Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu bencana yang setiap tahunnya terjadi di Kabupaten Ogan Ilir. Tercatat bencana kebakaran hutan dan lahan terbesar yang terjadi di kabupaten Ogan Ilir yaitu pada tahun 2015, namun bencana ini kembali terulang pada tahun selanjutnya yaitu pada tahun 2016 sampai tahun 2020. Penelitian ini sebagai salah satu upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan guna mengurangi risiko kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat bahaya yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis overlay. Penelitian dilakukan di Kabupaten Ogan Ilir, dengan pertimbangan Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Sumatera yang sering terjadi kebakaran. Pengukuran tingkat bahaya karhutla (kebakaran hutan dan lahan) menggunakan beberapa parameter di antaranya adalah peta jenis tutupan lahan, peta curah hujan, dan peta jenis tanah. Hasil penelitian menunjukan tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan. Tingkat pertama yaitu tingkat tinggi dengan memiliki luas 204,51 Km² atau 10,11% dari luas total wilayah. Tingkat kedua atau tingkat sedang memiliki luas 1182,06 Km² atau 58,43% dari luas total wilayah. Tingkat ketiga atau
Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkap faktor faktor yang menjadi penghambat guru dalam pelaksanaan pembelajaran geografi kelas X SMA Negeri 1 Indralaya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah pembelajaran geografi kelas X SMA Negeri 1 Indralaya. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru geografi, dan siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Indralaya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah a) reduksi data, b) penyajian data, dan c) pengambilan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. berdasarkan hasil penelitian ditemui tiga faktor utama yang menjadi penghambat dalam pelaksaan pembelajaran geografi pada kelas X SMA Negeri 1 Indralaya yakni; 1) faktor guru, 2) faktor sarana prasarana, dan 3) faktor proses pembelajaran. Selanjutnya dari hasil penelitian ditemui, bahwa upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan pembelajaran belum ada dampak yang siknifikan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran geografi pada kelas X SMA Negeri 1 Indralaya. Kata kunci: Proses pembelajaran, faktor penghambat, pembelajaran geografi
The selection of Batanghari Sembilan River as a study because Batanghari Sembilan River is a tributary of the Musi river located in South Sumatra Province. This river is the longest river on the island of Sumatra and the second longest river in Indonesia. This research method is descriptive research that tends to qualitative. Researcher data collection techniques using interviews, observation, and documentation. From the results of the field research, the Batanghari Sembilan community's livelihoods are; 1) Stone or sand, 2) Farmers as irrigated rice fields 3) and green open spaces, 2). Keramba Jaring Apung (KJA) sand mine, 3). Transportation, 4), Fishermen, 5). Side residents looking for gold and Rawas river, 6) timber seekers, 7) plantations 8). Coral finders, 9) coal, 10) Labor and other Keywords: Livelihood, Population, River, Batanghari Sembilan.
Intention of this research is to understanding the role of PGRI university Palembang to elevate democracy to its student. This method research use the quantitative research procedure [is] way of measurement by using traditional Scale Guttman model ( cross sectional) in the form of number, percentage. The result of research show that the opinion from interview by 30 are manager Ormawa in environment of PGRI university Palembang, that is from result interview shall be as follows ( 1) indicator of college student knowledge to knowledge democratize that is equal to 64,75%, in meaning enough its Knowledge in democratizing. ( 2) Indicator of student involvement in campus democracy that is equal to 39,40%, meaning students are do not got mixed up with by a campus democracy in PGRI university Palembang. ( 3) Assessment Indicator of equal to 21,67% meaning campus democracy in PGRI university Palembang assessed is not effective and efficient. ( 4) indicator of freedom Expectation democratize equal to 68,20%, meaning Ormawa hope to own the role and freedom creativity in democratizing PGRI university Palembang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.