Working mom's busyness affects the physical and psychological condition of the mother inhibiting the smoothness of milk production. The application of hypnobreastfeeding makes the mother relaxation so as to increase the hormone prolactin and oxytocin for smooth milk production. The procedure of hypnobreastfeeding by giving a positive suggestion/affirmation sentence in the mother's unconscious mind can increase the mother's confidence in the breastfeeding process. The purpose of this study was to explain the effect of hypnobreastfeeding on breast milk production on breastfeeding working mothers. This study used one group pretest posttest design. 25 breastfeeding working mothers were taken by consecutive samping. Hypnobreastfeeding is done independently after being given 1x workshop and performed every day at least 2x a day before breastfeeding. Breastmilk production is measured for 7 days before and after hypnobreastfeeding using a measuring cup based on the volume of dairy milk in a day. The average milk production before treatment 210 ml / day and after treatment to 255 ml / day. Data analysis using paired t-test with significant value α = 0,05 got p value = 0.000 indicating hypnobreastfeeding effect to milk production in working breastfeeding mother. Nurses or other health workers may recommend hypnobreastfeeding as one of the lactation management methods to increase breastfeeding production, especially in working breastfeeding mothers. Keywords: hypnobreastfeeding,breast milk production, breastfeeding working mothers
Keywords: Progressive Muscle Relaxation, Anxiety, Sleep Quality, NeurosaAbstrak: Neurosa merupakan reaksi psikis dengan ciri khas kecemasan dimana klien berada dalam ketakutan yang secara tidak sadar ditampilkan dalam berbagai bentuk tingkah laku. Kecemasan dapat menyebabkan ketidakseimbangan fisik misalnya peningkatan tekanan darah, insomnia, ketegangan otot dan palpitasi. Ketegangan otot dan kesulitan tidur adalah respon kecemasan yang sering dialami. Beberapa psikoterapi dapat diberikan pada klien kecemasan salah satunya terapi relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan kecemasan dan peningkatan kualitas tidur pada pasien neurosa di Wilayah Kerja Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar. Desain penelitian Quasy Eksperimental Pre-Post Test With Control Group dengan purposive sampling. Jumlah sampel 26 responden dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan realibilitas. Hasil analisis kecemasan dan kualitas tidur didapatkan p<0,05 pada kelompok perlakuan dan kontrol sebelum dan sesudah diberikan terapi, perbedaan skor kecemasan dan kualitas tidur pasien neurosa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi p<0,05. Tidak ada hubungan antara kecemasan dengan kualitas tidur dengan p>0,05. Terapi relaksasi otot progresif dan terapi nafas dalam dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien neurosa.
Pemasangan infus merupakan tindakan invasif yang sering menimbulkan nyeri pada anak. Salah satu teknik non farmakologi yang mudah, dapat dilakukan oleh perawat dan secara teoritis efektif untuk mengurangi nyeri saat tindakan invasif pada anak adalah distraksi menonton kartun animasi. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksprimen. Rancangan penelitian ini mengggunakan pendekatan Quasy-eksperiment design with control dengan populasi seluruh pasien anak usia 3-5 tahun dengan sampel sebanyak 30 orang yang diambil dengan tekhnik consecutive sampling dan dianalis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian pada pengaruh tekhnik distraksi visual terhadap tingkat nyeri anak saat pemasangan infus pada dua kelompok, didapatkan bahwa pada kelompok intervensi sebagian besar mengalami nyeri ringan, pada kelompok kontrol sebagian besar mengalami nyeri sedang, ada perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan hasil uji Mann Whitney 0,000 (α = 0,05). Kesimpulan penelitian bahwa terdapat pengaruh tekhnik distraksi visual (menonton animasi kartun) terhadap tingkat nyeri anak saat pemasangan infus di ruang IGD RSUD Ratu Zaleha Martapura. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk menghubungkan dengan variabel lain seperti tingkat kecemasan, pengalaman nyeri sebelumnya dan jenis kelamin. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat tekhnik distraksi visual mampu menjadi rujukan SOP asuhan keperawatan dalam hal mengurangi nyeri saat pemasangan infus. Kata kunci : Pemasangan infus, Tingkat nyeri pada anak pra sekolah dan Distraksi Kepustakaan : 27 (2008-2019)
Anxiety is a nursing problem that requires nursing intervention. The phenomenon that occurs, often found preoperative patients experience anxiety without specific intervention from nurses to reduce anxiety, resulting in an increase in blood pressure which can lead to delayed operation plan. This study aimed to determine the effectiveness of counseling of thinking, feeling and acting (TFA) approach to blood pressure in patients with pre-cataract surgery at the Central Surgical Installation of Kanjuruhan Hospital Malang Regency The design in this study was experimental with one group pre-test and posttest design, the sample was 16 people taken by purposive sampling technique. The data analysis used a paired sample T-Test statistical test. The results showed that there was an effect of counseling of the thinking, feeling and acting (TFA) approach to the patient's blood pressure of pre cataract surgery, with p value = 0.000 < (0.05). The effect of counseling with the approach of thinking, feeling and acting (TFA) to the patient's blood pressure pre cataract surgery, was due to the TFA approach counseling, the Client was able to express his feelings correctly, had more rational thoughts, and prioritized useful actions so that anxiety could be reduced or even eliminated. Decreased and even lno anxiety could keep the patient's blood pressure stable. This research was evidence based practice, to make standard operating procedures (SOP) of counseling Abstrak:Kecemasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang memerlukan intervensi keperawatan. Fenomena yang terjadi, sering ditemukan pasien preoperasi mengalami kecemasan tanpa intervensi spesifik dari perawat untuk mengurangi kecemasannya, sehingga berakibat pada peningkatan tekanan darah yang bias mengakibatkan ditundanya rencana operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Desain dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan one group pre-test and post-test design, menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 16 orang. Analisais data menggunakan uji statistik paired sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, dengan p value = 0, 000 < (0,05). Adanya pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, disebabkan karena Dalam konseling pendekatan TFA, Klien lebih mampu mengekspresikan perasaannya dengan benar, memiliki pemikiran yang lebih rasional, dan lebih mengutamakan tindakan yang bermanfaat sehingga kecemasan lebih dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Kecemasan yang menurun bahkan hilang dapat mempertahankan tekanan darah pasien tetap stabil. Penelitian ini sebagai evidence based practice, untuk membuat standar prosedur operasional (SOP) konseling Kata kunci:...
Abstract:The World Health Organization (WHO) has stated that the current situation of Tuberculosis (TB) worldwide is getting worse. Based on the survey conducted by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (2011) on the prevalence of TB in 2009, knowledge shows that 76% of families have heard about TB and 85% know that TB can be cured, but only 26% can mention two signs and symptoms main TB. The mode of transmission of TB is understood by 51% of families and only 19% know that TB drugs are available for free.The purpose of this research was to know the correlation of knowledge and selfefficacy about prevention of transmission in lung tuberculosis patients. Methods: The research design used correlational with the cross-sectional approach. The population was lung TB patients in the working area of Ponggok Puskesmas. The sampling technique used purposive sampling with the sample of 20 respondents. The data collected then processed and analyzed with spearman-rho statistic test with a significance value of 0.05. Results: The results showed significance value p = 0,001 (p <0,05). Thus there was a corelation of knowledge and self-efficacy about prevention of transmission of pulmonary tuberculosis.Discussion: Knowledge was one factor that plays a role in the formation of self-efficacy in patients with pulmonary tuberculosis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.