Tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran penentuan spesifikasi material primer coating dan metode aplikasinya untuk pengendalian korosi dibawah insulasi sistim perpipaan di industri kilang pengolahan minyak. Target yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah tersedianya spesifikasi material primer coating dan kemudahan aplikasinya pada sistim perpipaan dan struktur pipe rack di industri kilang pengolahan minyak. Penelitian ini adalah metode penelitian aplikatif dengan pendekatan studi kasus yaitu dalam rangka mengatasi masalah korosi dibawah insulasi. Diyakini penyebab korosi dibawah insulasi adalah karena didalam spesifikasi proyek kilang tidak terdapat ketentuan aplikasi primer coating dibawah insulasi perpipaan. Hasil penelitian menunjukan spesifikasi primer coating dengan service temperature (-45)oC–(650)oC dengan material coating hi-built epoxy, epoxy phenolic, epoxy nonov, inargonic copolimer dan multi polymetric matrix, telah sesuai spesifikasi NACE SP 0198-2010 dan telah diaplikasikan dengan baik dana man. Hasil penelitian ini juga merekomendasikan bahwa sesifikasi material dan metode aplikasi primer coating yang telah disusun didalam pedoman primer coating dapat dibakukan sebagai standar baku dan metode aplikasi pengendalian korosi dibawah insulasi dengan metode pelapisan primer coating di Pertamina RU V dapat direplikasi untuk mengatasi permasalahan sejenis dilingkungan industri Migas diluar PT. Pertamina.

No abstract

The quality of the welding results is influenced by the qualified welder, the appropriate type of connection, the type of welding, and the electrode. Standard electrode AWS E 6013 with trademark Nikko Steel Welding Elektodes, NK 68 with φ 2.6 mm. The type of camp used is SNI standard 1452-2007 for 3 kg LPG tube. Specimens were subjected to tensile testing, impact toughness, hardness testing, curvature testing, microstructure with current variations of 50 A and 70 A of both types of electrodes used. Welding by SMAW method with circular welding at 3 kg of gas tube blank from JIS G 3116 SG 295 materials. From the test result will be known maximum tensile strength, impact toughness, hardness, curve strength, macro and microstructure. And by comparing the samples of SNI, non SNI and samples from both types of Nikko Steel and NK 68 electrodes, there are differences in mechanical and microstructure characteristics that will significantly affect the toughness of the welding results. ABSTRAK Kualitas hasil pengelasan dipengaruhi oleh juru las yang berkualifikasi, jenis sambungan yang sesuai, jenis pengelasan, serta elektroda. Elektroda standar AWS E 6013 dengan merk dagang Nikko Steel Welding Elektodes, NK 68 dengan ϕ 2,6 mm. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh standar SNI 1452-2007 untuk tabung LPG 3 kg. Spesimen dilakukan pengujian tarik, ketangguhan impak, pengujian kekerasan, pengujian lengkung tekan, strukur mikro dengan variasi arus 50 A dan 70 A dari kedua jenis elektroda yang digunakan. Pengelasan dengan metoda SMAW dengan pengelasan melingkar pada blank tabung gas 3 kg dari bahan JIS G 3116 SG 295. Dari hasil pengujian yang dilakukan akan diketahui kekuatan tarik maksimum, ketangguhan impak, kekerasan, kekuatan lengkung tekan, struktur makro dan mikro. Dan dengan membandingkan sampel SNI, non SNI serta sampel dari kedua jenis elektroda merek Nikko Steel dan NK 68 adanya perbedaan karakteristik mekanik dan struktur mikro yang sangat menyolok yang akan mempengaruhi ketangguhan dari hasil pengelasan tersebut.

One of the efforts to determine the quality of combustion on the egine is the dielectric constant, therefore the purpose of this study is to make a device to test the fuel dielectric constants and observe the effect of the magnetic field strength on the fuel dielectric constant, the dielectric constant measurement is done by measuring the capacitance through a capacitor plate made of copper PCB and LCR measuring instrument. Initial testing uses air as the object at the same time for calibration. Furthermore, the object used is a mixture of biodiesel and diesel fuel. these data are compared between the biodiesel dielectric constant without the influence of magnetism and with biodiesel fuel which is influenced by magnetic fields. The measurement results show thatThe dielectric constant value of the frequency range 0 Hz to 550 Hz has fluctuations up and down so that the value is random. The frequency range of 600 Hz to 2000 Hz dielectric constant tends to decrease exponentially as frequency increases. The greater the magnetic field given to the biodiesel fuel, the smaller the dielectric constant value. this means that the moment of the dipole is more directed so that the combustion process can take place better.Key words : magnet field, biodiesel, dielectric constanta.ABSTRAKSalah satu upaya untuk mengetahui kualitas pembakaran pada engine yaitu konstanta dielektrik, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah membuat alat untuk menguji konstata dielektrik bahan bakar dan mengamati pengaruh kuat medan magnet terhadap konstanta dielektrik bahan bakar tersebut, pengukuran konstanta dielektrik dilakukan dengan cara mengukur kapasitansinya yaitu melalui plat kapasitor terbuat dari PCB tembaga dan alat ukur LCR. Pengujian awal menggunakan udara sebagai objeknya sekaligus untuk kalibrasi. Selanjutnya objek yang digunakan bahan bakar campuran biodiesel dan solar. Data-data ini dibandingkan antara konstanta dielektrik biodiesel tanpa pengaruh magnet dan dengan bahan bakar biodiesel yang dipengaruhi medan magnet. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai konstanta dielektrik rentang frekuensi 0 Hz sampai 550 Hz mengalami fluktuasi naik turun sehingga nilainya acak. Rentang frekuensi 600 Hz sampai 2000 Hz nilai konstanta dielektrik cenderung menurun secra eksponensial seiring dengan bertambahnya frekuensi.Semakin besar medan magnet yang diberikan pada bahan bakar biodiesel semakin kecil nilai konstanta dielektriknya.artinya momen dipolenya semakin terarah sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih baik.Kata kunsi :medan magnet, biodiesel, konstanta dielektrik.