan wawancara kepada pemilik dan pekerja di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Baturraden. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah manajemen pemerahan sapi perah sudah bagus sesuai dengan SOP Teknik Budidaya Sapi Perah. ) Tahapan pra pemerahan merupakan tahapan pertama dalam manajemen pemerahan yakni mempersiapkan segala hal berupa peralatan, tempat, dan ternak yang akan diperah dalam kondisi bersih dan higenis. Kebersihan peralatan, tempat dan ternak harus diperhatikan agar produksi susu dapat maksimal dan kualitas susu yang baik. 2) Tahapan proses pemerahan dilakukan menggunakan bantuan 2 sistem mesin yaitu sistem modern milking parlour dan sistem semi modern portable milking machine. Pasca pemerahan dilakukan setelah tahap pemerahan selesai yaitu berupa pencatatan produksi hasil, teat dipping pada puting ternak, dan pembersihan alat pemerahan. Kata kunci : Sapi Perah, Manajemen Pemerahan, BBPTUHP Baturaden.
ABSTRAK Kelompok Tani Ternak Haur Kuning berada di desa Ciawigajah Kabupaten Cirebon. Kelompok ini tata laksana pemeliharaan secara intensif dan masih bisa bertahan walaupun dari sisi produksinya kurang maksimal. Produksi yang kurang maksimal akan menjadi kendala dalam memperoleh pendapatan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa pendapatan dari usaha ternak domba selama satu tahun buku atau siklus untuk mengetahui faktor harga jual, jumlah ternak yang dijual dan biaya pakan yang mempengaruhi besarnya pendapatan. Metode penentuan lokasi dengan purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu pemilihan lokasi dipilih secara sengaja oleh peneliti karena kelompok tani ternak Haur Kuning memiliki sistem pemeliharaan domba secara intensif dan merupakan kelompok domba yang masih bertahan di Kabupaten Cirebon. Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Data primer berasal dari pengamatan langsung dan hasil wawancara dengan kelompok mengenai aspek teknis dan keuangan (dalam satu tahun buku atau siklus). Data sekunder berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dan literatur (jurnal penelitian, buku, dan artikel ilmiah). Hasil wawancara (secara teknis dan keuangan) kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus analysis pendapatan dan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan rata-rata pendapatan yang diterima dalam satu tahun sebesar Rp 2.979.456 dengan rata-rata penjualan ternak domba 3 ekor, rata-rata R/C ratio sebesar 2,83. Pendapatan yang diterima berpengaruh nyata terhadap harga jual ternak, jumlah ternak yang dijual dan biaya pakan.
Kelompok Tani Ternak Haur Kuning berada di desa Ciawigajah Kabupaten Cirebon. Kelompok ini tata laksana pemeliharaannya secara intensif dengan skala usaha bervariasi dan tradisional. Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui aspek sosial ekonomi usaha ternak domba di Kabupaten Cirebon. (2) untuk mengetahui faktor harga jual, jumlah ternak yang dijual dan biaya pakan yang mempengaruhi besarnya pendapatan. Metode penentuan lokasi dengan purposive sampling. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan kelompok, data sekunder berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dan literatur (jurnal penelitian, buku, dan artikel ilmiah). Data yang terkumpul, dianalisis mengunakan tabulasi kemudian dihitung menggunakan rumus pendapatan, analisis R/C ratio dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan aspek sosial : (1) responden berpendapat bahwa memelihara ternak domba sebagai tabungan dan pengisi waktu luang peternak selama menunggu masa panen tiba, (2) mayoritas responden pekerja utama sebagai petani sehingga dapat memanfaatkan sisa hasil pertanian untuk ketersediaan pakan ternak. Dari aspek ekonomi ini pendapatan terendah sebesar Rp 393.500 dan tertinggi Rp 10.418.500, dan analisis R/C ratio terendah 1,20 dan tertinggi 6,26. (3) Persamaan analisis regresi Y = -5885724.523+ 2.975590988 X1 + 1533743.934 X2 – 1.050714511 X3; R2 = 0.9982, Fhitung(1349.09691405135) dengan Significance F (4.97589571307792E-10) artinya harga jual ternak, jumlah ternak yang dijual dan biaya pakan akan mempengaruhi terhadap besarnya pendapatan usaha ternak domba.Kelompok Tani Ternak Haur Kuning berada di desa Ciawigajah Kabupaten Cirebon. Kelompok ini tata laksana pemeliharaannya secara intensif dengan skala usaha bervariasi dan tradisional. Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui aspek sosial ekonomi usaha ternak domba di Kabupaten Cirebon. (2) untuk mengetahui faktor harga jual, jumlah ternak yang dijual dan biaya pakan yang mempengaruhi besarnya pendapatan. Metode penentuan lokasi dengan purposive sampling. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan kelompok, data sekunder berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dan literatur (jurnal penelitian, buku, dan artikel ilmiah). Data yang terkumpul, dianalisis mengunakan tabulasi kemudian dihitung menggunakan rumus pendapatan, analisis R/C ratio dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan aspek sosial : (1) responden berpendapat bahwa memelihara ternak domba sebagai tabungan dan pengisi waktu luang peternak selama menunggu masa panen tiba, (2) mayoritas responden pekerja utama sebagai petani sehingga dapat memanfaatkan sisa hasil pertanian untuk ketersediaan pakan ternak. Dari aspek ekonomi ini pendapatan terendah sebesar Rp 393.500 dan tertinggi Rp 10.418.500, dan analisis R/C ratio terendah 1,20 dan tertinggi 6,26. (3) Persamaan analisis regresi Y = -5885724.523+ 2.975590988 X1 + 1533743.934 X2 – 1.050714511 X3; R2 = 0.9982, Fhitung (1349.09691405135) dengan Significance F (4.97589571307792E-10) artinya harga jual ternak, jumlah ternak yang dijual dan biaya pakan akan mempengaruhi terhadap besarnya pendapatan usaha ternak domba.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemberian herbal OSE pada ternak sapi di Desa Dukuhbadag dapat mengurangi penyakit cacingan. Tempat lokasi penelitian berada pada tiga koloni kandang sapi yaitu (1) Koloni dusun 3Karang sari, (2) koloni dusun 2 Rw 02 dan (3) dusun Maja Rw 1. Sampel digunakan secara acak dengan mewakili 3 sampel di 3 kandang koloni selama 1 bulan, dengan pemberian obat cacing herbal (temu manga (20%), temulawak (20%),kunyit (20%) dan kakys fruty enzim (40%). Lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat berada di Desa DukuhbadagKecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan. Pemilihan lokasi ini dengan metode purposive sampling atau metode pemelihantempat, karena disengaja dengan alasan : Universitas Muhammadiyah Cirebon bekerjasama dengan PNM, untuk mau membinadan mendampingi Kelompok Tani Ternak Desa Dukuhbadag. Hasil penelitian ini adalah ternak yang sudah diberikan herbal OSE, rata-rata sapi terinfeksi Strongyle sp di kelompok Karangsari sebanyak 13,3 EPG, Fasciola sp 0,3 EPG danParamphistomun sp 2 EPG. Rata-rata sapi terinfeksi Strongyle sp di kelompok Maja sebanyak 86,67 EPG,strongyloldes Sp 6,67 EPG, Moniezia Sp 40 EPG dan Fasciola sp 0,3 EPG. Rata-rata sapi terinfeksi Strongyle sp dikelompok Dusun 2 sebanyak 140 EPG dan Paramphistomun sp 1,33 EPG. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan dalamkategori terinfeksi cacing ringan. Oleh sebab itulah perlu 3 bulan sekali untuk diberikan obat cacing secara rutin. Kata Kunci: penyakit cacingan, sapi potong, bahan-bahan herbal
Tempat pemotongan hewan (TPH) Sumber Rejeki berada di Desa Batembat Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon usaha ini sudah berdiri sejak tahun 2000 pusat penjualan daging kerbau dan sapi dan tahun TPH Sumber Rejeki tahun 2005 sampai sekarang juga menjual hewan qurban, menyediakan jasa pemotongan hewan qurban dan pusat penjualan daging kerbau dan sapi. Oleh sebab penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bauran pemasaran di TPH Sumber Rejeki. Penelitian dilaksanakan di bulan September-Desember 2018 dan menggunakan metode studi kasus. Pemilihan lokasi ini menggunakan purposive random sampling dikarenakan 1. Pemilik TPH Sumber Rezeki merupakan Ketua dari Perkumpulan Para Pengusaha Tempat Pemotongan Hewan, 2. TPH ini mendapat pengawasan dan pembinaan dari Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan (DISTANBUNNAKHUT) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 3. TPH Sumber Rejeki telah terdaftar sebagai perusahaan perorangan dengan nomor TDP 102255208696 (DISPERIDAG Kabupaten Cirebon). Hasil dari penelitian ini kegiatan marketing mix yang modern terdiri 7P (product, place, price, promotion people, physical evidence dan customer service), sedangkan bauran pemasaran yang ada di TPH Sumber Rejeki masih semi tradisional dimana sistemnya sudah menggunakan teknologi tetapi belum semuanya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.