Keamanan menjadi fokus utama bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang memiliki barang berharga. Kamera pengintai merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya pencurian. Sistem pengawasan telah dirancang dengan menggunakan IP kamera dengan fitur Motion Detection di dalamnya. Fungsi kamera IP adalah untuk mendeteksi dan menangkap gambar dari setiap gerakan dengan menggunakan fiturnya dan mengirimkan snapshot ke situs pengguna melalui FTP (File Transfer Protocol). Selain itu, sensor PIR (Passive InfraRed) yang digunakan sebagai motiondetectorakan dihubungkan ke mikrokontroler Arduino uno dan ethernet shield. Sistem ini juga menggunakan aplikasi pada smartphone android sebagai alert. Jika sensor mendeteksi beberapa gerakan, sensor akan mengaktifkan notifikasi di aplikasi android. Notifikasi di aplikasi android berisi 'Motion Detected check ftp: //ftp.roomsurveillance.info'. Hasil dari sistem surveilans ini berupa snapshot yang dikirimkan oleh kamera IP, dapat dilihat dan diunduh dengan mengklik link FTP. Sistem pengawasan ini dapat meningkatkan keamanan ruangan dalam kondisi realtime.
Digital Video Broadcasting – Terrestrial (DVB-T) adalah salah satu standar broadcast televisi digital di eropa. Ketika mentransmisikan data melalui sistem DVB-T, noise merupakan masalah yang tidak dapat dihindarkan. Masalah tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas video yang diterima oleh end user. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mendesain sebuah adaptive power control on DVB-T system based-on no-reference perceptual picture quality metric yang dapat menentukan berapa banyak transmit power yang dibutuhkan oleh receiver untuk mendapatkan hasil kualitas video yang baik. No-reference image metric akan digunakan untuk membuat visual quality feedback di sisi receiver. Hasil dari image metric ini berupa nilai dalam bentuk angka yang akan dikirimkan ke transmitter sebagai feedback. Di sisi transmitter, ada explicit link adaptation yang mengatur power menggunakan perceptual quality (PQ-based) berdasarkan visual quality feedback. Hasil dari adaptive power control menunjukkan bahwa, ketika visual quality feedback menunjukkan angka dibawah 96 poin ( unacceptable quality ), power akan dinaikkan sebesar 0.05 dB untuk meningkatkan kualitas video yang diterima. Sebaliknya, jika visual quality feedback menunjukkan lebih dari sama dengan 96 ( acceptable quality ), power akan diturunkan untuk menghemat biaya power cost. Adaptive power control memberikan hasil yang sangat baik karena secara signifikan dapat mengurangi nilai visual quality yang buruk pada simulasi dengan menggunakan power sebesar 18 dB.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.